Libero.id - Tak dapat dipungkiri bahwa Cristiano Ronaldo telah sukses menjadi salah satu pemain terbaik dunia di era modern. Pemenang lima kali Balon d'Or itu terus memberikan inspirasi permainan, meski di usia sudah 36 tahun. Salah satu pemain masa kini yang secara jujur mengagumi CR7 adalah Mason Mount.
Dalam sejarah hidupnya, Mount tidak pernah bersentuhan dengan Sporting Lisbon, Manchester United, Real Madrid, atau Juventus. Tapi, itu bukan berarti menjadi penghalang pemain muda Chelsea tersebut untuk menyukai Ronaldo.
Sebagai gelandang serang, gelandang tengah, winger, atau terkadang striker, Mount tidak pernah malu untuk mengkui meniru beberapa teknik dan trik Ronaldo ketika bermain sepakbola. Mulai cara berlari, heading, mendendang, hingga eksekusi tendangan bebas, pemuda berusia 22 tahun itu mengaku mencontoh Ronaldo.
Dalam sebuah rekaman video lama yang viral dalam beberapa hari terakhir, terlihat cara Mount mencoba meniru tendangan bebas Ronaldo. Dia terlihat mereplikasi tendangan bebas ala CR7 dari luar kotak penalti dengan sempurna.
Bola tandangan Mount melengkung melewati pagar betis sesama rekannya di Akademi Chelsea. Kemudian, menghujam masuk sudut kanan gawang. Aksi tersebut membuktikan Mount memang sudah berbakat sejak kanak-kanak.
"Saya mencoba mendasarkan tendangan bebas saya pada Cristiano Ronaldo. Tendang bola dengan ujung sepatu, dan itu (bola) akan meluncur. Itu saja yang akan kita lakukan. Sudut atas. Itu saja. Ayo kita lakukan," kata Mount dalam video tersebut sebelum beraksi.
Ronaldo mungkin tidak mencetak banyak gol dari tendangan bebas lagi. Tapi, Mount, yang saat itu berusia sembilan tahun, memiliki pandangan yang sempurna tentang apa yang dianggap banyak orang sebagai salah satu eksekutor tendangan bebas terbaik di olahraga ini.
"Saya pergi (ke pertandingan MU) sebagai penggemar Portsmouth, dan kami kalah. Saya ingat menonton Cristiano Ronaldo dan dia mencetak tendangan bebas yang luar biasa. Itu adalah salah satu gol terbaik yang pernah saya lihat secara langsung," kata Mount tentang pengalamannya menyaksikan CR7 berakhir di era kejayaan.
(atmaja wijaya/anda)
Opini