Timnas Thailand
Libero.id - Hanya sedikit yang tahu bahwa dengan terciptanya Piala AFF tidak lepas dari adanya Tiger Cup sebagai edisi perdananya dan kompetisi tersebut memiliki peranan besar terhadap berubahnya wajah sepak bola di kawasan ASEAN.
Para pendiri memiliki visi bahwa agar sepak bola di ASEAN dapat berkembang, diperlukan kejuaraan yang lebih terpusat daripada kejuaraan yang diadakan dalam skala yang lebih kecil di setiap negara dan hanya dengan beberapa tim undangan yang ambil bagian.
Dengan sepuluh tim di ASEAN saat itu dan dengan populasi besar yang mendukungnya, sudah saatnya sepak bola di kawasan itu mengambil langkah berani berikutnya. Dahulu, sebuah turnamen yang kompetitif antar negara di ASEAN selalu identik dengan turnamen seperti SEA Games, Turnamen Merdeka dan Turnamen HUT Jakarta.
Tapi dengan adanya Tiger Cup, turnamen tersebut memberikan dorongan untuk mengubah lanskap sepakbola secara keseluruhan di ASEAN.
Edisi pertama Tiger Cup diadakan pada tahun 1996 di Singapura.
Malaysia, Thailand and Singapore at the 1996 Tiger Cup. pic.twitter.com/o35LpqD0JZ
— Football Shirt World (@FSWorldUK) January 19, 2019
Stadion Nasional berkapasitas 55.000 adalah tempat utama sedangkan Stadion Jurong dengan kapasitas 6.000 adalah fasilitas kedua.
Sebanyak sepuluh tim mengikuti turnamen tersebut dan dibagi menjadi dua grup.
GRUP A – Indonesia, Vietnam, Myanmar, Laos dan Kamboja
Sejak awal, tingkat persaingan sudah cukup tinggi karena para pemain ini akan bermain melawan satu sama lain secara konsisten di tingkat SEA Games yang kemudian dibuka untuk tim nasional penuh.
Le Huynh Duc yang masih muda sedang dalam perjalanan menuju puncaknya seperti Kurniawan Dwi Yulianto untuk Indonesia dan Maung Maung Oo untuk Myanmar.
Tiger Cup 1996 : Vietnam - Indonesia =1-1 (kurniawan dwi yulianto) pic.twitter.com/CAosC01oGh
— 12paz (@12paz) November 22, 2014
Penjaga gawang Laos Soulivanh Xuenvilay mendekati akhir karirnya saat ia mencoba untuk membimbing beberapa anak muda sementara Kamboja memiliki Hok Sochetra yang bersemangat membuat nama untuk dirinya sendiri.
Vietnam membuat kesan yang kuat tahun sebelumnya di SEA Games 1995 di Chiangmai. Dalam hasil imbang 1-1 di laga terakhir grup antara tim Garuda dan Golden Star Warriors, keduanya memastikan diri lolos ke babak berikutnya sebagai juara grup dan runner-up masing-masing.
GROUP B – Thailand, Malaysia, Singapura, Brunei, dan Filipina
Masuk sebagai juara bertahan SEA Games memberi Thailand kepercayaan diri yang tinggi dan itu membuat perbedaan dengan nama-nama seperti Kiatisak Senamuang dan Woorawot Srimaka.
Malaysia mengandalkan veteran seperti Zainal Abidin Hassan dan Dollah Salleh seperti yang dilakukan Singapura dengan Fandi Ahmad dan David Lee hampir di akhir karir mereka.
Brunei sedang berjuang dengan Irwan Mohamad sebagai pemburu gol tunggal, sementara kapten Filipina Maxie Abad mengalami kesulitan untuk mengimbangi permainan dari Thailand.
Dengan Thailand sebagai juara grup, akan menjadi tuan rumah Singapura dan Malaysia yang akan memperebutkan tempat di babak berikutnya.
Hasil imbang Malaysia melawan Thailand dan Singapura akan memberi mereka keunggulan saat mereka menyelesaikan grup di urutan kedua.
Setelah perjalanan yang tidak mengesankan di babak penyisihan grup, Malaysia memberikan kejutan kepada Indonesia untuk mencapai final sementara Thailand tak terbendung saat mereka mengalahkan Vietnam dengan mudah.
Di final, hanya butuh satu kesalahan dan striker Kiatisak Senamuang mencetak gol yang sangat penting dan pemenang hanya sembilan menit memasuki pertandingan.
Ini memberi Thailand mahkota pertama mereka di kejuaraan yang baru dibuat.
Dengan 32.000 penonton di final dan 20.000 di semifinal, Tiger Cup 1996 sukses besar.
Tidak seperti SEA Games yang merupakan acara multi-olahraga, kejuaraan Tiger Cup berdiri sendiri dan memang didedikasikan untuk sepakbola ASEAN.
Dan dengan Piala AFF 2020 yang tinggal hitungan hari bakal digelar di Singapura, mampukan Tim Gajah Putih keluar sebagai jawara kembali?
AFF Suzuki Cup 2020 - Official Schedule#AFF#ASC2020 pic.twitter.com/41vEIYesNi
— ASEAN Football (@AFFPresse) September 21, 2021
Mari kita nantikan bersama
(muflih miftahul kamal/muf)
Persiapan Kualifikasi Piala Dunia 2026, Shin Tae-yong Minta Dukungan dan Doa Masyarakat Indonesia
Semangat pokoknya coach Shin!Pimpin Daftar Top Skor Sementara Liga 1 Musim Ini, Carlos Fortes Tak Ingin Jumawa
Musim lalu sempat menurun, tapi musim ini jadi gacor...Hasil Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia Bertemu Brunei Darussalam
Semoga bisa lolos ke Piala Dunia 2026, Amin...Merupakan Rival Berat, Maciej Gajos Beri Tanggapan Soal Persija dan Persib
Bahkan pemain asing sampai tahu soal rivalitas ini...Alami Cedera Parah, Marko Simic Terpaksa Absen Membela Persija Selama 6 Pekan
Krisis penyerang dialami Persija saat ini...
Opini