Libero.id - Sederet keputusan kontroversial dari wasit mewarnai ajang Piala AFF 2020 di Singapura. Dan dimulai dari hal tersebut, belakangan tengah ramai pembahasan tentang mengapa dalam gelaran ajang dua tahunan paling bergengsi se-Asia Tenggara itu tidak menggunakan teknologi Video Assistant Referee (VAR)?
Setidaknya, hingga kini sudah ada dua pihak yang secara terang-terangan mengeluhkan tak adanya VAR di Piala AFF, Indonesia dan Vietnam.
Shin Tae-yong, merasa VAR perlu diterapkan setelah Indonesia dirugikan dengan putusan wasit saat berhadapan dengan Singapura di leg pertama, pada 22 Desember silam. Di laga itu, Ricky Kambuaya dilanggar di kotak penalti, namun wasit justru hanya memberikan free kick untuk Indonesia.
"Sebagai pelatih yang pernah merasakan pertandingan di Piala Dunia, saya menilai VAR memang sangat dibutuhkan," kata mantan pelatih Korea Selatan itu dalam konferensi pers virtual, Jumat (24/12).
Senada dengan pernyataan Shin, pelatih timnas Vietnam, yang juga berasal dari Korea Selatan Park Hang-seo, juga mengeluhkan tak adanya VAR di Piala AFF. Pada Kamis (23/12), Vietnam kalah 0-2 dari Thailand dan laga itu diwarnai beberapa keputusan yang merugikan tim besutannya.
"Saya punya satu rekomendasi untuk penyelenggara Piala AFF. Berkali-kali, kami memiliki masalah dengan wasit. Saat ini kita melihat semua turnamen besar menggunakan VAR," kata Park dalam konferensi pers usai laga melawan Thailand.
Namun, lagi-lagi kita bertanya, hal apa yang sebenarnya membuat pihak penyelenggara tidak memasang VAR?
Mengenai hal itu, media Vietnam, Zing News, membuat sebuah laporan dimana kalau bisa diringkas. Kira-kira masalahnya dua. Pertama soal biaya. Kedua soal sumber daya manusia.
Dalam pada itu, Sekretaris Jenderal Federasi Sepak Bola Thailand, Patit Supaphong, menerangkan begitu kompleksnya jalan yang harus ditempuh untuk menerapkan sistem VAR. Para wasit yang akan mengoperasikan teknologi tersebut juga harus memiliki lisensi khusus terlebih dahulu.
''Ada banyak hal yang harus dilakukan untuk menerapkan VAR. Ini bukan soal masalah alatnya saja. Kami harus punya wasit berlisensi, wasit VAR yang akan ada di dalam dan di luar lapangan,'' ungkap Supaphong.
''Harus kita akui tidak banyak wasit di Asia Tenggara yang mengenal teknologi VAR. Bahkan, turnamen di negara tuan rumah [Piala AFF)], Singapura, juga tidak memakai VAR,'' imbuhnya.
Di Piala AFF 2020 sendiri, tercatat ada 12 wasit dan 12 asisten wasit yang ditugaskan panitia penyelenggara. Delapan wasit di antaranya berasal dari Asia Barat, dua dari Korea Selatan dan dua lainnya dari Asia Tenggara.
Singapura sendiri ternyata hanya memiliki satu wasit berlisensi VAR yakni Muhammad Taqi Aljaafari. Namun, ia tidak diikutsertakan di gelaran Piala AFF 2020 kali ini.
Namun kabar baiknya, pihak panita penyelenggara Piala AFF, telah berencana untuk menguji coba penggunaan VAR pada edisi berikutnya. Mari kita nantikan kelanjutannya.
#News | ?Head of AFC competitions committees, Tran Quoc Tuan had a meeting with AFF President and AFF Secretary General, Winston Lee about the issues of the referees at the AFF Suzuki Cup 2020.
AFF leaders have agreed to test and apply VAR at the AFF Suzuki Cup from 2022. pic.twitter.com/mZARt7K4T3
— ASEAN FOOTBALL (@theaseanball) December 24, 2021
(gigih imanadi darma/mag)
Kisah Jersey ala Cristiano Ronaldo di Barito Putera, Kini Puncaki Klasemen Liga 1
Apakah ini akan bertahan lama atau sementara?Gokil! Marselino Ferdinan Cetak 2 Gol Lawan FC Groningen di Laga Pramusim KMSK Deinze
Sayang, skor akhir tidak memihak Lino dkk. Cek videonya!Mundur atau Dipecat Persib Bandung? Ini Penjelasan Lengkap Luis Milla
Sepakbola dianggap mie instan. Baru 3 laga langsung pisah.Analisis Masa Depan 3 Pemain Timnas U-23 yang Dihukum AFC di Era Shin Tae-yong
Masih dipanggil atau tidak? Ini prediksinya.
Opini