Apa Kabarnya Sekarang? Pemain Malaysia Juara Piala AFF 2010

"Ada yang masih aktif, ada pula yang sudah pensiun dari panggung internasional"

Feature | 01 December 2021, 02:31
Apa Kabarnya Sekarang? Pemain Malaysia Juara Piala AFF 2010

Libero.id - Piala AFF sebagai salah satu saksi sejarah dalam perjalanan sepakbola di Asia Tenggara, cukup luar biasa bahwa Malaysia membutuhkan waktu hingga edisi ke-8 Piala AFF sebelum mereka akhirnya dinobatkan sebagai penguasa di wilayah ASEAN.

Setelah menjadi runner-up di turnamen perdana pada tahun 1996, di mana mereka kalah dari Thailand, Harimau Malaya tidak pernh mencapai final lagi sampai 14 tahun kemudian. Namun, pada kesempatan itu, mereka tidak mengecewakan karena mereka mengklaim kemenangan agregat 4-2 atas rival sengit Indonesia untuk mengangkat Piala AFF 2010 untuk pertama dan satu-satunya sejauh ini.

Menjelang turnamen Piala AFF 2020 yang akan berlangsung di Singapura pada 5 Desember mendatang, mari kita lihat kembali beberapa pemain kunci timnas Harimau Malaya yang berjasa menghantarkan Negri Jiran menjuarai Piala AFF 2010, berikut ulasannya;

Khairul Fahmi

Setelah memulai pertandingan pembukaan Malaysia dari bangku cadangan, Khairul Fahmi langsung dipercaya menjadi penjaga gawang no.1 Malaysia setelah Sharbinee Allawee melakukan banyak kesalahan dalam kekalahan memalukan 5-1 dari Indonesia dan ya mantan kiper Kelantan benar-benar tampil impersif sepanjang turnamen.

Pemain berusia 32 tahun itu menghabiskan sebagian besar karir internasionalnya bersaing dengan Farizal Marlias untuk jersey No. 1 dan kini ia kembali ke tim nasional untuk membantu Malayasia menjuarai Piala AFF untuk kedua kalinya.

Fadhli Shas

Setelah memainkan peran utama dalam kampanye kemenangan Malaysia pada usia 19 tahun, masa depan tampak sangat cerah bagi Fadhli Shas karena ia diperkirakan akan menjadi salah satu bek tengah terbaik di negara itu.

Meskipun kariernya mungkin belum mencapai puncak yang diharapkan, ia masih dapat menghitung klaim sebagai juara Liga Super Malaysia tujuh kali bersama Johor Darul Ta'zim bersama dengan banyak kesuksesan lainnya.

S. Kunanlan

Memiliki reputasi sebagai salah satu bek sayap tercepat di Malyasia, S. Kunanlan selalu menjadi andalan Malaysia hingga pensiun dari sepak bola internasional pada 2016 dengan mengemas 74 caps.

Baru-baru ini, ia telah berevolusi menjadi bek sayap andal yang masih mampu memberikan ancaman ke depan, dan telah banyak terlibat dalam banyak trofi yang telah diraih JDT (Johor Darul Ta'zim) selama beberapa musim terakhir.

Safiq Rahim

Dianggap sebagai playmaker Malaysia terbaik di generasinya, Safiq Rahim meninggalkan klub kampung halamannya, Selangor untuk bergabung bersama JDT pada tahun 2013 dan memainkan peran penting dalam lima kemenangan liga berturut-turut, serta kemenangan di Piala AFC 2015.

Safiq terus menjadi pemain reguler untuk tim Harimau Malaya sampai ia dikeluarkan dalam beberapa tahun terakhir, tetapi capaian terbaiknya di ajang 2 tahunan tersebut adalah menjadi gelandang pertama yang memenangkan penghargaan Top Scorer di Piala AFF, tepatnya di tahun 2014.

Safee Sali

Safee Sali adalah penyerang yang sangat mematikan selama pergelaran Piala AFF 2010 dan, meskipun menempatkan mencetak tiga gol dalam dua leg final melawan Indonesia, Safee kemudian memilih berkarier bersama Pelita Jaya (sekarang Madura United) di Indonesia dalam beberapa musim.

Meski sekarang sudah tidak setajam dahulu, tetapi ia akan selalu dianggap sebagai salah satu penyerang terbaik Harimau Malaya dan masih tampil untuk Kota Kuala Lumpur pada usia 37 tahun.

Norsyahrul Idlan Talaha

Tim pemenang Piala Suzuki Malaysia tahun 2010 memiliki duet yang nyaris sempurna. Dengan Safee yang kuat secara fisik, Norshahrul Idlan Talaha menawarkan lebih banyak skill yang mumpuni dan bagus dalam mencetak gol di sudut-sudut sempit.

Terlepas dari perolehan 54 gol selama tiga musim bersama Kelantan, Norshahrul tidak pernah menjadi pencetak gol yang produktif tetapi unggul dalam membawa membantu pemain lain mencetak gol, dan juga merupakan bagian dari tim 2014 dan 2018 yang finis sebagai runner-up di kompetisi regional tersebut.

Amri Yahyah

Kedalaman serangan Malaysia yang luar biasa pada tahun 2010 mungkin paling disorot oleh fakta bahwa seseorang seperti Amri Yahyah harus puas dengan peran cadangan namun mampu membuat dampak ketika ia bermain.

Menikmati status legenda di Selangor, tempat ia bermain selama 13 tahun pertama kariernya, ia juga sempat bermain sebentar dengan JDT dan masih tampil di musim Liga Super yang baru saja berakhir bersama Sabah pada usia 40 tahun.

K. Rajagobal

Dengan kemenangan Piala Suzuki datang hanya setahun setelah ia memimpin U-23 meraih medali emas di Asian Games 2009, pelatih Malaysia, K. Rajagobal mendapatkan status legendaris di antara jajaran mantan pelatih timnas Malaysia.

Rajagobal baru berhenti melatih timnas Malaysia pada tahun 2013 dan, setelah kembali ke kancah klub bersama Sarawak dan PKNS FC (sekarang Selangor 2), ia kembali ke sepak bola internasional setelah menyetujui kesepakatan melatih timnas Brunei Darussalam pada akhir tahun 2020.

(muflih miftahul kamal/muf)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network