Kisah Ronaldo Kwateh Bersaing Lawan 3 Pemain Tua di Madura United

"Inilah kekhawatiran Shin Tae-yong, klub Liga 1 yang tidak memberi kesempatan striker muda."

Analisis | 08 January 2022, 03:00
Kisah Ronaldo Kwateh Bersaing Lawan 3 Pemain Tua di Madura United

Libero.id - Keinginan Pelatih tim nasional Indonesia, Shin Tae-yong melihat penyerang lokal diberi kesempatan menghuni starting line-up reguler di Liga 1 2021/2022 tampaknya jauh dari harapan. Contohnya, Ronaldo Kwateh yang terancam duduk manis di bangku candangan setelah Laskar Sape Kerrab kedatangan tiga pemain menyerang veteran.

Sesuai jadwal, Madura United akan mengawali seri keempat dengan bertemu PSM Makassar di Stadion Kompyang Sujana, Denpasar, Sabtu (8/1/2022). Laga ini sebenarnya penting bagi Aldo untuk mendapatkan jam terbang sekaligus meyakinkan Tae-yong agar membawanya ke Piala AFF U-23 2022.

Namun, keinginan remaja keturunan Liberia yang lahir di Yogyakarta itu tidak akan semudah membalik telapak tangan. Bukan karena cedera. Bukan pula penampilan yang menurun.

Kwateh sepertinya harus bersabar lebih lama karena pada jendela transfer putaran kedua, Madura kedatangan tiga pemain senior bertipikal menyerang. Bahkan, dua diantaranya tergolong veteran, yaitu Beto Goncalves dan Greg Nwokolo. Satu lainnya, pemain asing Brasil, Renan Silva, juga sudah berusia 33 tahun!

Bukan hanya tiga pemain itu yang jadi "rival internal" Kwateh. Pesaing lain juga datang dari pemain bertipikal menyerang seperti Bayu Gatra, Haris Tuharea, David Laly, Silvio Escobar, Moch Kevy Syahertian, hingga Aldo Maulidino. Dari deretan itu, hanya Aldo yang belum mendapatkan menit bermain.

Hebatnya, Kwateh ternyata tidak gentar. Meski baru berusia 17 tahun, dia siap memberikan penampilan terbaik untuk mencuri kepercayaan Fabio Lefundes. 

Putra mantan pesepakbola profesional asal Liberia, Roberto Kwateh, itu mengaku telah memiliki cara sendiri untuk bisa masuk starting line-up. Dia menyebut, kunci utama adalah kerja keras dalam latihan. Lalu, saat diberi kesempatan bermain harus total, meski hanya 1-2 menit.

"Saya siap dan saya akan berikan yang terbaik. Caranya kerja keras di latihan dan membuktikan di setiap kesempatan yang diberikan," ujar Kwateh di situs resmi Laskar Sape Kerrab.

Kwateh harus berusaha meyakinkan pelatih karena saat ini sedang berada dalam pemantauan tim pelatih nasional. Hal itu terkait status Kwateh sebagai pemain timnas U-18 yang diproyeksikan untuk Piala Dunia U-20 2023. Dia juga memiliki potensi besar gabung ke timnas U-23.

"Saya akan mengelola semangat dan pengalaman bersama tim Garuda itu untuk menjadi energi positif saat tampil bersama Madura," ucap Kwateh.

Penampilan Kwateh bersama timnas U-18 sebenarnya tidak mengecewakan. Akhir tahun lalu ketika menjalani TC di Turki, Kwateh benar-benar membuat Tae-yong dan para asistennya kagum. Saat itu, timnas U-18 beruji coba tiga kali dengan tim junior lokal. Hasilnya, sembilan gol diproduksi dengan lima diantaranya dari Kwateh.

Beberapa bulan sebelumnya, Kwateh juga diikutsertakan ke timnas U-23 yang menjadi Kualifikasi Piala Asia U-23 melawan Australia. Dia sempat bermain, meski sebentar. Sayang, Indonesia harus mengakui kehebatan Australia.

(andri ananto/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network