Libero.id - Mumpung masih ramai-ramai soal sepak bola Indonesia yang kerap diwarnai kericuhan, tak ada salahnya kita memutar kembali waktu sedikit kebelakang, menyaksikan ulang momen memalukan yang terjadi dalam laga putaran kedua grup D Liga 2 Indonesia antara PSBS Biak melawan Kalteng Putra yang berlangsung di stadion Batakan, Balikpapan, pada Rabu (17/11/2021) yang lewat.
Dalam laga tersebut, PSBS Biak kalah dengan skor yang cukup jauh, dimana Kalteng Putra menyarangkan 3 gol tanpa balas, yang masing-masing diciptakan oleh Nur Akbar Jawara Munir (4), Giofani (53), dan lewat penalti Tamsil Sijaya di menit-menit akhir.
Seperti dalam keterangan awal di atas, laga lanjutan itu sempat diwarnai ribut-ribut.
Bermula saat terjadi pelanggaran yang dilakukan pemain PSBS Biak, dan wasit
tanpa ampun langsung mengeluarkan kartu merah untuk Patrison Lucky Rumere.
Pemain PSBS Biak lainnya merasa keputusan itu tidak adil, mereka tidak terima dan melempar bola ke arah bench pemain Kalteng Putra, dan terjadilah keributan hingga mengakibatkan saling pukul antara kedua kesebelasan.
Bahkan pemain cadangan pun tak mau ketinggalan dan turun mengejar salah seorang pemain Kalteng Putra hingga memutari lapangan. Hingga akhirnya meski susah payah pihak keamanan berhasil melerai keributan tersebut.
Kritik Terhadap Kinerja Wasit
Sementara itu, dalam jumpa pers usai laga, pelatih PSBS Biak, Ega Rakha Dani menyampaikan keluhannya.
" Yang kami soroti adalah keanehan dari kepemimpinan wasit, sudah dua kali memimpin saat PSBS Biak bermain dua kali juga dia memberikan kartu merah kepada pemain kami," ucapnya.
Sementara itu dari pihak Kalteng, pelatih kepala EkoTamanie mengatakan, sebenarnya permainan kedua tim cukup berimbang dan sangat menyayangkan dengan adanya keributan yang terjadi.
"Seandainya tadi wasit tegas kemungkinan tidak terjadi seperti itu. Itu diluar dugaan kami, kami langsung diserang di bench pemain. Kiper cadangan kami juga di kartu merah tentunya ini sangat merugikan bagi kita," pungkasnya.
Sepak bola Indonesia memang butuh banyak-banyak evaluasi. Tuangkan komentar Anda di kolom komentar yang tersedia.
(gigih imanadi darma/mag)
Media Malaysia Soroti 9 Pemain Timnas Indonesia yang Pilih Ikut Pendidikan Polisi
Di Malaysia, mimpi pemain muda gabung Real Madrid. Di Indonesia, jadi Polisi.Tegas! Termasuk Rumput, PSSI Pasti Benahi JIS Sesuai Arahan FIFA
PSSI pastikan jalankan semua rekomendasi FIFA.Sindir Pemain Timnas yang Daftar Polisi? Marselino Ferdinan Pose jadi Maling
Ada-ada saja ulah pemuda Indonesia yang satu ini.Piala AFF U-23 2023 di Depan Mata, 4 Pemain Timnas ini Justru Ikut Pendidikan Polisi
Cita-cita pemain itu seharusnya main di Real Madrid. Bukan jadi Polisi atau PNS.Asnawi Mangkualam Berpakaian Layaknya Artis K-Pop, Ini Tanggapan Kocak Netizen
Makin terbiasa dengan budaya di Korsel wkwk...
Opini