Sarach Yooyen: Paling Sedikit Bikin Salah Bakal Juara

"Main di Piala AFF 2016 dan Kualifikasi Piala Dunia 2022 membuat Yooyen tahu kualitas Indonesia."

Analisis | 29 December 2021, 20:27
Sarach Yooyen: Paling Sedikit Bikin Salah Bakal Juara

Libero.id - Thailand berusaha untuk memenangkan Piala AFF keenam dalam sejarah saat menghadapi Indonesia. Sebaliknya, Indonesia mengincar gelar pertama setelah selalu gagal pada lima edisi final sebelumnya. Jadi, apa yang harus dilakukan?

Pada pertandingan ini, beberapa pemain tidak akan tampil. Thailand kehilangan Chatchai Budprom yang cedera. Sementara Theerathon Bunmathan harus menjalani hukuman akumulasi kartu kuning. Di kubu Indonesia, Pratama Arhan juga hilang dari lapangan karena mendapat dua kartu kuning di semifinal.

Menurut gelandang Thailand, Sarach Yooyen, pertandingan ini tidak akan mudah. Meski The War Elephants lebih berpengalaman dan matang, dia mengaku laga puncak sebuah turnamen selalu tidak mudah untuk semua tim. Pemain BG Pathum United itu meminta rekan-rekannya fokus.

"Indonesia telah melakukannya dengan baik di turnamen ini. Gelar mungkin jatuh ke tangan tim yang membuat lebih sedikit kesalahan," kata Yooyen dilansir Bangkok Post.

Bagi Yooyen, bertemu Indonesia sudah sering.  Pemuda kelahiran Samut Prakan, 30 Mei 1992, itu hadir di Stadion pakansari, Cibinong, maupun Rajamangala Stadium, Bangkok, ketika Thailand berjumpa Indonesia di final Piala AFF 2016. Saat itu, The War Elephants juara setelah kalah 1-2 di Cibinong dan unggul 2-0 di Bangkok.

Yang paling baru, Yooyen juga hadir di pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia di Dubai, 3 Juni 2021. Saat itu, Thailand menantang Indonesia asuhan Shin Tae-yong demi lolos ke putaran terakhir. Tapi, skornya 2-2.

Dari pengalaman-pengalaman berjumpa tim Merah-Putih itulah Yooyen telah memberitahu Alexandre Polking tentang apa yang harus dilakukan. Pasalnya, sebagai salah satu pemain senior di skuad Gajah Perang, Yooyen tahu betul sulitnya mengimbangi kecepatan pemain-pemain Indonesia.

"Kami sedang mempersiapkan skenario pertandingan 180 menit (dua leg) dan kami harus bersiap untuk semua situasi yang berbeda. Tentu saja, kami tahu tentang rekor Indonesia. Tapi, kami juga ingin memenangkan gelar lain untuk Thailand dan itulah yang kami persiapkan," kata Polking.

"Kami tidak boleh memikirkan rekor masa lalu karena kedua tim pantas sampai di titik ini. Kami akan melakukan yang terbaik untuk menjadi juara. Terlalu dini untuk berbicara tentang kami menjadi nomor satu ASEAN atau apa. Kami masih memiliki dua pertandingan yang sulit," pungkas suksesor Akira Nishino itu.

(andri ananto/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network