Ada-ada Saja! Penyambutan Pemain Timnas oleh PSSI jadi Polemik di Medsos

"Wahai netizen, apakah tidak ada hal lain yang lebih penting dibahas?"

Viral | 04 January 2022, 03:29
Ada-ada Saja! Penyambutan Pemain Timnas oleh PSSI jadi Polemik di Medsos

Libero.id - Postingan Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, pada Minggu (2/1/2021) menjadi sorotan netizen. Itu terkait postingan Iwan Bule saat menyambut para pemain tim nasional Indonesia yang tiba dari Singapura

Dalam postingan di Twitter @iriawan84 atau Instagram @mochamadiriawan84, Iriawan tampak berbicara di depan anggota skuad Garuda. Tidak dijelaskan di mana lokasinya. Tapi, kemungkinan besar di Hotel Sulta, Jakarta, tempat semua anggota skuad menjalani karantina 10 hari. 

"Selamat datang punggawa Garuda! Saya sangat mengapresiasi kerja keras dan perjuangan kalian di Singapura. Kalian luar biasa telah berikan yang terbaik untuk Indonesia. Selamat istirahat, event selanjutnya menanti kalian yakni Piala AFF U-23 2022 di Kamboja," tulis Iriawan.

Gara-gara postingan itu, jagad maya gempar. Netizen menganggap Iriawan melanggar aturan pemerintah tentang karantian 10 hari bagi orang yang baru menjalani perjalanan dari luar negeri.

Beberapa orang di dunia maya menyebut Iriawan  tidak seharusnya beriteraksi dengan pemain. "Pak ketua pssi ini guyon apa gimane deh?? kalo mau caper ya harusnya sesuain regulasi aturan yg ada, biarin mereka karantina 10 hari dulu begitu kelar baru bisa ketemu orang2 lain. Piyesih pak? ga belajar dr pengalaman kmrn kena sanksi dr pemerintah singapore???" tulis @faraharsono

Sementara @emerson_yuntho menulis: "Bukannya harus karantina dulu ya Pak, baru bisa ditemui". Lalu, @antondjawir menulis: "Aturan karantina ini seperti apa ya @BNPB_Indonesia? Bukannya yg dari LN harus karantina isolasi dulu 10 hari? Aturan oh aturan".

Tapi, tidak semua mengkritik. Ada juga yang berterima kasih kepada PSSI dan Iriawan."Terimaksih pak yg selalu suport timnas walupun dlm keadaan kalah, saya bangga, semakin sukses indonesiaku," tulis @BudianaHartini.

Ada lagi, @todangsepmy menulis: "Mohon ada kan regenerasi kelompok umur 12-15thn /15-18thn di setiap kabupaten provinsi dengan cara menfasilitasi Diklat & pelatih yg berkompeten untuk melahirkan talenta secara terus menerus".

Lalu, apa kata Iriawan dan pihak terkait tentang masalah ini? Menurut Iriawan, sambutan yang dilakukannya tidak berbeda dengan orang-orang yang menghampiri para pemain saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta. Saat itu, banyak orang, baik sesama penumpang, petugas bandara, atau warga biasa meminta foto bersama.

Selain itu, pemain juga berinteraksi dengan pihak kepolisian hingga petugas imigrasi. "Apa bedanya dengan mereka? Saya tidak masuk kamar (pemain). Saya hanya menyambut, memberi arahan, dan memberi semangat. Harusnya diapresiasi. Suporter (timnas) juga ada di depan (hotel)," ujar Iriawan.

"Pemain saat datang dicegat imigrasi. Mereka ditanya. Lalu, apa bedanya dengan porter yang bawa koper? Apa bedanya dengan pihak keamanan yang berfoto dengan mereka?" beber Iriawan.

Libero.id

Komentar pedas warga dunia maya.

Pernyataan Iriawan mendapatkan tanggapan Satgas Covid-19. Mereka tidak mempermasalahkannya dan menanggapinya biasa-biasa saja. "Ini seperti petugas bandara yang memberikan pelayan di bandara saat kedatangan," kata juru bicara Satgas Covid-19, Siti Nadia Tarmizi.

Tapi, Nadia juga menyebut seharusnya para pemain timnas yang baru kembali dari Singapura tidak ditemui siapa pun. Ini demi mencegah potensi penularan. "Karantina sebenarnya artinya tidak melakukan aktivitas keluar. Tentunya supaya tidak terjadi potensi penularan. Sebaiknya tidak bertemu orang lain. Tapi, kemarin seluruh timnas hasilnya negatif," tambah Nadia.

Apakah masalah ini akan diperpanjang, Nadia menyerahkannya kepada Satgas Covid-19 di Bandara. Menurutnya, ada satgas yang mengurus kedatangan dari luar negeri. "Ini ada satgasnya," ucap Nadia.

(andri ananto/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network