Arjan de Zeeuw-Gavin Peacock
Libero.id - Bayangkan diri Anda seorang pesepakbola profesional, dan kehidupan Anda selama jadi pemain tak jauh-jauh dari si kulit bundar.
Mulai dari jejaring pertemanan sampai dengan pengetahuan dan kompetensi yang Anda miliki, semua tak jauh-jauh dari sepakbola. Dan, apa yang akan Anda siapkan setelah pensiun?
Pastinya yang terlintas di pikiran adalah menjadi seorang pelatih, agen pemain, atau apapun itu yang penting sepakbola.
Namun, tak sedikit yang beralih dan mencari sumber pendapatan dengan profesi lain.
Itu memang tidak mudah bagi semua orang, dan banyak pemain yang tak terlupakan telah beralih ke profesi yang rasa-rasanya kurang mengesankan. Mereka menjalani hidup sebagaimana manusia kebanyakan.
Dan, inilah daftar pemain yang masuk dalam kategori kalimat di atas:
17. Simon Garner
Setelah pensiun sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa Blackburn, Garner bingung apa yang harus dilakukan selanjutnya.
Setelah mencoba profesi broker hipotek dan tukang pos, dia sekarang menjadi pelukis dan dekorator.
16. Stuart Ripley
Ripley berhasil membuat dua caps di timnas Inggris dan satu gelar Liga Premier di era 90-an sebelum pension. Dia akhirnya fokus melanjutkan studi di universitas, di mana dia belajar bahasa Prancis, kriminalitas, dan hukum.
Dia juga belajar tentang bisnis sepakbola dan bekerja di bidang hukum olahraga, Ripley bekerja sebagai pengacara sebelum mengajar hukum.
“Sepakbola bukanlah kehidupan nyata, dan jika Anda menjauh darinya, Anda mendapatkan perspektif yang berbeda dan pemahaman yang berbeda tentang berbagai hal,” katanya.
15. Jeff Whitley
Memenangkan promosi back-to-back dengan Manchester City, Whitley pensiun pada 2010 ketika usianya saat itu masih 30 tahun. Dia pensiun dini karena kecanduan narkoba dan alkohol sepanjang kariernya.
Dia mengatasi masalah itu dengan bantuan klinik Sporting Chance milik Tony Adams, dan memulai karier barunya sebagai pegawai dealer mobil bekas di Stockport.
“Separuh waktu Anda akhirnya berbicara tentang sepakbola lebih dari mobil,” katanya. “Saya sering dimintai tanda tangan. Saya bahkan meminta seorang pria datang untuk membeli mobil karena dia tahu saya bekerja di sana.”
14. Ken Monkou
Mantan bek Chelsea dan Southampton, Monkou, pensiun pada 2003, dan dengan sejarah keluarganya menjalankan bar bistro, dia menginginkan sesuatu yang serupa.
Sebuah toko pancake lokal dijual, dan dia membeli toko tersebut dan menjalankannya sebagai bisnis keluarga. Monkou akhirnya menyerah pada 2009.
Sekarang Monkou berusia 53 tahun. Dia secara teratur bekerja di Chelsea TV dan saat ini menjadi duta kampanye Show Rasism The Red Card.
“Cukup berbeda, dari bermain hingga berdiri di belakang kompor sambil membalik pancake,” ujarnya. “Itu bagus, dan bagi saya itu olahraga.”
13. David Hillier
Setelah memenangkan beberapa trofi di Arsenal, Hillier pensiun pada 2002. Setelah gagal dalam tiga wawancara, dia akhirnya mendapatkan pekerjaan sebagai petugas pemadam kebakaran.
“Pemadam kebakaran adalah pekerjaan tim, Anda melakukan semuanya bersama-sama. Ini seperti menjadi pesepakbola, tetapi sekitar 100 ribu dolar setahun lebih sedikit.”
