Khairul Amri-Baihakki Khaizan
Libero.id - Setelah tertunda selama satu tahun karena pandemi Covid-19, Piala AFF 2020 akan dimulai pada 5 Desember 2021. Singapura selaku tuan rumah tentu akan berusaha menjadi juara Asia Tenggara untuk kelima kalinya.
Singapura adalah negara kedua yang paling sukses di turnamen paling bergengsi di Asia Tenggara itu. Sayangnya, gelar terakhir mereka sudah hampir satu dekade sejak merasakan kesuksesan pada 2012.
Saat generasi baru berbakat seperti Ikhsan Fandi, Faris Ramli, dan Gabriel Quak ingin sekali lagi memimpin Singapura menuju kejayaan, kami ingin melihat kembali beberapa pemain kunci dari tim pemenang Piala AFF terakhir mereka dan apa yang telah mereka capai sejak itu.
? ???? ????? ????? ??? ??? @affsuzukicup ??
Details ➡️ https://t.co/tpFFfDeI35#ONESTRONG #AFFSuzukiCup2020 #MySgSportsHub pic.twitter.com/VmniTxs1dq
— FAS (@FASingapore) November 28, 2021
Izwan Mahbud
Dengan kiper pilihan pertama Hassan Sunny absen karena cedera, Izwan Mahbud - yang saat itu baru berusia 22 tahun - diberi tanggung jawab di bawah mistar gawang The Lions.
Izwan musim lalu menghabiskan kariernya bersama Hougang United di Liga Thailand. Dia sempat bermain gemilang untuk Singapura pada 2015, khususnya saat mereka menahan imbang Jepang dengan skor 0-0.
Safuwan Baharudin
Seperti Izwan, usia bukanlah halangan bagi Safuwan Baharudin. Dia mengamankan salah satu posisi bek tengah Singapura pada usia 21 tahun.
Dengan kemampuan duel udara yang dominan dalam membaca permainan, bakat luar biasa Safuwan membuatnya menghabiskan waktu di A-League dengan status pinjaman dengan Melbourne City .
Dia telah menghabiskan enam musim terakhir di Liga Super Malaysia dengan PDRM, Sri Pahang, dan saat ini berkiprah di Selangor.
Baihakki Khaizan
Dengan 142 caps atas namanya sebagai juara AFF tiga kali, Baihakki Khaizan akan turun sebagai salah satu pemain yang paling punya catatan emas untuk mewakili Singapura.
Setelah menghabiskan waktu di Malaysia dan Thailand setelah kesuksesan 2012, Baihakki kembali ke Liga Utama Singapura bersama Tampines Rovers. Dia tampil bagus bersama Tampines dalam kampanye Liga Champions Asia. Saat ini usianya sudah 37 tahun.
Fahrudin Mustafik
Sebuah kisah sukses nyata dari kebijakan naturalisasi Singapura pada pergantian milenium. Fahrudin Mustafic kelahiran Serbia adalah salah satu pemain andalan Singapura.
Mustafic menghabiskan delapan tahun terakhir dengan klub raksasa Singapura, Tampines, hingga pensiun pada 2018. Sejak itu, dia tetap di klub tersebut dalam kapasitasnya sebagai pelatih.
Khairul Amri
Pada awal 2000-an, Singapura banyak melakukan naturalisasi pemain terutama untuk posisi striker. Tetapi, Khairul Amri adalah bakat dalam satu generasi yang melawan tren. Dia striker hebat asli Singapura.
Khairul menghabiskan musim lalu bersama Tanjong Pagar United di Liga Premier Singapura. Dia telah memainkan 132 laga untuk Singapura.
Mungkin akan bertambah banyak jika dia tidak terhambat sepanjang kariernya akibat cedera serius.
Alexander Duric
Ketika Aleksandar Duric menerima kewarganegaraan Singapura pada usia 37 tahun pada 2007, orang-orang sinis akan bertanya-tanya apa yang sebenarnya akan dia tawarkan kepada Singapura. Dia tampaknya berada di ujung kariernya saat itu.
Namun, dia membuktikan omongan orang-orang salah. Pada saat dia gantung sepatu, Duric menjadi satu-satunya pemain dalam sejarah Liga Premier Singapura yang melewati angka 300 gol.
Dia saat ini masih aktif membangun sepakbola Singapura.
(mochamad rahmatul haq/yul)
Kisah Jersey ala Cristiano Ronaldo di Barito Putera, Kini Puncaki Klasemen Liga 1
Apakah ini akan bertahan lama atau sementara?Gokil! Marselino Ferdinan Cetak 2 Gol Lawan FC Groningen di Laga Pramusim KMSK Deinze
Sayang, skor akhir tidak memihak Lino dkk. Cek videonya!Mundur atau Dipecat Persib Bandung? Ini Penjelasan Lengkap Luis Milla
Sepakbola dianggap mie instan. Baru 3 laga langsung pisah.Analisis Masa Depan 3 Pemain Timnas U-23 yang Dihukum AFC di Era Shin Tae-yong
Masih dipanggil atau tidak? Ini prediksinya.
Opini