Bagaimana Hasilnya? 6 Bulan Pertama Rafael Benitez di Klub Sebelumnya

"Cerita paling heroik bersama Valencia."

Analisis | 14 January 2022, 04:41
Bagaimana Hasilnya? 6 Bulan Pertama Rafael Benitez di Klub Sebelumnya

Libero.id - Setelah awal musim yang baik dengan meraih kemenangan melawan Southampton, Brighton, Burnley, dan Norwich, performa Everton merosot secara drastis dan permusuhan terus tumbuh dari para pemain Everton.

Banyak dari mereka yang tidak menginginkan mantan manajer Liverpool itu berada di kursi pelatih. Tapi, apakah dia pantas mendapatkan lebih banyak waktu untuk menorehkan jejaknya di klub? Inilah penjelasannya bagaimana dia bernasib di klub sebelumnya sejak Valencia, dan apa yang dia capai.

#1 Valencia CF

Ketika Benitez melatih di Valencia pada 2001, dia tidak mendapat dukungan penuh dari klub. Dia menjadi pilihan keempat mereka dan hanya memiliki kesuksesan yang terbatas pada saat itu. Valencia mendapatkan promosi ke Divisi Pertama Spanyol bersama Extremadura dan Tenerife, tetapi gagal mencapai sesuatu yang penting di Osasuna Primera atau Valladolid.

Di bawah manajer mereka sebelumnya, Hector Cuper, Valencia mencapai final Liga Champions pada 2000 dan 2001, karena kalah dari Real Madrid dan Bayern Muenchen.

Di liga, mereka finis di tempat ketiga pada 2000 diikuti dengan kegagalan lolos ke Liga Champions karena mengakhiri musim 2000/2001 di urutan kelima. Klub beralih ke Benitez untuk mengakhiri penantian 30 tahun mereka meraih gelar.

Tapi, enam bulan pertama era Rafa mengecewakan, setelah 17 pertandingan liga mereka hanya mencetak 19 gol dan berada di urutan kedelapan tabel, atau jauh dari ekspektasi tinggi penggemar Valencia. Benitez berada di ambang kehilangan pekerjaannya hanya setelah mendapatkan 17 poin dari kemungkinan 51.

Dengan Barcelona, Real Madrid, dan Deportivo mendominasi liga, harapan Valencia mendapatkan gelar seolah sirna. Sementara kepergian Rafa tampak tak terelakkan.

Luar biasa, kemenangan comeback 3-2 atas Espanyol tidak hanya menyelamatkan pekerjaan Benitez, tetapi juga memulai salah satu comeback gelar liga terbaik dalam sejarah domestik Spanyol.

Dalam 21 pertandingan tersisa musim itu, Valencia memenangkan 15 pertandingan, mengakhiri musim sebagai juara liga, unggul tujuh poin atas Deportivo yang berada di posisi kedua.

Valencia hanya kebobolan 27 gol sepanjang musim berkat peralihan dari formasi 4-4-2 menjadi 4-2-3-1 dengan dua gelandang bertahan dan dua pemain sayap.

Setelah hampir kehilangan pekerjaannya, tim besutan Benitez menjadi tim ketiga dalam 17 musim terakhir yang mengalahkan dominasi Barcelona dan Real Madrid di Divisi Pertama Spanyol. Dia kemudian memenangkan liga lagi pada 2003/2004.

#2 Liverpool

Setelah sukses di Spanyol, Rafa melakukan langkah pertamanya ke Merseyside dengan mengambil alih posisi Gerard Houllier pada 2004. Liverpool telah merebut tempat Liga Champions di musim sebelumnya dengan finis di tempat keempat, tetapi gagal memenangkan trofi.

Tugas pertama Rafa adalah mempertahankan pemain-pemain terbaik Liverpool. Dia meyakinkan Steven Gerrard untuk menandatangani kontrak baru yang sempat dikaitkan dengan kepindahan ke Chelsea. Namun, Michael Owen tidak mampu dipertahankan hingga dijual ke Real Madrid.

Dia merespons dengan dua pemain kuncinya sendiri, membawa Luis Garcia dari Barcelona dan Xabi Alonso dari Real Sociedad. Dua pemain ini menjadi pemain kunci kebangkitan The Reds.

Tugasnya selama enam bulan pertama biasa-biasa saja, dengan hanya meraih tujuh kemenangan, empat imbang, dan enam kekalahan dari 17 pertandingan. Hasil itu membawa The Reds berada di tempat keenam, terpaut 15 poin dari pemimpin liga, Chelsea.

Penampilan anak asuhnya yang kurang konsisten berlanjut di paruh kedua musim, kalah 11 kali dari 19 pertandingan tandang dan akhirnya finis kelima, tepat di belakang Everton. Mereka juga kalah di final Piala Liga dari Chelsea.

Tapi, di Liga Champions ada cerita yang berbeda. Setelah mengalahkan Juventus dan Chelsea di babak sistem gugur, Liverpool mencapai final, dan kita semua tahu apa yang terjadi selanjutnya.

Dia kemudian memenangkan Piala Super UEFA. Kemudian pada 2005 menambahkan trofi Community Shield dan Piala FA pada musim berikutnya.

#3 Inter Milan

Setelah enam tahun bersama Liverpool, Benitez bergabung dengan Inter Milan pada Juni 2010. Inter dianggap sebagai salah satu tim terbaik dunia, memenangkan Serie A dan Liga Champions di musim sebelumnya di bawah Jose Mourinho.