12. Philippe Albert
Albert dikenang sebagai legenda di Tyneside, dan salah satu momen yang paling diingat orang-orang adalah ketika dia menggelabui Peter Schmeichel.
Namun, dia dengan cepat meninggalkan karier sepak bolanya dan memulai menjalankan bisnis buah dan sayuran di tanah kelahirannya.
"Saya ingin memiliki kehidupan yang normal," katanya. “Saya tidak terlalu suka berbicara tentang karier sepak bola saya karena itu adalah masa lalu.”
“Yang terpenting adalah masa depan. Saya sangat beruntung bisa sukses di luar sepakbola. Itu membuat saya paling bangga dengan diri saya sendiri,” ucapnya.
11. David May
Mantan pemain Manchester United yang dibeli dari Blackburn Rovers ini pensiun pada 2004.
Setelah pensiun, dia membentuk perusahaan impor anggur Afrika Selatan dengan seorang teman dan itu berjalan dengan baik sejak saat itu.
10. Barry Horne
Horne menikmati karier 18 tahun bermain untuk klub-klub seperti Southampton dan Everton, sebelum menjadi ketua PFA.
Dia bekerja di The King's School di Chester saat ini, di mana dia mengajar fisika dan juga bekerja sebagai Direktur Sepakbola.
9. Nathan D'Laryea
D'Laryea dulunya adalah mantan pemain Manchester City, tetapi terpaksa pensiun dini setelah sejumlah cedera dan ketakutan hati.
Dia pindah ke bidang mengajar, dan sekarang merupakan guru matematika di sebuah sekolah di Manchester.
8. Marco Gabbiadini
Mantan striker Sunderland dan Derby Country ini mencetak 226 gol liga selama 19 tahun berkarier di Inggris.
Sejak pensiun pada 2004 setelah cedera lutut, dia dan istrinya telah menjalankan usaha penginapan dan restoran yang sukses di kampung halamannya.
Bahkan, lini usahanya itu memenangkan 'Akomodasi Tamu Terbaik' di York Tourism Awards pada 2012, 2014 dan 2015.
7. Arjan de Zeeuw
Mantan kapten Wigan dan Portsmouth De Zeeuw berencana bermain sepak bola di Inggris selama beberapa tahun dan kembali ke rumah untuk menjadi dokter, tetapi dia akhirnya tinggal lebih lama dari yang diperkirakan.
Kembali setelah 13 tahun berkarier di sepakbola Inggris, dia merasa sulit untuk melanjutkan studi kedokterannya lagi sehingga mengalihkan perhatiannya untuk bekerja sebagai detektif polisi.
“Saya memikirkannya lama dan keras,” kenangnya. “Saya berpikir: 'Saya sudah memiliki perubahan karier. Mengapa tidak lagi?' Sebelum saya menjadi pesepakbola profesional, saya memiliki julukan: Pembawa Damai.”
“Saya pernah dikenal di tempat kerja. Kami mewawancarai seorang tersangka tentang banyak perampokan dan pria itu berkata: 'Saya kenal Anda. Anda dulu adalah pesepakbola yang bermain di Inggris!' Jadi, kami mengobrol tentang sepakbola dan kemudian membahas kejahatan itu.”
6. John Chiedozie
Di antara pekerjaan yang paling acak adalah mantan pemain sayap Tottenham dan Nigeria, Chiezodie, yang kemudian bekerja di persewaan kastil setelah mengakhiri karier bermainnya pada 1992.
Menjalankan perusahaannya sendiri, dia menyewakan berbagai balon tiup dan hewan untuk pesta anak-anak.
5. Nigel Spink
Memenangkan Piala Eropa dengan Aston Villa pada 1982, Spink tampak siap untuk karier sebagai seorang pelatih.
Namun, setelah pemecatannya dari Sunderland, Spink dan seorang teman menyewa sebuah van untuk membawa barang-barangnya dari rumah sementaranya kembali ke rumah keluarga di Midlands.
