Libero.id - Gagasan Piala Dunia dipercepat terus bergulir, yang semula empat tahun sekali akan diadakan dua tahun sekali. Beberapa argumen yang mendukung gagasan tersebut diantaranya melontarkan dalih bahwa dengan dipercepatnya ajang paling bergengsi itu maka akan menghasilkan lebih banyak keuntungan.
Dalam pertemuan dengan seluruh delegasi negara anggota FIFA, induk sepak bola dunia itu telah mengusulkan perubahan jadwal kompetisi jika nantinya Piala Dunia benar-benar dipercepat. Namun dari 211 negara asosiasi anggota yang diundang ke KTT , beberapa badan sepak bola yang seperti UEFA dan CONMEBOL menentang rencana tersebut.
FIFA kekeh pada argumentasi bahwa dampak keuangan keseluruhan jika Piala Dunia digelar dua kali akan sangat mengiurkan. Secara hitung-hitungan setidaknya Piala Dunia setiap dua tahun akan menghasilkan peningkatan yang diprediksi dari £ 5,3 miliar / 100,2 trilliun untuk turnamen 48 tim yang akan diadakan di tiga negara pada tahun 2030 menjadi £ 8,6 miliar / 162, 7 trilliun dalam siklus empat tahun dengan dua Piala Dunia.
Dan nantinya, FIFA memperkirakan, rata-rata, setiap asosiasi sepak bola masing-masing akan dialokasikan sekitar £ 12,1 juta / Rp. 228 miliiar dana tambahan --- meskipun metode distribusi yang tepat belum dijelaskan.
Salah satu yang getol dan bertugas untuk meloloskan gagasan ini adalah mantan pelatih Arsenal, Arsene Wenger, yang bertekad untuk mengurangi kesenjangan pendanaan antara negara-negara terkaya dan termiskin dan, pada gilirannya, meningkatkan peluang para pemain dari negara-negara termiskin untuk mengembangkan bakat-bakat mereka.
No it’s not emotion, it’s the fact it’s continuing to make the game about money
‘If we don’t do it another sport will’ let another sport do it then. Football is grown worldwide already, another sport can fill the so called void
3.3 billion an additional World Cup every 2 years https://t.co/S0hwBJNnq6
— Brandon sales (@bsales99) December 21, 2021
Sementara itu, Presiden FIFA, Gianni Infantino mengatakan ia tetap yakin konsensus dapat dicapai mengenai rencana untuk kalender sepak bola yang direvisi meskipun ada tentangan sengit dari UEFA dan CONMEBOL.
"Jika saya pergi ke pemungutan suara [Kongres FIFA] besok, mungkin mayoritas akan memilih mendukung Piala Dunia setiap dua tahun," katanya.
"Tapi kami melihat seluruh kalender. Kami melihat bagaimana kami bisa membuat sepak bola lebih baik dan kami melihat berapa banyak yang bisa kami bawa dengan cara baru mengatur sepak bola di masa depan.
"Kami melanjutkan dialog, kami melanjutkan analisis, kami berharap kami dapat membuat kemajuan dengan satu atau lain cara, atau jalan tengah." pungkasnya.
(gigih imanadi darma/gie)
Persiapan Kualifikasi Piala Dunia 2026, Shin Tae-yong Minta Dukungan dan Doa Masyarakat Indonesia
Semangat pokoknya coach Shin!Pimpin Daftar Top Skor Sementara Liga 1 Musim Ini, Carlos Fortes Tak Ingin Jumawa
Musim lalu sempat menurun, tapi musim ini jadi gacor...Hasil Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia Bertemu Brunei Darussalam
Semoga bisa lolos ke Piala Dunia 2026, Amin...Merupakan Rival Berat, Maciej Gajos Beri Tanggapan Soal Persija dan Persib
Bahkan pemain asing sampai tahu soal rivalitas ini...Alami Cedera Parah, Marko Simic Terpaksa Absen Membela Persija Selama 6 Pekan
Krisis penyerang dialami Persija saat ini...
Opini