Bisakah Real Sociedad Juara La Liga 2021/2022? Ini Analisisnya

"Setelah 40 tahun puasa, mungkinkah Sociedad mengejutkan Madrid, Barcelona, dan Atletico?"

Analisis | 26 November 2021, 23:35
Bisakah Real Sociedad Juara La Liga 2021/2022? Ini Analisisnya

Libero.id - Real Sociedad belum pernah memenangkan gelar liga dalam 40 tahun terakhir. Tapi, La Real saat ini duduk di urutan kedua La Liga 2021/2022 setelah memainkan 14 pertandingan dan tidak pernah kalah sejak duel pembukaan musim melawan Barcelona.

Keberadaan Sociedad di posisi kedua setelah sempat memuncaki klasemen cukup mengejutkan karena tidak pernah disangka sebelumnya. Tapi, jika melihat kualitas dan materi pemain yang dimiliki, hal tersebut sebenarnya sudah diprediksi. Skuad Sociedad tidak berbeda jauh dengan Madrid, Barcelona, atau Atletico.

Alexander Isak adalah striker yang memimpin lini depan Sociedad. "Saya bahkan tidak melihatnya sebagai perebutan gelar karena bagi saya itu sangat jauh. Pertarungan untuk gelar akan dimulai pada April tahun depan," kata penyerang Swedia keturunan Eritrea itu, dilansir BBC Sport.

"Tempat pertama sekarang tidak berarti apa-apa. Satu-satunya hal yang membuat kami bahagia hanyalah memenangkan pertandingan. Tidak menyenangkan berada di tempat pertama jika anda tidak juara," tambah Isak.

La Real gagal lolos ke Liga Champions musim lalu, tapi bersaing ketat di fase grup Liga Europa musim ini. Peningkatan klub dalam beberapa musim terakhir dipengaruhi oleh permainan bagus dari Isak yang semakin konsisten dalam tim. Dia mencetak sembilan gol di musim La Liga pertamanya saat Real Sociedad finish di urutan keenam 2019/2020. Lalu. mencetak 17 gol musim lalu saat finish kelima, dan memenangkan Copa del Rey.

Musim ini, penyerang yang sempat mengalami cedera hamstring pada September 2021 itu tidak pernah kalah dalam 14 pertandingan yang dimainkan dan mencetak lima gol di semua kompetisi.

"Saya memiliki dua tahun yang sangat baik. Tidak hanya di lapangan, melainkan juga di luar stadion. Saya merasa sangat baik di kota ini, di negara ini, dan saya sangat senang berada di klub ini," ujar Isak.

Pemain berusia 22 tahun itu telah disebut-sebut akan menjadi bintang besar di masa depan sejak membobol gawang AIK Solna pada usia 16 tahun. Bahkan, dia dibandingkan dengan rekan senegaranya yang legendaris, Zlatan Ibrahimovic. Kepindahannya ke Borussia Dortmund tidak tidak berjalan baik. Tapi, Isak menyadari potensinya di Sociedad.

"Saya berada di negara tempat sepakbola yang sesuai dengan kualitas saya dan berada di klub yang benar-benar percaya pada saya. Mereka membeli saya dengan tujuan menjadikan saya pemain top," kata Isak.

"Sepakbola Spanyol lebih menguntungkan saya karena saya menjadi pemain yang suka menyentuh bola dan bergabung dengan rekan satu tim saya. Di Spanyol saya lebih banyak bermain. Saya tidak akan mengatakan tiki-taka, tapi lebih banyak bermain dengan bola dan itu lebih teknis," tambah Isak.

Sociedad terus mendapat manfaat dengan menghasilkan pemain-pemain muda berbakat di akademi yang dikenal dengan istilah "Zubieta". Itu semacam La Masia di Barcelona atau La Fabrica di Madrid, yang telah melahirkan bintang-bintang lokal top. Salah satunya, David Silva.

Pemain berusia 35 tahun yang bergabung dengan status bebas transfer tahun lalu. Kini, dia telah tampil secara reguler musim ini dan merupakan salah satu pemain yang dijadikan mentor oleh Isak. "Saya tidak akan mengatakan dia mengejutkan saya karena saya pikir kita semua tahu level yang dia miliki dan apa yang bisa dia berikan untuk tim," jelas Isak.

"Sangat menyenangkan melihat cara dia bekerja dan seberapa profesional dia dengan tim. Dia sangat membumi. Jadi, kita semua bisa belajar banyak dari pemain seperti itu," beber Isak.

Selain Isak, pemain depan Norwegia, Alexander Sorloth, juga telah didatangkan ke klub dengan status pinjaman dari RB Leipzig. Dia datang untuk membantu meringankan beban Isak. Ditambah kehadiran Silva, wajar jika La Real tampil konsisten di kompetisi musim ini.

"Dia (Silva) memberi contoh. Dalam pekerjaannya dan dalam permainannya, anda dapat melihat dia sangat tenang saat menguasai bola. Sepertinya dia memiliki semua waktu di dunia, terutama di ruang yang sempit. Bagi saya sangat bagus melihat etos kerjanya, dia masih terlihat lapar," kata Sorloth.

Sorloth juga terkesan oleh pelatih kepala La Real, Imanol Alguacil. "Dia sangat pandai menjaga kita tetap membumi. Dia tidak ingin melihat terlalu jauh ke depan. Kehadirannya di kamp latihan sangat bagus. Itu juga mempengaruhi kami dalam pertandingan. Itu selalu membuat kami tetap waspada," ungkap Sorloth.

Mantan striker Crystal Palace ini ingin klub menggunakan kemenangan Copa del Rey musim lalu sebagai motivasi membangun dan mencapai kesuksesan lebih lanjut, khususnya meraih gelar pertama sejak 1981/1982.

"Kami telah melihat tim lain memenangkan trofi. Seluruh skuad dan seluruh klub melihat itu. Itu menambah motivasi bagi klub dan rasa lapar. Klub menjadi lebih baik, lebih termotivasi, mendapatkan pemain yang lebih baik. Jadi, ini bisa menjadi awal dari sesuatu. Penting untuk tidak melihat terlalu jauh ke depan. Tapi, semua orang menyadari La Liga lebih terbuka (tanpa Lionel Messi)," pungkas Sorloth. 

(diaz alvioriki/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




Hasil Pertandingan Real Sociedad


  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network