George Innes, Rory Delap
Libero.id - Rory Delap memperkuat Stoke City pada 2007-2013. Bukan hanya dikenal sebagai bek hebat yang tangguh, pemain Irlandia itu juga punya sesuatu yang ikonik, yaitu lemparan ke dalam yang mampu menjangkau kotak penalti.
Saat melakukan throw-in, Delap dikenal memiliki cara yang tidak biasa. Normalnya, lemparan ke dalam hanya mencapai 2-3 meter. Tapi, yang dikerjakan Delap bisa meluncur belasan hingga puluhan meter. Tak jarang, itu memudahkan rekan-rekannya untuk mencetak gol.
Meski sudah pensiun, kemampuan Delap itu membuat seorang mahasiswa S2 jurusan Statistika Terapan dari Universitas Aberdeen bernama George Innes melakukan penelitian untuk tugas akhirnya. Dia telah menyelesaikan disertasi 12.000 kata dengan tema lemparan Delap.
Tak kuasa menahan senangnya, George yang berkesempatan bertemu langsung dengan Delap. Dia mengunggah kebersamaan mereka itu di Twitter. Innes juga berpose dengan disertasi yang berjudul "Blissful Ignorance: the Butterfly Effect's place in Chaos Theory" itu.
Kedengarannya cukup sederhana. Tapi, deskripsi dari desertasinya berbunyi: "Sebuah studi teoretis tentang bagaimana dua gol yang dicetak oleh Stoke City langsung dari lemparan panjang Rory Delap dalam kekalahan 2-3 melawan Everton pada 14 September 2008".
Mengenai hal itu, Innes memberi penjalasan. "Anda akan berasumsi bahwa pembimbing universitas mana pun akan mencemooh gagasan untuk disertasi ini. Tapi, kenyataannya, ide ini orisinal, dan itu membuat saya lulus dengan predikat pujian (cum laude)," kata Innes kepada SPORTbible.
"Meski begitu, saya pikir dosen-dosen saya menganggapnya cukup orisinal. Ternyata, hasilnya membuat saya bangga," tambah Innes.
? Made defenders put the ball out for a corner rather than a throw
? One of the original ‘streets won’t forget’ players
? A university student wrote a 12,000 word dissertation about his throw-insHappy Birthday Rory Delap ? pic.twitter.com/3z3wmkN1de
— ODDSbible (@ODDSbible) July 6, 2020
Dia kemudian mengungkapkan bahwa sempat punya ide lain untuk disertasinya sebelum akhirnya memutuskan meneliti lemparan Delap. "Saya penggemar berat sepakbola. Jadi, ketika saya membuat pilihan saya menjadi beberapa opsi, saya tahu saya ingin menulis tentangnya. Itu juga mungkin yang paling tidak masuk akal," ungkap Innes.
Terlepas dari kesukaannya pada Delap dan lemparan panjang yang luar biasa, Innes sebenarnya bukan penggemar Stoke. "Saya lahir dan dibesarkan di Aberdeen. Jadi, tentu saja saya adalah penggemar Aberdeen, meski saya tidak menyangkal Stoke lebih hebat," tambah Innes.
They turned the nice weather on for the dissertation to see the light of day pic.twitter.com/uLkf02GnEE
— george (@GmbH___) May 21, 2020
Menariknya, pada awalnya, Delap mengaku tidak tahu apa yang harus dilakukan ketika dihubungi untuk menjadi subyek disertasi. Tapi, setelah semuanya selesai dan berjalan lancar, dia hanya bisa berharap bahwa Innes bisa mendapatkan gelar doktor dan menjadi akademisi yang sukses.
"Saya hanya harus berterima kasih kepadanya. Rasanya seperti akhir yang sempurna untuk kisah disertasi," kata Delap.
#OnThisDay in 2010, Stoke City at their scrappy pomp, beating Liverpool 2–0 at Britannia Stadium. The first is a premium slice of Rory Delap Pie, the defenders at sixes and sevens. They don't make 'em like this anymore. pic.twitter.com/BMxxXBGP9H
— MUNDIAL (@MundialMag) November 13, 2020
(mochamad rahmatul haq/anda)
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini