Kisah Tragedi Burnden Park, Bencana Sepakbola yang Jarang Diingat Orang

"Sejarah sepakbola Inggris mencatat banyak musibah di stadion. Contohnya di Burnden Park."

Biografi | 14 January 2022, 03:09
Kisah Tragedi Burnden Park, Bencana Sepakbola yang Jarang Diingat Orang

Libero.id - Setiap tahun, penggemar sepakbola Inggris memperingati tragedi Hillsborough, tragedi Heysel, atau Tragedi Munich. Tapi, ternyata bukan hanya itu saja musibah-musibah yang pernah melibatkan klub Inggris. Salah satu yang terlupakan adalah tragedi Burnden Park. Itu adalah stadion kandang Bolton Wanderers. 

Beberapa puluh tahun sebelum sepakbola Inggris berduka karena tragedi Hillsborough, sebuah insiden kemanusiaan tercipta di laga Bolton melawan Stoke City, 9 Maret 1946.

Momen menyedihkan itu tercipta pada leg kedua putaran keenam Piala FA. Bencana yang dikenal dengan tragedi Burnden Park tersebut menewaskan 33 orang dan mencederai 400 lainnya. Itu menjadi musibah terburuk dalam sejarah Inggris sebelum tragedi Hillsborough. 

Insiden mengerikan itu bermula dari kehadiran 85.000 pasang mata di stadion yang seharusnya hanya mampu menampung 20.000 orang. Itu berarti lebih dari empat kali lipat dari kapasitas yang diizinkan. 

Saat itu, kandang Bolton masih dalam tahap perbaikan di beberapa sudut setelah sempat porak poranda akibat Perang Dunia II. Dampaknya, petugas keamanan sangat tidak siap dalam mengantisipasi membludaknya penonton yang datang ke stadion. 

Di hari pertandingan, tiket telah ludes diborong suporter. Tapi, di luar stadion masih banyak orang yang berkumpul. Mereka inilah yang kemudian memaksa masuk, baik melewati gerbang resmi maupun memanjat pagar stadion. 

Dalam kondisi seperti itu, suporter yang memaksa masuk harus berdesak-desakan. Bukan hanya dengan seama penonton yang ingin masuk, melainkan juga dengan orang-orang yang sudah berada di dalam stadion.

Pada 2016, salah satu saksi mata dan pelaku sejarah, Phyllis Robb, membuat kesaksian di depan kru BBC Sport. Dia menyatakan bahwa saat hari tragedi datang ke stadion bersama sang ayah. Awalnya, semua baik-baik saja sampai musibah itu terjadi.

"Yang saya ingat saat itu pagar pembatas rusak sehingga para penonton mulai tidak terkendali. Saya mencemaskan ayah saya karena saat itu kami terpisah. Posisi saya aman. Sedangkan ayah masih terjebak," ujar Robb.

Tragedi kemanusiaan tersebut menjadi tamparan keras bagi FA pada saat itu. Pasalnya, itu (1946/1947) adalah musim pertama kompetisi kembali digulirkan setelah Perang Dunia II berakhir. 

Setelah enam tahun vakum, para pendukung tampaknya sangat antusias datang ke stadion. Dan, khusus di Burnden Park, situasi semakin rumit karena Bolton merupakan satu-satunya tim dari Lancashire. Mereka juga akan menghadapi pemain paling populer pada masa tersebut, yaitu Sir Stanley Matthews. 

Berhubung fasilitas stadion masih minim, fans Bolton dan Stoke tidak dipisah. Banyaknya penonton di stadion memaksa pintu ditutup 20 menit sebelum kick-off. Akibatnya, penonton yang masih di luar memaksa masuk dengan berbagai cara.

"Jika itu terjadi hari ini, pertandingan akan ditunda. Sayangnya itu terjadi di masa lalu ketika regulasi belum seketat hari ini." ujar ahli sejarah sepakbola di Inggris, Simon Marland.

"Musibah itu terjadi karena 80% orang di stadion tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Mereka tetap memaksa masuk, meski di dalam sudah penuh. Hal itu terjadi karena alat komunikasi yang minim pada era tersebut," tambah Marland.

Faktanya, tragedi Burnden Park merupakan satu dari sejumlah bencana sepakbola di Britania Raya. Sebelumnya, ada Tragedi Ibrox Park pada 1902 saat 26 orang meninggal akibat tribun yang runtuh. Lalu, pada 1971, kandang Glasgow Rangers itu kembali memakan korban meninggal 66 orang setelah suporter berdesakan keluar stadion.

Ada lagi tragedi di Valley Parade, kandang Bradford. Pada 1985, 56 penonton meninggal akibat kebakaran di tribun yang disebabkan puntung rokok, yang dibuang sembarang. 

Dan, tragedi paling terkenal dalam sejarah ada di Hillsborough pada 1989 ketika 96 pendukung Liverpool meninggal pada semifinal Piala FA versus Nottingham Forest di kandang Sheffield Wednesday. Hingga hari ini, tragedi itu selalu diperingati setiap tahunnya.

(andri ananto/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network