Libero.id - Pemain FC Copenhagen, Kevin Diks, menjadi satu dari empat pemain yang direkomendasikan pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, untuk bisa segera dinaturalisasi.
PSSI lantas bergerak dan memasukkan nama pemain yang telah membela timnas Belanda kelompok usia muda U-19 - U-21 itu untuk direkomendasi kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) agar segera diproses sebagai WNI.
Tapi apakah benar, kalau PSSI selaku jembatan pertama naturalisasi pemain telah benar-benar gerak cepat? Nyatanya, kalau kita merujuk pernyataan yang dilontarkan oleh Kevin Diks sendiri, pada tahun 2019, PSSI selama ini bersikap pasif.
Kevin mengaku sudah sering mengajukan proses untuk menjadi WNI, tetapi wewenang sepenuhnya bukan kepadanya. Ia cuma punya keinginan yang kuat dan selebihnya regulasi yang mengatur.
Kevin Diks masih menyimpan keyakinan bisa membela timnas Indonesia di kemudian hari, dan tetap menunggu respons dari PSSI.
Selengkapnya: https://t.co/QvRW0HlOIc pic.twitter.com/Zv62xUOhRp
— GOAL Indonesia (@GOAL_ID) October 25, 2020
" Saya tertarik memperkuat negara dari leluhur saya. Saya pikir mereka bangga. Bukan saya yang memutuskan tapi PSSI," ucapnya suatu kali.
Diks memang dalam banyak kesempatan terang-terangan ingin membela skuad Garuda. Dan mantan pemain Fiorentina itu bukanlah pemain sembarangan. Ia bek yang kokoh dan punya statistik berkelas.
[ ⚠️ WARNING | Yang punya gangguan jantung jangan nonton sampai selesai]
Kevin Diks
10 Matches ?
5 Goals ⚽
3 Assists ?️Postions? RIGHT-BACK!#Timnas #PSSI #KevinDiks #KabarKeturunan #TimnasIndonesia #MerekaJugaIndonesia pic.twitter.com/dhQTwmsuUK
— bolablangkon (@bolablangkon) August 19, 2021
''Tetapi, selama PSSI tidak menandatangani atau mengontak saya, saya belum mau berbicara terlalu jauh dulu,'' kata Diks dalam wawancara dengan pesepak bola Yussa Nugraha di akun Youtube-nya beberapa waktu lalu.
''Saya sebetulnya sudah memberi tahu agen saya bahwa Indonesia adalah asal usul saya berasal. Jadi, saya tidak akan mengatakan 'tidak' untuk persoalan itu,'' tambahnya.
Tampaknya ada sejumlah aturan yang memang secara birokrasi tidak instan untuk diurus. Tetapi seharusnya, PSSI sudah tau kapan harus ambil ancang-ancang, dan seharusnya PSSI bisa membuat skala prioritas untuk para pemain yang hendak dinaturalisasi.
Ketimbang memproses nama-nama vetaran yang kariernya sudah akan berakhir, lebih baik menaruh investasi pada para pemain muda seperti Diks, apalagi ia punya reputasi bermain bagus di klub-klub Eropa.
Pendek kata. Mari kita lihat bagaimana pergerakan dari proses yang katanya sedang diupayakan ini.
(gigih imanadi darma/mag)
Persiapan Kualifikasi Piala Dunia 2026, Shin Tae-yong Minta Dukungan dan Doa Masyarakat Indonesia
Semangat pokoknya coach Shin!Pimpin Daftar Top Skor Sementara Liga 1 Musim Ini, Carlos Fortes Tak Ingin Jumawa
Musim lalu sempat menurun, tapi musim ini jadi gacor...Hasil Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia Bertemu Brunei Darussalam
Semoga bisa lolos ke Piala Dunia 2026, Amin...Merupakan Rival Berat, Maciej Gajos Beri Tanggapan Soal Persija dan Persib
Bahkan pemain asing sampai tahu soal rivalitas ini...Alami Cedera Parah, Marko Simic Terpaksa Absen Membela Persija Selama 6 Pekan
Krisis penyerang dialami Persija saat ini...
Opini