5 Fakta Bangladesh, Calon Lawan Uji coba Indonesia di FIFA Matchday

"Tidak banyak yang digali dari Bangladesh. Itu karena mereka bukan negara sepakbola."

Analisis | 10 January 2022, 19:00
5 Fakta Bangladesh, Calon Lawan Uji coba Indonesia di FIFA Matchday

Libero.id - PSSI memastikan akan menggelar pertandingan uji coba internasional melawan Bangladesh di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, dua kali. Laga yang masuk agenda FIFA itu berlangsung pada 24 dan 27 Januari 2022.

Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, menjelaskan bahwa rencana laga uji coba melawan Brunei Darussalam terpaksa batal karena Bangladesh menginginkan dua pertandingan uji coba. Pihaknya juga tidak keberatan karena yang paling penting FIFA matchday dalam digelar dengan baik.

Pasalnya, pertandingan dalam agenda FIFA bisa menambah poin Indonesia dan berguna untuk memperbaiki peringkat. Selain itu juga digunakan untuk menguji kemampuan sejumlah pemain yang sudah masuk radar pilihan Shin Tae-yong untuk membela timnas U-23 di Piala AFF U-23 2022.

"Jadi Bangladesh minta dua kali main, berarti Brunei tidak jadi. Karena aturan FIFA Matchday hanya dua laga itu," kata Yunus, dilansir Antaranews.

Seperti halnya PSSI, Asosiasi Sepakbola Bangladesh (BFF) juga sudah mengumumkan jadwal dua laga uji coba di Bali. "Dua pertandingan timnas (Bangladesh) melawan Indonesia akan digelar masing-masing pada 24 dan 27 Januari 2022 di Bali, Indonesia," tulis BFF di laman resminya.

Lalu, tim seperti apa Bangladesh ini? Berikut ini 5 fakta tentang tim dari Asia Selatan tersebut:

1. Pernah enam kali berjumpa Indonesia

Sekarang, Bangladesh menempati peringkat 186 atau terpaut 22 peringkat dengan Indonesia (164). Kedua tim sudah bertemu enam kali. Hasilnya, Indonesia meraih empat kemenangan, sekali seri, dan sekali kalah. Indonesia memasukkan 12 gol, sementara Bangladesh hanya empat gol.

Pertemuan pertama terjadi pada Merdeka Tournament di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 29 Juli 1975. Kala itu, Indonesia menang  4-0. Indonesia kembali bertemu Bangladesh pada laga persahabatan di Jakarta pada 1984. Hasilnya, 2-1.

Setahun berselang, Indonesia satu grup dengan Bangladesh di Kualifikasi Piala Dunia 1986. Indonesia menang 2-0 di kandang dan kalah 1-2 saat tadang. Pada tahun yang sama, Indonesia dan Bangladesh juga berjumpa pada Quaid-e-azam Tournament di Pakistan. Skornya, imbang 1-1.

Dan, pertemuan terakhir Indonesia dengan Bangladesh terjadi pada 2008 dalam sebuah turnamen di Myanmar yang bertajuk Grand Royal Challenge Cup. Indonesia berhasil menaklukkan Bangladesh 2-0.

2. Diperkuat 100 persen pemain klub lokal

Pada pertandingan nanti, Indonesia sudah memastikan akan menggunakan 100 persen pemain lokal dari Liga 1, meski memiliki beberapa abroad. Hal yang sama juga terjadi pada Bangladesh. Bedanya, mereka tidak memiliki pemain yang berkarier di luar negeri.

Dalam daftar skuad yang baru saja bertanding pada sebuah turnamen bertajuk Mahinda Rajapaksa Trophy di Srilanka pada 10-16 November 2021, semua pemain mereka berasal dari Liga Premier Bangladesh. Mereka berasal dari klub-klub seperti Saif Sporting Club, Uttar Baridhara Club, Bashundhara Kings, Dhaka Abahani, hingga Sheikh Russel KC.

3. Ditangani pelatih asal Spanyol

Sama seperti Indonesia, Bangladesh juga ditangani pelatih asing. Dia adalah Javier Cabrera dari Spanyol. Dia pelatih Lisensi UEFA Pro dengan pengalaman luas dalam proyek sepakbola profesional dan akar rumput. Dia juga memiliki reputasi sebagai analis sepakbola karena pernah bekerja sebagai analis ahli untuk Opta Sports.

Cabrera mengawali karier saat bekerja sebagai direktur teknis dan sebagai asisten pelatih untuk klub India, Sporting Clube de Goa, pada 2013-2015. Lalu, pada 2016, dia ditunjuk sebagai pelatih klub Spanyol, Rayo Majadahonda, dan pergi pada 2017.

Setelah itu, Cabrera menjadi pelatih kepala di Akademi Barcelona cabang Virginia Utara, Amerika Serikat (AS), selama 4 bulan pada 2018. Kemudian, Cabrera bertindak sebagai pelatih Akademi Deportivo Alaves, sebelum akhirnya menjadi pelatih kepala Bangladesh sejak awal bulan ini.

4. Punya satu gelar Piala SAFF

Jika Indonesia memiliki reputasi sebagai kolekstor enam runner-up Piala AFF, maka Bangladesh pernah menjuarai Piala SAFF satu kali. Itu adalah turnamen subkonfederasi layaknya Piala AFF yang diperuntukkan negara-negara di Asia Selatan seperti Bangladesh, India, Pakistan, Srilanka, Afghanistan, Maladewa, Nepal, hingga Bhutan.

Bangladesh juara pada 2003 saat turnamen digelar di kandang. Saat itu, mereka mengalahkan Maladewa di pertandingan puncak.

5. Hanya pernah sekali main di Piala Asia

Satu-satunya Piala Asia yang pernah diikuti Bangladesh terjadi pada 1980 di Kuwait. Saat itu, The Bengali Tigers tergabung di Grup A bersama Iran, Korea Utara, Suriah, dan China. 

Bangladesh membuka turnamen secara terhormat dengan kekalahan tipis dari Korea Utara (2-3) dan Suriah (0-1). Tapi, setelah itu baterai mereka habis sehingga harus dipermalukan Iran 0-7 dan China 0-6. Akibatnya, mereka menyelesaikan turnamen sebagai juru kunci.  

(andri ananto/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network