Antonio Conte
Libero.id - Pelatih adalah otak di balik kinerja tim di lapangan, seperti Juergen Klopp, Pep Guardiola, dan Thomas Tuchel yang terkenal di dunia sepakbola modern akhir-akhir ini.
Mereka sering dinilai dari trofi di akhir musim oleh hampir semua klub papan atas. Membimbing tim meraih trofi dan membantu memotivasi para pemainnya. Sebagian besar manajer dalam permainan modern adalah orang yang memiliki filosofinya sendiri.
Manajer kelas dunia telah membentuk beberapa tim hebat dalam sejarah sepakbola. Taktik, gaya permainan, dan kemampuan membaca permainan mereka telah membantu tim masing-masing mencapai banyak kesuksesan.
Namun, beberapa manajer berikut ini justru dipecat setelah memenangkan trofi.
Sangat membingungkan dan aneh ketika klub memecat manajer mereka, meskipun mengakhiri musim dengan trofi. Beberapa manajer malang itu dipecat setelah gagal memenuhi harapan klub yang setinggi langit.
Hari ini kita akan melihat lima manajer yang mengalami penghentian masa jabatan mereka setelah memenangkan trofi.
#5 Antonio Conte - Chelsea
Masa jabatan Antonio Conte di Chelsea sungguh sensasional. Itu penuh dengan drama, kontroversi, dan kesuksesan. Pelatih asal Italia ini sukses menginspirasi The Blues untuk gelar Liga Premier di musim debutnya, menunjukkan kalibernya sebagai pelatih kepala.
Chelsea asuhan Conte unggul tujuh poin dari Tottenham Hotspur yang berada di posisi kedua dan 15 di atas Manchester City. Namun, The Blues tidak dapat mempertahankan performa mereka di musim kedua ketika mereka menyelesaikan liga di tempat kelima.
Meski Conte mengantarkan Piala FA dengan mengalahkan Manchester United, dia dipecat setelah akhir musim 2017/2018.
Welcome to Chelsea, Antonio Conte! pic.twitter.com/8SFTyjPU1T
— Chelsea FC (@ChelseaFC) July 14, 2016
#4 Jupp Heynckes - Real Madrid
Jupp Heynckes, pemenang serial trofi bersama Bayern Muenchen, adalah manajer di balik mahkota Eropa ketujuh Real Madrid. Kemenangan 1-0 melawan Juventus membuka jalan mahkota Eropa pertama Los Blancos dalam 32 tahun.
Namun, manajer Jerman itu dipecat delapan hari setelah kemenangan mereka di Eropa.
Masa jabatan Heynckes cukup singkat karena dia gagal memberikan kesuksesan di kompetisi domestik. Di bawah asuhannya, Madrid hanya finis keempat di La Liga dan tersingkir di babak 16 besar Copa del Rey pada musim 1997/1998.
Apalagi, Heynckes sempat bermasalah dengan banyaknya pemain di tim bertabur bintang yang mempercepat pemecatannya.
# 3 Thomas Tuchel - PSG
Thomas Tuchel adalah jenis manajer yang dibutuhkan PSG dengan banyak superstar di barisan mereka. Manajer Jerman itu cerdas dan mahir dalam hal taktik, membimbing raksasa Ligue 1 menuju kesuksesan besar dalam dua musimnya di klub.
Tuchel membantu PSG memenangkan dua gelar Ligue 1 dalam dua tahun sambil membimbing mereka ke Piala Prancis dan dua Piala Super Prancis sebagai penghargaan lainnya.
Kontribusi manajer yang paling menonjol adalah Liga Champions. Dia membawa PSG ke final 2019/2020, namun kalah melawan Bayern Muenchen.
Bukan rahasia lagi jika Tuchel bermasalah dengan hierarki PSG. Namun, dia juga membimbing mereka ke posisi terbaik dalam pencarian kejayaan Eropa. Tuchel dibebaskan dari tugasnya sebagai manajer PSG pada Desember 2020, meskipun memenangkan gelar liga di akhir musim 2019/2020.
Meskipun Tuchel gagal memenangkan mahkota Liga Champions yang sulit dipahami bersama PSG, dia merebut gelar bersama Chelsea pada musim berikutnya.
#2 Jose Mourinho - Chelsea
Jose Mourinho akan selalu menjadi salah satu manajer terhebat dalam sejarah Chelsea. Mantra pertamanya di klub meraih kesuksesan yang luar biasa. Di bawah bimbingannya, The Blues mencetak banyak rekor dalam sejarah Liga Premier yang termasyhur.
Mourinho kembali untuk tugas kedua di Chelsea pada 2013. Dia membawa raksasa Liga Premier itu meraih gelar liga di musim keduanya (2014/2015). Namun, Chelsea mengalami awal yang buruk di musim berikutnya dengan berbagai kontroversi yang memperburuk keadaan bagi pelatih asal Portugal itu.
Manajer veteran itu kemudian dibebaskan dari tugasnya setelah kalah 2-1 dari Leicester City pada Desember 2015.
#1 Vincente del Bosque - Real Madrid
Real Madrid selalu dikenal karena kekejaman mereka dalam hal pemecatan manajer. Namun, tidak ada yang melihat Vicente del Bosque mendapatkan kesempatan di ibukota Spanyol.
Pemecatan itu membingungkan banyak orang karena pelatih asal Spanyol itu tidak ditawari kontrak baru dua hari setelah memenangkan gelar La Liga.
Di bawah bimbingan Del Bosque, Los Blancos menikmati era yang sangat sukses dengan memainkan sepakbola yang menghibur di lapangan. Selama masa jabatan empat tahun, sang manajer memenangkan dua gelar liga dan dua gelar Liga Champions.
Ada banyak laporan tentang keretakan Del Bosque dengan pemain senior dan dewan tim. Namun, tidak ada penjelasan yang cukup untuk membenarkan pemecatan salah satu manajer paling sukses dalam sejarah Real Madrid.
(diaz alvioriki/yul)
Kisah Jersey ala Cristiano Ronaldo di Barito Putera, Kini Puncaki Klasemen Liga 1
Apakah ini akan bertahan lama atau sementara?Gokil! Marselino Ferdinan Cetak 2 Gol Lawan FC Groningen di Laga Pramusim KMSK Deinze
Sayang, skor akhir tidak memihak Lino dkk. Cek videonya!Mundur atau Dipecat Persib Bandung? Ini Penjelasan Lengkap Luis Milla
Sepakbola dianggap mie instan. Baru 3 laga langsung pisah.Analisis Masa Depan 3 Pemain Timnas U-23 yang Dihukum AFC di Era Shin Tae-yong
Masih dipanggil atau tidak? Ini prediksinya.
Opini