Kilas Balik, 2008 Adalah Tahun Keberuntungan Vietnam Juarai Piala AFF

"Kini mereka adalah juara bertahan Piala AFF dari edisi 2018"

Berita | 04 December 2021, 15:29
Kilas Balik, 2008 Adalah Tahun Keberuntungan Vietnam Juarai Piala AFF

Libero.id - Edisi 2008 adalah pertama kalinya sponsor baru diperkenalkan dengan perusahaan otomotif besar datang untuk menamai ulang acara tersebut sebagai Piala AFF Suzuki.

Turnamen 2008 juga merupakan edisi ketujuh dari kejuaraan dua tahunan yang mempertemukan Indonesia dan Thailand sebagai tuan rumah.

Sementara Indonesia yang menjadi tuan rumah kejuaraan dua tahunan itu tidak menemui kendala, di mana Stadion Gelora Bung Karno sebagai venue utama dan Stadion Si Jalak Harupat sebagai alternatifnya, berbeda dengan Thailand.

Karena beberapa masalah politik di Bangkok, venue dipindahkan lebih jauh ke selatan di Phuket dengan Stadion Surakul dipilih sebagai kota tuan rumah.

Tidak ada tempat alternatif untuk Phuket.

Babak kualifikasi juga diadakan sebelum turnamen di Phnom Penh dengan tuan rumah Kamboja, Laos, Filipina, Brunei dan Timor Leste ambil bagian.

Dan persaingan semakin ketat dengan Kamboja yang lolos tipis setelah imbang dengan poin yang sama dengan Filipina.

Mereka bergabung dengan Laos untuk dua slot ke putaran final Piala AFF 2008.

Grup A – Singapura, Indonesia, Myanmar, Kamboja

Dengan pemain yang pada dasarnya sama seperti Mustafic Fahrudin, Agu Casimir dan Noh Alam Shah (yang pada tahun 2009 bergabung dengan Arema) yang memenangkan gelar kurang dari 24 bulan lalu, Singapura adalah favorit jawara.

Dan The Lions jelas menunjukan mental juara mereka dengan memenangkan grup A, yang mana anak asuh  Radojko Avramovic sukses mengalahkan Indonesia sebagai tuan rumah di pertandingan terakhir grup melalui gol dari Baihakki Khaizan dan Shi Jiayi di depan lebih dari 50.000 penggemar fanatik tim Garuda.

Tuan rumah Indonesia dengan Elie Aiboy dan Bambang Pamungkas memimpin di lini depan harus puas dengan posisi runner-up dari Grup A menyusul kemenangan komprehensif mereka atas Myanmar dan Kamboja.

Myanmar yang masih memiliki Soe Myat Min sebagai kapten dan Aung Kyaw Moe di lini tengah tidak sekompetitif edisi terakhir saat mereka finis di urutan ketiga.

Kamboja melihat pengenalan pemain muda Khim Borey dan juga Kouch Sokumpheak dan di mana mereka akan menjadi fitur reguler dari skuad nasional di tahun-tahun mendatang.

GRUP B – Thailand, Vietnam, Malaysia, Laos

Tuan rumah Thailand membuat awal yang luar biasa melawan Vietnam untuk menetapkan standar dan di mana mereka menindaklanjutinya dengan kemenangan lebih lanjut atas Malaysia dan Laos untuk mempertahankan rekor sempurna.

Striker Kiatisuk Senamuang sudah pensiun tetapi turnamen ini menampilkan pengenalan Teerasil Dangda muda bersama dengan pengalaman Suchao Nutnum dan Teerathep Winothai.

Tapi Vietnam mendapat inspirasi dari pelatih kepala Henrique Calisto untuk membimbing mereka dan setelah kekalahan pertama dari tuan rumah, mereka bangkit kembali untuk mengalahkan Malaysia dan kemudian Laos untuk maju sebagai runner up grup.

Adapun tim Harimau Malaya tidak bisa banyak berbicara dalam turnamen Piala AFF edisi ke-8 tersebut meski memiliki pemain berkualitas seperti Hairuddin Omar dan juga Indra Putra Mahayuddin.

Laos masih mengandalkan Lamnao Singto dan berjuang untuk membawa performa positif mereka di babak kualifikasi ke babak final.

Teerasil yang diplot untuk meneruskan estafet Kiatisuk Senamuang, sukses melakukan tugasnya dengan baik saat ia mencetak gol kemenangan di leg pertama di Jakarta dan di depan lebih dari 70.000 penggemar di Stadion Gelora Bung Karno.

Dalam pertandingan kembali di Stadion Rajamangala. Nova Arianto Sartono mencetak gol lebih dulu, tetapi Thailand membalas dengan dua gol dari Teerathep dan Ronnachai untuk membawa Thailand ke final.

Sebaliknya, pertandingan antara Singapura dan Vietnam jauh lebih dekat.

Dengan hasil imbang tanpa gol pada leg pertama di Singapura, menjadi gol tunggal dari Nguyen Quang Hai yang mengantarkan Vietnam mendapatkan tempat mereka pada pertandingan yang menentukan melawan Thailand.

Pada leg pertama di Bangkok, Vietnam penuh percaya diri untuk mencetak kemenangan 2-1 dengan gol bunuh diri Duong Hon Son dianulir oleh Nguyen Vu Phong dan Le Cong Vinh.

Dan pada pertandingan kedua, Teerasil mencetak gol untuk menyamakan kedudukan namun Cong Vinh menanduk bola di akhir masa injury time untuk mengantarkan Vietnam meraih Piala AFF Suzuki untuk pertama kalinya.

Kemenangan itu mendorong perayaan besar di jalan-jalan Hanoi, Kota Ho Chi Minh dan di tempat lain yang belum pernah terlihat di kejuaraan.

(muflih miftahul kamal/muf)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network