Libero.id - Ketika Arsenal menghabiskan 145 juta pounds (Rp2,7 triliun) musim panas lalu untuk mendatangkan enam pemain baru, ada anggapan bahwa usaha itu telah membuahkan hasil. Tapi, memasuki musim dingin, tampaknya The Gunners masih butuh satu penyerang lagi.
Hasil kurang konsisten pada paruh pertama musim ini membuktikan kebenaran anggapan bahwa misi memperbaiki performa tim tidak bisa diselesaikan dalam satu jendela transfer.
Beberapa sektor kunci dari skuad dianggap sebagai prioritas yang perlu ditangani, seperti playmaker, kiper, bek kanan, dan lini tengah. Dan, kesempatan untuk memasukkan Ben White serta memasangkannya bersama Gabriel Magalhaes di bek tengah dianggap terlalu masih kurang. Sementara mamainkan Nuno Tavares untuk memberikan perlindungan bagi Kieran Tierney di bek kiri dipandang sebagai hal yang penting.
Idealnya, Mikel Arteta dan Edu Gaspar selaku direktur teknik harus bembuang uang lebih banyak, terutama pembelian striker baru.
Dengan Pierre-Emerick Aubameyang dan Alexandre Lacazette yang masih bertahan di Emirates Stadium, secara finansial mereka tidak mampu mendatangkan frontman lain. Itu karena mereka sudah memiliki dua penyerang berpengalaman dengan bayaran besar.
Jadi, solusinya menjual Aubameyang atau Lacazette untuk satu No.9 baru yang lebih tajam. "Yang ingin saya jelaskan adalah ini bukan tentang musim panas. Ini tentang proyeknya. Kami sudah memulai proyek ini. Kami berada di tengah. Jadi, bukan hanya satu jendela. Ini membutuhkan beberapa jendela transfer," kata Edu di situs resmi Arsenal.
"Saya pikir kami masih harus mengkonsolidasikan langkah besar, saya sangat senang karena para pemain yang kami rekrut adalah yang kami cari. Kami melihat keseimbangan dalam skuad jauh lebih baik. Tapi, sekali lagi, ini bukan akhir. Orang-orang harus memahami bahwa kami masih dalam perjalanan untuk pergi ke tempat yang pantas bagi klub ini," tambah pria Brasil itu.
Melihat bagaimana nasib Arsenal selama 14 pertandingan pembukaan musim ini, jelas bahwa bisnis yang dilakukan selama musim panas telah menghasilkan skuad yang jauh lebih mapan dan seimbang.
Semua pemain baru telah memberikan dampak yang positif, meski Martin Odegaard perlu meningkatkan performa lebih baik setelah didatangkan secara permanen dari Real Madrid.
Sisi defensif juga telah meningkat. Dan, tentu saja ada kedalaman skuad Arsenal lebih baik di hampir semua posisi dengan Tavares dan Albert Sambi Lokonga mampu menggantikan peran Tierney dan Granit Xhaka cukup baik.
Bagi Arsenal, kuncinya sekarang adalah menentukan langkah selanjutnya dalam perombakan skuad. Mendatangkan striker baru harus jadi prioritas teratas. Sebab, mereka hanya mencetak 17 gol dalam 14 pertandingan liga. Jumlah itu sama dengan Newcastle United di zona merah, dan lebih sedikit dari Watford yang baru promosi.
Kurangnya gol menjadi masalah yang jelas. Sama seperti musim lalu, Aubameyang musim ini hanya mencetak empat gol di liga sejak awal musim. Kapten The Gunners kini telah memainkan lima pertandingan tanpa gol dan terlihat seperti bayangan dirinya yang dulu, dengan beberapa kesalahan mencolok yang merusak penampilannya.
"Memasukkan bola ke gawang atau lebih cepat satu milimeter atau sedetik. Auba memiliki kapasitas itu dan tidak kehilangan kapasitas itu," kata Arteta membela kaptennya dari kritikan karena mandul.
Tapi, penampilan Aubameyang di Old Trafford, pekan lalu, menjadi ilustrasi dari perjuangannya selama beberapa musim terakhir. Pemuda asal Gabon tersebut memiliki lima upaya ke gawang, tapi tidak satupun dari usahanya menjadi cara mencetak gol yang benar.
Pemain berusia 32 tahun itu hanya mencetak 15 gol di semua kompetisi musim lalu. Dia terlihat sama seperti pada musim 2021/2022, kecuali dia bisa dengan cepat menemukan kembali permainan terbaiknya.
Ini adalah situasi yang mengkhawatirkan bagi Arsenal, yang hanya mengandalkan kapten mereka untuk mencetak gol dan tidak memberi kesempatan pada pemain muda. Idealnya, mereka ingin mendatangkan striker baru untuk memberi opsi lain pada paruh kedua musim. Tapi, itu tampaknya sangat tidak mungkin.
Masalah keuangan yang terjadi mengharuskan mereka melepas beberapa pemain mahalnya. Lacazette mungkin akan pindah untuk membebaskan tagihan upah. Arsenal juga berpotensi kehilangan Nicolas Pepe.
Jika penjualan pemain sukses, Arsenal bisa membeli penyerang baru. The Gunners baru-baru ini dikabarkan memiliki minat pada pentolan Everton, Dominic Calvert-Lewin. Pemain berusia 24 tahun itu cocok dengan profil pemain yang ingin didatangkan Arteta dan Edu.
"Penting untuk melakukan hal yang benar pada waktu yang tepat. Beberapa klub telah menjual pemain pada waktu yang tepat, dan dengan uang yang mereka terima mereka bisa meningkatkan skuad. Itu adalah sesuatu yang harus kami pelajari," kata Rafael Benitez tentang kemungkinan melepas Calvert-Lewin.
Tidak mengherankan melihat Arsenal menguji tekad Everton untuk mempertahankan Calvert-Lewin di akhir musim. Tapi, mereka tidak diragukan lagi akan mencari target lain.
The Gunners adalah pengagum penyerang Lille, Jonathan David, yang diperkirakan akan pindah di musim panas nanti. Dan, Arsenal dikabarkan memiliki hubungan baik dengan klub Ligue 1 itu setelah melakukan bisnis besar saat mengontrak Pepe dan Gabriel dalam beberapa tahun terakhir.
Selain itu, penyerang Fiorentina, Dusan Vlahovic, juga menjadi pemain lain yang banyak dikaitkan. Tapi, sumber orang dalam di Arsenal kurang percaya diri bahwa Edu akan mampu mendatangkan pemain berusia 21 tahun itu.
Siapa pun yang dipilih Arsenal, yang terenting mereka bisa mendapatkan pemain yang tepat untuk memimpin maju selama beberapa tahun ke depan. Arsenal perlu menemukan striker yang tidak hanya mampu mencetak gol dengan kecepatan bagus, melainkan juga bisa memainkan taktik yang diinginkan Arteta.
(diaz alvioriki/anda)
Brighton & Hove Albion
Opini