Berita

Mengenang Masa Bersama Messi dan Neymar di PSG: Sistem yang Tak Bertahan Lama

Ringkasan Berita

  • Rafinha Alcantara mengungkapkan tantangan pelatih PSG dalam memilih pemain bintang seperti Messi dan Neymar.

  • Rafinha menyadari sejak awal bahwa sistem dengan banyak bintang di PSG tidak akan bertahan lama.

  • Neymar dan Messi mengalami masa sulit di PSG, meski sukses di level internasional.

Eks bintang PSG, Rafinha, mengungkapkan tantangan bermain dengan Messi dan Neymar di tim penuh bintang.

Tantangan di Balik Tim Bertabur Bintang

Mantan gelandang Paris Saint-Germain (PSG), Rafinha Alcantara, mengungkapkan pengalamannya bermain bersama tim yang dipenuhi bintang seperti Lionel Messi dan Neymar. Menurutnya, keberadaan banyak pemain berbakat dalam satu tim menciptakan tantangan tersendiri bagi para pelatih. Setiap pemain berjuang untuk mendapatkan tempat di starting XI, sementara mereka yang duduk di bangku cadangan merasa tidak puas.

Baca juga : Prediksi dan Analisis Pertandingan Bologna vs Parma | 4 Desember 2025

Dalam wawancara dengan FootBoom, Rafinha mengungkapkan bahwa sejak awal ia menyadari sistem ini tidak akan bertahan lama. Terlalu banyak pemain berbakat di setiap posisi, terutama di lini serang yang diisi oleh Messi, Neymar, Kylian Mbappe, dan Angel Di Maria. Hal ini membuat manajer kesulitan untuk memutuskan siapa yang harus dicadangkan.

Rafinha mengenang sesi latihan pramusim pertama dengan skuad penuh dan berpikir, 'Sistem ini tidak akan bertahan lama.' Contohnya, posisi penjaga gawang antara Keylor Navas dan Gianluigi Donnarumma. Siapa pun yang duduk di bangku cadangan pasti akan merasa kesal. Harapkan adanya perdebatan dan diskusi panas dengan pelatih. Di lini pertahanan, Marquinhos tak tergantikan, Presnel Kimpembe adalah legenda PSG, dan ada juga Sergio Ramos. Tiga bek tengah elit, semuanya haus akan waktu bermain.

Kesulitan Memilih Pemain Utama

Di lini depan, ada Angel Di Maria, Mbappe, Neymar, dan Messi. Siapa yang harus dicadangkan? Di Maria? Pilihan yang sulit, mengingat pengaruh besarnya di ruang ganti. Situasi ini menjadi mimpi buruk bagi setiap manajer. Di atas kertas, tim ini adalah yang terbaik di dunia, tetapi kenyataannya adalah tantangan besar. Rafinha sendiri jarang mendapatkan kesempatan bermain, sehingga ia hanya bisa menyaksikan dari bangku cadangan.

Rafinha akhirnya meninggalkan PSG pada 2022 karena kurangnya waktu bermain dan dipinjamkan ke Real Sociedad. Lionel Messi dan Neymar juga meninggalkan klub pada 2023, dengan Messi bergabung ke Inter Miami dan Neymar pindah ke Al-Hilal.

Neymar mengungkapkan kepada Globo pada 2023 bahwa ia dan Messi mengalami masa sulit di PSG. Meski senang dengan pencapaian Messi yang memenangkan Piala Dunia FIFA, Neymar merasa sedih karena mereka mengalami masa-masa sulit di klub. 'Kami mengalami neraka, baik dia maupun saya. Kami kecewa, karena kami ada di sana untuk memberikan yang terbaik, menjadi juara, dan mencoba membuat sejarah,' ujar Neymar.

Messi dan Neymar sebelumnya bermain bersama di Barcelona dan PSG, dengan total 206 pertandingan dan mencetak 67 gol bersama.

Newsletter : 📩 Dapatkan update terkini seputar dunia sepak bola langsung ke email kamu — gratis!