Berita

Kesalahan VAR dalam Anulir Gol Fulham vs Chelsea di Premier League

Ringkasan Berita

  • Ketua wasit Premier League, Howard Webb, mengakui kesalahan VAR dalam membatalkan gol Fulham melawan Chelsea.

  • Insiden VAR memicu kritik keras dan menyebabkan pembatalan tugas Michael Salisbury sebagai VAR di pertandingan berikutnya.

  • Webb menekankan pentingnya evaluasi berkelanjutan untuk meminimalkan kesalahan VAR di masa depan.

Ketua wasit Premier League akui kesalahan VAR dalam membatalkan gol Fulham melawan Chelsea.

Kontroversi VAR di Premier League

Baca juga : Prediksi dan Analisis Pertandingan Bologna vs Parma | 4 Desember 2025

Jakarta - Dalam pertandingan Premier League antara Fulham dan Chelsea akhir pekan lalu, terjadi insiden yang memicu perdebatan. Ketua wasit Premier League, Howard Webb, mengakui bahwa keputusan VAR untuk membatalkan gol Fulham adalah sebuah kesalahan.

Webb menegaskan, "Itu bukan kontroversial, itu salah," dalam program resmi Premier League Match Officials Mic’d Up. Menurutnya, VAR seharusnya hanya membatalkan gol jika ada bukti yang jelas dan kesalahan nyata, yang tidak terjadi dalam kasus ini.

Insiden ini terjadi ketika gol perdana Josh King dianulir oleh VAR Michael Salisbury. Pada menit ke-21, King mencetak gol, tetapi wasit Rob Jones diminta meninjau ulang layar di pinggir lapangan karena dugaan pelanggaran Rodrigo Muniz terhadap Trevoh Chalobah.

Keputusan ini memicu kritik keras, termasuk dari pelatih Fulham, Marco Silva, yang menyebut intervensi tersebut tidak masuk akal. Akibat kesalahan ini, penugasan Salisbury sebagai VAR untuk laga Liverpool kontra Arsenal dibatalkan.

Evaluasi dan Pembelajaran dari Kesalahan VAR

Webb menjelaskan bahwa para ofisial terlalu fokus pada kontak antara Muniz dan Chalobah tanpa mempertimbangkan konteks penuh. Menurutnya, Muniz menguasai bola dengan wajar, dan pergerakannya merupakan bagian dari aksi normal, sehingga tidak seharusnya dianggap pelanggaran.

Selain kasus Fulham, Webb juga membahas insiden lain dalam pertandingan Chelsea melawan Crystal Palace. Gol tendangan bebas Eberechi Eze dianulir karena Marc Guehi dianggap terlalu dekat dengan pagar betis lawan.

Webb menegaskan bahwa Guehi melakukan pelanggaran dengan memindahkan Moises Caicedo dari posisinya, menciptakan celah yang mempengaruhi jalannya bola secara langsung.

Badan Profesional Ofisial Pertandingan (PGMOL) memastikan bahwa evaluasi berkelanjutan akan terus dilakukan untuk meminimalkan kesalahan. Webb menambahkan bahwa meskipun intervensi VAR di Premier League lebih sedikit dibandingkan liga top Eropa lainnya, setiap kesalahan memiliki dampak besar dan harus menjadi pembelajaran.

Dalam konteks ini, penting bagi kita untuk memahami bahwa teknologi seperti VAR, meskipun dirancang untuk membantu, tidaklah sempurna. Kesalahan manusia tetap bisa terjadi, dan evaluasi serta pembelajaran terus-menerus adalah kunci untuk perbaikan di masa depan.

Newsletter : 📩 Dapatkan update terkini seputar dunia sepak bola langsung ke email kamu — gratis!