“Kami mengoceh di sepanjang jalan tol dengan sebuah van yang penuh dengan peralatan sambil berpikir 'hmmm, ini tidak terlalu buruk'. Sejak saya mulai mengemudikan van, saya menyukainya. Kami nasional, jadi kami pergi ke mana saja. Imbalannya adalah mencoba membuat bisnis sukses,” tandasnya.
“Orang-orang ingin berbicara tentang sepakbola dan bertanya tentang karier saya. Mereka tidak mengerti mengapa saya tidak ingin berada dalam permainan lagi. Tapi tidak apa-apa, saya mengerti bahwa mereka tidak mengerti.”
4. Klas Ingesson
Setelah pensiun pada 2001 dengan catatan 57 penampilan untuk timnas Swedia dan menikmati kariernya yang singkat bersama Sheffield Wednesday, Ingesson kembali ke rumah untuk mengambil pekerjaan "impiannya".
Dia menjadi penebang pohon, sebelum didiagnosis menderita kanker pada 2009.
3. Julian Dicks
“Ketika saya keluar dari West Ham, saya punya cukup uang di bank untuk tidak pernah bekerja lagi. Kemudian, pada 2001, saya bercerai dan istri saya mengambil semuanya.”
Pemain West Ham itu terpaksa pensiun di usia 20-an karena cedera lutut, tapi untungnya dia dan istrinya telah mendirikan sejumlah pekarangan untuk memelihara anjing sebelum perceraian mereka.
Setelah itu, Dicks berusaha menjadi pegolf profesional, tetapi lututnya juga mencegahnya. Dia akhirnya menjalankan sebuah pub, sebelum bertugas sebagai asisten Slaven Bilic di West Ham.
2. Ray Wilson
Pemain yang berposisi sebagai bek kiri ini adalah skuad timnas Inggris yang berlaga dan akhirnya menjuarai Piala Dunia 1966.
Wilson pernah bermain untuk Huddersfield, Everton, Oldham, dan Bradford City. Setelah gantung sepatu, secara mengejutkan membuka usaha di bidang pemakaman, di mana dia mengurus para jenazah. Dia menjalankan usahanya itu di wilayah Huddersfield.
1. Gavin Peacock
Mantan pemain Newcastle, QPR, dan Chelsea itu sempat bekerja untuk BBC di Euro 2008, tetapi itu kali terakhir dia bersentuhan dengan dunia sepakbola.
Setelah turnamen, Peacock terbang ke Kanada untuk belajar agama dengan tujuan menjadi seorang pendeta.
“Saya sedang membaca Alkitab – seperti yang telah saya lakukan selama bertahun-tahun – ketika saya merasakan semangat yang membara, bukan hanya untuk membacanya tetapi juga untuk mengajarkannya,” jelasnya.
Dan, mungkin saja Peacock adalah pendeta pertama yang dulunya pesepakbola beken.
My autobiography A Greater Glory will be on sale at this event next month!
Lots of @NUFC stories!@stevewraith @NCLE_Legends pic.twitter.com/V8QyGCblcT
— Gavin Peacock (@GPeacock8) September 6, 2021
(mochamad rahmatul haq/yul)
Kisah Jersey ala Cristiano Ronaldo di Barito Putera, Kini Puncaki Klasemen Liga 1
Apakah ini akan bertahan lama atau sementara?Gokil! Marselino Ferdinan Cetak 2 Gol Lawan FC Groningen di Laga Pramusim KMSK Deinze
Sayang, skor akhir tidak memihak Lino dkk. Cek videonya!Mundur atau Dipecat Persib Bandung? Ini Penjelasan Lengkap Luis Milla
Sepakbola dianggap mie instan. Baru 3 laga langsung pisah.Analisis Masa Depan 3 Pemain Timnas U-23 yang Dihukum AFC di Era Shin Tae-yong
Masih dipanggil atau tidak? Ini prediksinya.
Opini