Libero.id - Bola panas kasus pemotongan gaji mantan striker Persikabo asal Brasil, Alex dos Santos Goncalves, makin bergulir dan meluas.Bahkan sampai-sampai, Presiden Brasil, Jair Messias Bolsonaro, ikut bersuara menyoroti kasus tersebut.
Sebelumnya, pemain yang kini memperkuat Persita Tangerang curhat di akun Instagram pribadinya soal pemotongan gaji yang semena-mena dilakukan oleh mantan klubnya tersebut.
Pada intinya, pemain berusia 31 tahun itu berkeluh kesah bahkan melapor ke induk sepak bola dunia, FIFA, karena klub yang bermarkas di melakukan pemotongan gaji hingga sebesar 75 persen.
Menanggapi hal tersebut, manajemen klub asal Bogor itu kecewa dengan Alex, dengan dalih klub telah melakukan sosialiasi jauh-jauh hari soal pemangkasan gaji karena kondisi pandemi COVID-19.
Dan buntut dari hal itu, Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, sampai harus turun tangan dalam kasus yang menimpa salah satu warga negaranya itu. Sosok nomor satu di Brasil itu memberikan perkembangan terbaru soal kasus Alex lewat unggahan Instagram pribadinya.
"Update kasus pemain Brasil, Alex dos Santos Goncalves, yang berada di Indonesia: (1) Kedutaan Brasil menginformasikan bahwa dia kini bersama pihak berwenang Indonesia pada 6 dan 7 Desember serta didampingi oleh pengacara dan perwakilan diplomatik Brasil," tulis Bolsonaro.
Lalu kalimat sambungnya.
"(2) Jika tidak ada kendala hukum, ada kemungkinan ia dapat meninggalkan Indonesia pada 13 Desember; (3) Kedutaan Besar Brasil telah menemani sang pemain dan memberikan semua dukungan yang diperlukan,"
Diluar kabar itu. Kabar buruk bagi Alex lainnya ialah ia kini memang tak bisa merumput bersama Persita. Dalam unggahan di akun Instagram-nya, Alex menjelaskan bahwa dirinya terganjal urusan izin kerja di Indonesia.
"Saat ini saya tidak bisa bermain untuk klub saya, Persita. Proses perpanjangan izin kerja saya di sini ditangguhkan karena Exit Permit Only (EPO) saya tidak dapat terbit akibat perselisihan antara saya dan klub lama saya, Persikabo," tulis Alex Goncalves.
(gigih imanadi darma/mag)
Opini