Yang Harus Diketahui Tentang Luis Diaz, Properti Panas Transfer Musim Dingin

"Pemain Kolombia ini sedang naik daun dan jadi incaran banyak klub besar."

Biografi | 16 December 2021, 13:23
Yang Harus Diketahui Tentang Luis Diaz, Properti Panas Transfer Musim Dingin

Libero.id - Liverpool telah memiliki empat penyerang musim ini dan dilaporkan ingin memperkuat skuad di jendela transfer Januari 2022. Salah satu target The Reds adalah pemain sayap FC Porto asal Kolombia, Luis Diaz. 

Setelah tampil mengesankan di Copa America 2021 dan Liga Champions 2021/2022, Diaz telah menjadi pemain yang sangat dicari. Pemain sayap berusia 25 tahun itu dibicarakan banyak media saat transfer window musim dingin segera dibuka. Klub-klub besar Inggris, Italia, Jerman, Prancis, hingga Spanyol dihubungkan dengan dirinya.

Lahir 13 Januari 1997 di Barrancas, Diaz dibesarkan di daerah miskin di Kolombia. Sebagai orang dari suku asli Amerika Selatan, Wayuu, peluang anak muda itu untuk melarikan diri dari Barrancas sangat tipis. 

Hampir 5.000 anak Wayuu meninggal karena kekurangan gizi sejak 2008 dan terus berlanjut hingga 2016. Krisis kemanusiaan juga masih berlanjut dan telah menarik perhatian banyak organisasi, seperti PBB dan Human Rights Watch.

Kemudian, Diaz terpilih masuk dalam skuad 22 pemain Kolombia yang tampil di Copa Americana de Pueblos Indigenas 2015. Itu adalah kompetisi sepakbola di CONMEBOL yang pesertanya adalah orang-orang dari suku asli Amerika Latin. Dan, setahun kemudian, dia bergabung dengan Atletico Junior.

"Untuk sesaat, kami pikir akan sangat sulit baginya tampil karena Lucho tampaknya memiliki masalah gizi buruk. Dia sangat kurus dan kalah dalam duel dengan pemain lain," kata John Pocillo Diaz, mantan pemain nasional Kolombia yang jadi pelatih Diaz pada 2015.

"Namun terlepas dari itu, dia berhasil menonjol diantara 400 kandidat dan masuk ke dalam 26 pemain dalam skuad Kolombia. Dia awalnya bermain sebagai striker. Tapi, memiliki satu masalah besar dalam permainannya," tambah Pocillo.

"Dia biasa memainkan bola dengan kepala menunduk. Jadi, terkadang dia bahkan tidak menyadari bahwa dirinya telah mencapai ujung lapangan. Dia sangat cepat dan memiliki teknik yang sangat bagus, bola akan menempel di kakinya seperti lem," beber sang mantan pelatih.

Diaz kemudian dipinjamkan ke Barranquilla. Di sana, pelatihnya memberinya program diet untuk menambah berat badannya 10 kg, termasuk makan pasta untuk sarapan. Setelah bermain untuk Atletico Junior selama tiga musim, Diaz menandatangani kontrak dengan FC Porto pada musim panas 2019.

"Lucho bisa menembak dari jarak jauh. Dia nyaman dengan kedua kakinya. Dia bisa menggiring bola. Dia bisa membuka pertahanan. Dia bisa mencetak gol. Apa yang tidak bisa dia lakukan? Tapi, percaya atau tidak, dia belum mencapai langit-langitnya," ungkap Pocillo. 

Selama musim pertamanya di Portugal, pemain sayap tersebut telah membuat 34 penampilan sebagai starter di semua kompetisi, mencetak 14 gol, dan mencatatkan tiga assist.

Diaz telah mencetak gol 13 kali hanya dalam 20 penampilan musim ini untuk klub Portugal tersebut. Dia menampilkan beberapa pertunjukan yang mempesona dari sayap, dan telah menarik perhatian dari beberapa klub besar di Eropa, termasuk Barcelona, Chelsea, Liverpool, dan Real Madrid.

Pemain sayap itu juga telah bermain 31 kali untuk Kolombia, dan menjadi bintang di Copa America. Dirinya mencetak gol melawan Brasil dan Argentina. Tidaklah mengejutkan melihat Diaz dinobatkan sebagai Pemain Muda Terbaik.

Diaz biasanya ditempatkan di sisi kiri oleh Porto dan Kolombia, meski sebenarnya merupakan pemain kaki kanan. Dia adalah contoh yang sangat baik dari tren modern untuk pemain sayap terbalik.

Dia suka bermain melebar daripada menghabiskan seluruh permainannya untuk mencoba lebih masuk ke dalam. Ini memungkinkan Diaz untuk memotong ke kaki kanan favoritnya. Tapi, juga menciptakan ruang untuk full back yang tumpang tindih saat berusaha melewatinya.

Diberkati dengan kontrol bola yang sangat baik dan keterampilan menggiring bola yang cepat, Diaz sangat mahir dalam melewati lawannya dan menjadi pemain yang menggairahkan bagi penonton.

"Pemain seperti Lucho, dengan kualitas yang dimilikinya, dapat bermain untuk tim mana pun. Tidak mudah menemukan pemain seperti dia," kata mantan pelatih kepala Kolombia, Arturo Reyes.

"Ada hal-hal yang mirip dengan (Jadon) Sancho. Keduanya bersenang-senang di lapangan. Mereka tidak merasakan tekanan dan mereka bermain dengan cara yang sama di tim mana pun," pungkas Reyes.

(diaz alvioriki/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network