Libero.id - Arthur Henrique Ramos de Oliveira Melo pindah ke Juventus pada transfer window musim panas 2020 sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran Miralem Pjanic. Jika Pjanic harus terbuang ke Besiktas setelah tidak masuk rencana Barcelona, Arthur juga harus berjuang di Juventus. Kini, dia dirumorkan pindah ke Newcastle United.
Laporan sejumlah media di Inggris, Italia, Spanyol, hingga Brasil menyatakan gelandang berusia 25 tahun itu sedang dipertimbangkan untuk menjadi salah stau anggota The Magpies pada transfer window musim dingin 2022.
Klub yang baru mendapatkan suntikan dana besar dari Putra Mahkota Arab Saudi, Muhamad bin Salman, itu sedang berusaha membangun kekuatan agar bisa bertahan sekaligus bersaing di Liga Premier. Jadi, prioritas utama mereka adalah belanja pemain musim dingin.
Jika rumor itu menjadi kenyataan dan Arthur benar-benar bermain di St James' Park, maka dia bukan pemain Brasil pertama di sana. Berikut ini pencapaian 5 pemain Negeri Samba yang pernah atau sedang bermain di Newcastle:
1. Joelinton
Di bawah Eddie Howe, Joelinton Cassio Apolinario de Lira berharap bisa menemukan tempat utama di skuad The Magpies setelah kurang moncer bersama Steve Bruce. Ini adalah waktu yang tepat untuk pemain Brasil tersebut sejak tiba di Tyneside dari Hoffenheim dengan harga hampir 40 juta pounds (Rp758 miliar).
Tujuan utama sang striker adalah mencetak gol sebanyak mungkin. Tapi, dia baru mencetak 10 gol dari 94 pertandingan semua ajang sejak bergabung pada 2019. Tapi, pemain Brasil itu masih dihargai oleh para penggemar karena keinginannya untuk berkembang, terutama karena dia mulai bermain lebih dalam.
2. Kenedy
Robert Kenedy Nunes Nascimento adalah salah satu pemain Chelsea yang selalu dipinjamkan. Dan, salah satu perhentiannya adalah Newcastle. Di sana, dia bermain sejak pertengahan musim 2017/2018 hingga akhir musim 2018/2019.
Dua gol dan dua assist di paruh kedua 2017/2018 membuatnya menjadi prioritas Newcastle pada musim panas berikutnya dan mereka berhasil mempertahankannya selama satu tahun lagi. Sayang, dia gagal tampil mengesankan, dengan hanya satu gol dan assist di seluruh musim.
Dia kemudian menjadi bagian dari Flamengo yang kalah di final Copa Libertadores dari Palmeiras. Itu merupakan tim kelima yang menjadi tempat peminjaman Kenedy. Kontrak sang pemain dengan Chelsea akan habis pada 2023 dan tampaknya akan dibiarkan pergi.
3. Cacapa
Bersama Lyon, Claudio Roberto da Silva alias Cacapa menjadi juara Prancis enam kali. Tapi, karena kontraknya tidak diperpanjang, dia memutuskan pindah ke Newcastle. Dia bergabung dengan klub dari North East itu pada 2007 dan bermain hingga 2009. Tapi, cedera menghambat karier Cacapa di Inggris.
Meninggalkan kontraknya yang berakhir ketika The Magpies terdegradasi, Cacapa kemudian kembali ke Brasil bersama Cruzeiro. Kemudian, dia membantu Evian Thonon Gaillard promosi ke Ligue 1 untuk pertama kalinya. Setelah itu, dia mengakhiri karier dengan tugas singkat di kampung halamannya bersama Avai.
4. Fumaca
Jose Rodrigues Alves Antunes alias Fumaca telah bermain untuk 14 klub dalam kariernya dengan lima diantaranya di Inggris. Dia memiliki perjanjian aneh, yaitu tetap dikontrak klub Brasil, Catuense, tapi dipinjamkan dengan berbagai kesepakatan jangka pendek ke tim Inggris saat mencoba menemukan klub yang akan membayarnya.
Salah satu klub itu adalah Newcastle. Di sana, dia membuat lima penampilan senior. Dia dianggap sebagai salah satu pemain terburuk klub. Penampilannya dicap mirip dengan Ali Dia. Tidak mengherankan dia dibebaskan pada akhir musim 1999/2000.
Kemudian, Fumaca bermain untuk tim asal Republik Ceko, FK Drnovice, pada 2005, sebelum melakukan "tour of duty" keliling Jerman, termasuk dua tugas dengan Turkiyemspor Berlin, SC Paderborn, dan SV Wilhelmshaven.
5. Mirandinha
Setelah hampir satu dekade bermain untuk beberapa tim Portugal dan Brasil, Francisco Ernandi Lima da Silva alias Mirandinha tiba di St. James' Park pada 1987 dan bermain selama dua tahun. Mirandinha menjadi pemain Brasil pertama dalam sejarah sepakbola Inggris ketika mengenakan jersey Newcastle.
Mirandinha membentuk kemitraan yang berbahaya bersama Paul Gascoigne. Dia berhasil mencetak 13 gol di musim pertamanya di Inggris. Tapi, ketika Gazza pergi ke Tottenham, Mirandinha berjuang di musim keduanya. Dan, ketika pelatih baru, Jim Smith, datang dengan pemainnya sendiri, karier pemain Brasil itu selesai.
Setelah pensiun, Mirandinha menjadi pelatih. Dia menukangi berbagai klub di berbagai negara. Selain Brasil, Mirandinha sempat berada di Malaysia, Arab Saudi, hingga Sudan.
(diaz alvioriki/anda)
Fulham
Opini