Memiliki sejumlah catatan emas di masa lampau
Sejarah
Starting XI Pemain dengan Penampilan Terbanyak untuk Negaranya, Tidak Ada Lionel Messi
Kepergian Batteux pada tahun 1963 memicu penurunan drastis, mereka seperti kehabisan eksistensi. Tampilan di lapangan yang biasa-biasa saja membuat mereka terperosok di divisi kedua, para penggemar akhirnya menonton klub mereka terdegradasi ke divisi tiga karena alasan keuangan dan mau tidak mau, dinyatakan bangkrut pada Oktober 1991.
Daftar 5 Negara Paling Banyak Dijebol CR7
Reims kemudian berjuang selama lima musim untuk bermain di kasta kedua, posisi ke-11 pada musim 2006/2007 adalah capaian terbaik mereka dalam periode itu. Turun lagi ke divisi ketiga pada 2008/2009, tetapi mereka berhasil kembali setahun kemudian, dan secara ajaib 20 tahun setelahnya mereka kembali ke Ligue 1 untuk pertama kalinya sejak 33 tahun pada Mei 2012.
Descendu en 2016, le @StadeDeReims, champion de @DominosLigue2, retrouve la @Ligue1Conforama ? ? !
? Pour suivre le club sur les RS :
? @StadeDeReims
? https://t.co/PzAFq1x3Kx
? https://t.co/nQ9STedsoM pic.twitter.com/Ahw8FfAqG8— Ligue 1 Uber Eats (@Ligue1UberEats) June 5, 2018
Kini, klub yang bermarkas di Stade Auguste-Delaune itu dilatih oleh eks pemain Barcelona, Óscar García.
Ikon klub: Raymond Kopa
Meskipun Fontaine tetap menjadi pencetak gol terbanyak klub sepanjang masa, tidak ada seorang pun yang namanya bisa membayangi sejarah gemilang klub seperti Kopa. Lahir dengan nama Raymond Kopaszewski di wilayah pertambangan batu bara di Prancis utara, dia pertama kali ditemukan oleh Angers, dimana dia bermain selama dua tahun sebelum bergabung dengan Reims pada tahun 1951.
le sport et le football Français perdent une des premières légendes, aurevoir Monsieur Raymond kopa #Angers #Reims #Madrid #ballondor58 pic.twitter.com/D4WmEbSzZ2
— bil le creusois (@bil_le_creusois) March 3, 2017
Dia memenangkan gelar liga dua kali. Dari tiga tahun bermain di Real Madrid, dimana ia bersama bersama Alfredo Di Stefano dan Ferenc Puskas mengangkat Piala Eropa setiap tahun. Dia kembali ke Reims pada tahun 1959, satu tahun setelah dia memenangkan Ballon d'Or dan tetap bersama klub bahkan ketika mereka terdegradasi ke Ligue 2. Kopa membantu mereka kembali ke papan atas pada tahun 1966 sebelum mengakhiri kariernya 12 bulan kemudian.
Warna klub
Pelopor klub mengenakan kemeja berwarna emas dan celana pendek hijau untuk memberi kesan botol sampanye yang telah membuat kota dan wilayah itu terkenal. Mereka kemudian beralih ke warna oranye dan hitam di awal tahun 1930-an, tetapi ketika saingan lokal mereka, Sporting Club Rémois juga memakai warna yang sama di tahun 1938, mereka memilih strip merah-putih yang kita kenal sekarang.
Adapun penamaan dari Stade Auguste-Delaune yang bisa menampung 21,029 ribu orang itu diambil dari nama Delaune, yang merupakan anggota komunis yang meninggal karena penyiksaan Nazi pada tahun 1943 setelah perang. Stadion ini pernah digunakan sebagai tempat Piala Dunia pada tahun 1938, awalnya memiliki velodrome di sekitar lapangan, tetapi dihapus karena serangkaian renovasi yang dilakukan pada dekade pertama.
Keempat tribun tersebut memuat nama orang-orang yang telah membuat dampak besar pada sejarah klub, seperti Betteux yang merupakan mantan pemain dan pelatih Reims, kemudian Robert Jonquet yang menjadi salah satu pemain sayap berbakat Reims, Francis Méano yang tewas secara tragis dalam kecelakaan mobil tahun 1953 pada usia 22 tahun, serta mantan presiden klub, Henri Germain, yang pada masa kepemimpinannya sukses menyumbangkan enam gelar Prancis untuk klub.
Pemain ikonik dan sedikit info tambahan
Bram Appel (1949-54), Carlos Bianchi (1973-77, 1984-85), Just Fontaine (1956-62), Raymond Kopa (1951-56, 59-68), René Masclaux (1964-79), Roger Piantoni (1957-64) dan Pierre Sinibaldi (1944-53).
1️⃣0️⃣7️⃣ goles de Carlos Bianchi jugando por el Stade de Reims. pic.twitter.com/fTqhqVyPeb
— Total Football (@TotalFoo1ball) June 8, 2020
Dan tahukah kamu, pelatih Guion adalah oran yang sukses membawa tim amatir ini ke perempat final Coupe de France musim 2010/2011, dan menjadi orang pertama yang memimpin tim sejauh itu di persepakbolaan Prancis.