Luis Fabiano
Libero.id - Jumat (11/12/2021), Luis Fabiano secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari sepakbola di usia 40 tahun. Pekan ini, dia diumumkan menjadi Koordinator Sepakbola di klub pertamanya, Ponte Preta. Jika anda ingat, mantan penyerang Sevilla itu dikenal sebagai sosok yang rajin ribut di lapangan.
Setelah beberapa bulan menganggur, berjuang melawan cedera kambuhan selama dua tahun terakhir, dan sempat masuk rumah sakit karena positif Covid-19 varian Delta, Fabiano memutuskan berhenti sebagai pemain.
Di masa jayanya, Fabigol adalah salah satu striker paling tangguh di Eropa. Dia mengantongi 33 gol dalam 46 pertandingan untuk Sevilla pada musim 2007/2008. Selama enam tahun, dia bermain di tim La Liga itu dengan sederet prestasi lokal maupun regional seperti Copa del Rey, Supercopa de Espana, Piala UEFA, hingga Piala Super Eropa.
Fabiano juga mencetak gol pada lebih dari 100 kesempatan, termasuk 28 golnya dalam 45 penampilan untuk tim nasional Brasil di berbagai pertandingan internasional senior.
Selain produktif dalam mencetak gol, Fabiano juga memiliki reputasi sebagai salah satu frontman paling bengal di dunia. Fabiano terlibat dalam lebih dari beberapa keributan di masanya. Contohnya, perkelahian dengan Carlos Diogo dari Real Zaragoza di detik-detik terakhir pertandingan La Liga pada 2007.
Ketika itu, Fabiano mendapatkan pengawalan Diogo sepanjang waktu. Fabiano kesal. Lalu, dalam sebuah momen di dekat gawang, keduanya mulai bertukar kata-kata kotor. Kemudian, saling jual beli pukulan. Otomatis wasit menghadiahkan kartu merah langsung.
Boxeo y capoeira entre Diogo y Luis Fabiano. Esto es historia del fútbol español. Lo que no recordaba es el último detalle random: las declaraciones de Gerard Piqué mientras repetían la pelea???pic.twitter.com/A7o6N5VDkJ
— Manu Heredia (@ManuHeredia21) December 18, 2021
Sepuluh tahun setelah berkelahi dengan Diogo di lapangan, Fabiano juga kembali terlibat keributan. Kali ini, dengan wasit saat bermain untuk Vasco da Gama di tanah kelahirannya, Brasil. Fabiano tidak menjadi pelaku, melainkan korban "prank" sang pengadil lapangan.
Insiden aneh itu berawal dari kemarahan Fabiano memuncak saat timnya bermain dengan Flamengo pada Maret 2017. Dia diperingatkan karena melakukan protes terlalu keras atas keputusan wasit. Kartu kuning juga sudah dikeluarkan wasit. Tapi, Fabiano terus mengoceh dan mendekati wasit.
Nah, saat wajah Fabiano tepat di wajah wasit, sang pengadil lapangan memutuskan beraksi seolah-olah mendapatkan tandukan. Otomatis, kartu kuning kedua keluar yang disusul merah! Fabiano pasrah dan bingung!
Seperti yang terlihat dalam rekaman pertandingan yang viral hingga hari ini, Fabiano memang bergerak ke arah wasit. Tapi, terlihat jelas bahwa eks pemain FC Porto itu tidak ada kontak fisik dengan wasit. Sang pengadil lapangan yang justru beraksi seolah-olah telah ditanduk Fabiano.
Ini adalah aksi yang seharusnya bisa diluruskan dengan adanya VAR. Tapi, pada saat itu, belum ada regulasi tentang alat bantu video untuk wasit tersebut.
O motivo da expulsão de Luís Fabiano:pic.twitter.com/b7MEnKoVAI
— Goleada Info (@goleada_info) March 26, 2017
(diaz alvioriki/anda)
Profil Frank Wormuth, Pria Jerman yang Akan Bantu Bima Sakti di Piala Dunia U-17 2023
Semoga berhasil menjalankan tugas.Lawan Pemuncak Klasemen, Persik Kediri Malah Kehilangan 3 Pemain Andalan
Pertandingan yang diramal akan menarik.Bertandang ke Markas Sendiri, Begini Persiapan Bali United Hadapi Arema FC
Pertandingan yang cukup unik bagi Bali United.Beda dengan Piala Dunia Pria, FIFA Sebut Piala Dunia Wanita Justru Rugi
Piala Dunia Wanita 2023 akan kick-off dalam hitungan hari.Unik! 5 Pemain Timnas Indonesia Bakal Dilatih Park Hang-seo Jika Gabung Persib Bandung
Semuanya baru sebatas rumor. Bisa benar, bisa salah.
Opini