Park hang-seo
Libero.id - Juara bertahan Piala AFF, Vietnam, dipastikan pulang ke Hanoi setelah gagal mengalahkan Thailand pada dua pertandingan semifinal. Hasil itu sangat mengecewakan, termasuk bagi sang pelatih, Park Hang-seo.
The Golden Star mengizinkan Thailand tampil di final menghadapi Indonesia setelah menyerah 0-2 pada leg pertama dan bermain imbang tanpa gol pada semifinal kedua. Meski mencoba menampilkan berbagai variasi serangan, Vietnam gagal menembus pertahanan Thailand.
Akibat kegagalan itu, pelatih Vietnam berubah menjadi sosok pendiam. Hang-seo bahkan tidak mau berkomentar banyak dalam sesi konferensi pers resmi setelah pertandingan. Tidak ada lagi kata-kata sesumbar atau kambing hitam kekalahan seperti yang selama ini dilakukan.
Nakhoda asal Korea Selatan itu memilih diam seribu bahasa. Dia hanya berbicara seperlunya saja ketika mendapatkan pertanyaan awak media dalam sesi konferensi pers virtual.
"Kami kalah. Jadi saya tidak punya apa-apa untuk dikatakan. Saya tidak tahu harus berkata apa," ujar Hang-seo, dilansir VN Express.
Pada pertandingan kedua melawan The War Elephants, Hang-seo melakukan lima perubahan susunan pemain. Vietnam bermain menekan sejak awal pertandingan dan mendominasi babak pertama dengan sembilan tembakan. Sementara Thailand hanya memiliki empat tembakan.
? HIGHLIGHTS | ?? Thailand 0-0 Vietnam ??
An exciting encounter featured no goals, but plenty of action! ?#AFFSuzukiCup2020 | #RivalriesNeverDie | #THAvVIE pic.twitter.com/9wFOzv57Xh
— AFF Suzuki Cup (@affsuzukicup) December 26, 2021
Tapi, pemain Vietnam kurang akurat dalam penyelesaian akhir, hingga tidak ada satupun tembakan yang berbuah gol. Setelah babak pertama, Hang-seo kemudian menggunakan semua pergantian pemain untuk memperkuat serangan. Tapi, lagi-lagi sang juara bertahan masih berjuang untuk menemukan jalan ke gawang Thailand.
"Sudah jelas Vietnam gagal. Tim tidak lolos ke final. Sangat disayangkan kami kalah," ucap salah satu asisten Guus Hiddink di Piala Dunia 2002 tersebut.
"Kami mengakui kegagalan kami. Tapi, tim telah memberikan semua yang mereka miliki. Saya tidak dapat mengevaluasi apakah Vietnam masih menjadi tim terkuat di Asia Tenggara atau tidak. Tapi, kami yakin untuk menghadapi lawan mana pun," ungkap Hang-seo.
Selain kekalahan dan hasil imbang dari Thailand, Vietnam juga ditahan imbang Indonesia di fase grup. Saat menjalani fase akhir Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia, The Golden Star juga dikalahkan tim-tim besar AFC.
Vietnam did not control the ball as much as Thailand (47% to 53% of ball possession), and their passing network showed that Park Hang-seo wanted his side to return to the way that they played in the World Cup Asian Qualifiers a few months back. (2/5) pic.twitter.com/LwtCLLZuq8
— Daryl Dao (@dgouilard) December 25, 2021
(atmaja wijaya/anda)
Media Malaysia Soroti 9 Pemain Timnas Indonesia yang Pilih Ikut Pendidikan Polisi
Di Malaysia, mimpi pemain muda gabung Real Madrid. Di Indonesia, jadi Polisi.Tegas! Termasuk Rumput, PSSI Pasti Benahi JIS Sesuai Arahan FIFA
PSSI pastikan jalankan semua rekomendasi FIFA.Sindir Pemain Timnas yang Daftar Polisi? Marselino Ferdinan Pose jadi Maling
Ada-ada saja ulah pemuda Indonesia yang satu ini.Piala AFF U-23 2023 di Depan Mata, 4 Pemain Timnas ini Justru Ikut Pendidikan Polisi
Cita-cita pemain itu seharusnya main di Real Madrid. Bukan jadi Polisi atau PNS.Asnawi Mangkualam Berpakaian Layaknya Artis K-Pop, Ini Tanggapan Kocak Netizen
Makin terbiasa dengan budaya di Korsel wkwk...
Opini