Sarach Yooyen
Libero.id - Thailand berusaha untuk memenangkan Piala AFF keenam dalam sejarah saat menghadapi Indonesia. Sebaliknya, Indonesia mengincar gelar pertama setelah selalu gagal pada lima edisi final sebelumnya. Jadi, apa yang harus dilakukan?
Pada pertandingan ini, beberapa pemain tidak akan tampil. Thailand kehilangan Chatchai Budprom yang cedera. Sementara Theerathon Bunmathan harus menjalani hukuman akumulasi kartu kuning. Di kubu Indonesia, Pratama Arhan juga hilang dari lapangan karena mendapat dua kartu kuning di semifinal.
Menurut gelandang Thailand, Sarach Yooyen, pertandingan ini tidak akan mudah. Meski The War Elephants lebih berpengalaman dan matang, dia mengaku laga puncak sebuah turnamen selalu tidak mudah untuk semua tim. Pemain BG Pathum United itu meminta rekan-rekannya fokus.
"Indonesia telah melakukannya dengan baik di turnamen ini. Gelar mungkin jatuh ke tangan tim yang membuat lebih sedikit kesalahan," kata Yooyen dilansir Bangkok Post.
Bagi Yooyen, bertemu Indonesia sudah sering. Pemuda kelahiran Samut Prakan, 30 Mei 1992, itu hadir di Stadion pakansari, Cibinong, maupun Rajamangala Stadium, Bangkok, ketika Thailand berjumpa Indonesia di final Piala AFF 2016. Saat itu, The War Elephants juara setelah kalah 1-2 di Cibinong dan unggul 2-0 di Bangkok.
Yang paling baru, Yooyen juga hadir di pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia di Dubai, 3 Juni 2021. Saat itu, Thailand menantang Indonesia asuhan Shin Tae-yong demi lolos ke putaran terakhir. Tapi, skornya 2-2.
"We aren't worried or focused about anyone (Indo players) in particular. We have our own style and we will try to use it to get the victory. We'll play our style. The pressing, the passing and do our best to win the tournament." - Sarach Yooyen. #AFFSuzukiCup2020 pic.twitter.com/DO8lMfbIuU
— Thai League Central (@TL_Central) December 28, 2021
Dari pengalaman-pengalaman berjumpa tim Merah-Putih itulah Yooyen telah memberitahu Alexandre Polking tentang apa yang harus dilakukan. Pasalnya, sebagai salah satu pemain senior di skuad Gajah Perang, Yooyen tahu betul sulitnya mengimbangi kecepatan pemain-pemain Indonesia.
"Kami sedang mempersiapkan skenario pertandingan 180 menit (dua leg) dan kami harus bersiap untuk semua situasi yang berbeda. Tentu saja, kami tahu tentang rekor Indonesia. Tapi, kami juga ingin memenangkan gelar lain untuk Thailand dan itulah yang kami persiapkan," kata Polking.
"Kami tidak boleh memikirkan rekor masa lalu karena kedua tim pantas sampai di titik ini. Kami akan melakukan yang terbaik untuk menjadi juara. Terlalu dini untuk berbicara tentang kami menjadi nomor satu ASEAN atau apa. Kami masih memiliki dua pertandingan yang sulit," pungkas suksesor Akira Nishino itu.
?️ Check out some of the ???? ????? from ?? Thailand's #AFFSuzukiCup2020 campaign so far!
? Which is your favourite?#AFFSuzukiCup | #RivalriesNeverDie pic.twitter.com/ngzvw2Qw5Q
— AFF Suzuki Cup (@affsuzukicup) December 29, 2021
(andri ananto/anda)
Kisah Jersey ala Cristiano Ronaldo di Barito Putera, Kini Puncaki Klasemen Liga 1
Apakah ini akan bertahan lama atau sementara?Gokil! Marselino Ferdinan Cetak 2 Gol Lawan FC Groningen di Laga Pramusim KMSK Deinze
Sayang, skor akhir tidak memihak Lino dkk. Cek videonya!Mundur atau Dipecat Persib Bandung? Ini Penjelasan Lengkap Luis Milla
Sepakbola dianggap mie instan. Baru 3 laga langsung pisah.Analisis Masa Depan 3 Pemain Timnas U-23 yang Dihukum AFC di Era Shin Tae-yong
Masih dipanggil atau tidak? Ini prediksinya.
Opini