Mereka memiliki sederet pemain bintang seperti Wesley Sneijder, Phillipe Coutinho, Esteban Cambiasso dan Samuel Eto'o. Namun, Benitez tidak bisa membawa kesuksesan itu ke San Siro seperti yang dia lakukan di dua klub sebelumnya.

Benitez memulai dengan baik, memenangkan Piala Super Italia 3-1 melawan Roma, tetapi kemudian kalah di Piala Super UEFA seminggu kemudian dari Atletico Madrid.

Melihat kedalaman skuadnya, enam bulan pertamanya di Inter sebagian besar merupakan kegagalan. Pada Desember 2010 timnya duduk di urutan keenam dan berjarak 13 poin dari puncak klasemen. Setelah menderita kekalahan beruntun melawan rival AC Milan, Inter mengakhiri rekor 46 pertandingan kandang tak terkalahkan.

Meskipun berjuang di liga, Benitez berhasil membimbing Inter untuk memenangkan Piala Dunia Antarklub di bulan yang sama. Kemenangan itu memberinya kepercayaan diri untuk mengeluarkan ultimatum kepemilikan Inter, meminta mereka untuk mendukungnya di bursa transfer dengan mendatangkan pemain baru.

Alhasil, Benitez dipecat hanya lima hari setelah mengangkat trofi.

#4 Chelsea

Rafa mengambil pekerjaan di Chelsea dengan kontroversi yang sama ketika dia bergabung dengan Everton. Dia sebelumnya mengatakan tidak akan pernah mengambil pekerjaan di Chelsea apa pun yang terjadi. "Bagi saya, hanya ada satu klub di Inggris, dan itu adalah Liverpool.”

Meskipun demikian, dia tiba di Stamford Bridge pada November 2012 sebagai pelatih sementara setelah pemecatan Roberto di Matteo yang telah memenangkan Liga Champions bersama Chelsea pada 2012.

Benitez tidak mampu mencegah nasib itu atau memperbaiki posisi mereka dari posisi ketiga Liga Premier. The Blues justru dikalahkan 2-0 secara agregat di semifinal Piala Liga oleh Swansea City dan kalah di semifinal Piala FA melawan Manchester City.

Namun, Benitez berhasil mengangkat trofi Eropa, kali ini di Liga Europa dengan mengalahkan Benfica 2-1 di final. Dengan melakukan itu, dia menjadi manajer kedua yang memenangkan Liga Champions dan Liga Europa dengan dua tim berbeda, dan Chelsea menjadi klub Inggris pertama yang mengangkat ketiga trofi utama Eropa.

Setelah enam bulan bertugas, Benitez meninggalkan jabatan sementaranya di Stamford Bridge dengan rekor 28 kemenangan, 10 seri, dan 10 kekalahan di semua kompetisi.

#5 Napoli

Benitez bergabung dengan Napoli pada Mei 2013 dengan kontrak dua tahun dengan harapan bisa memberi gelar Serie A setelah I Partenopei gagal di musim sebelumnya dengan hanya finis di tempat kedua berjarak 11 poin di belakang pemenang gelar, Juventus.

Tapi, setelah enam bulan Benitez bertugas, Napoli tidak memenuhi harapan mereka. Pada Desember 2013 mereka duduk di tempat ketiga, berjarak delapan poin di belakang pemimpin liga, Juventus. Setelah 15 pertandingan, Benitez menang 10 kali, seri dua kali, dan kalah tiga kali.

Ada beberapa keberhasilan bagi pelatih Spanyol itu, di mana Rafa memenangkan Copa Italia bersama Napoli pada 2014. Tetapi, mereka akhirnya mengakhiri musim di tempat ketiga dengan selisih 22 poin dari pemenang gelar Juventus.

Benitez mengundurkan diri pada musim berikutnya setelah kehilangan tempat di Liga Champions.

#6 Real Madrid

Pada 3 Juni 2015, Benitez mengambil peran barunya di Bernabeu. Dengan pemain seperti Cristiano Ronaldo, Sergio Ramos, Gareth Bale dan Karim Benzema, ekspektasi baik di dalam negeri maupun di kompetisi Eropa sangat tinggi.

Enam bulan pertama performa Benitez cukup positif di mana Madrid memulai 10 pertandingan tak terkalahkan di awal musim. Namun, pada Desember mereka telah kalah dalam tiga pertandingan, termasuk kekalahan 4-0 di El Clasico, dan terpaut lima poin dari pemuncak klasemen Atletico Madrid dan Barcelona.

Setelah 15 pertandingan, mereka menang 10 kali, seri empat kali, dan kalah tiga kali. Di Copa del Rey, Real Madrid melawan Cadiz di babak 32 besar, menang tandang 3-1 di leg pertama. Tapi, luar biasa, Benitez menurunkan pemain yang tidak memenuhi syarat di Denis Cheryshev karena dia diskors pada pertandingan itu. Akibatnya, Madrid didiskualifikasi.

Di Liga Champions Madrid berhasil di bawah Benitez, dan memuncaki grup mereka dengan 16 poin. Pada Januari 2016, meskipun duduk di tempat ketiga dan hanya lima poin di belakang pemimpin liga Atletico, Rafa dipecat menyusul tuduhan indisipliner dengan pendukung ditambah kegagalannya mendapatkan hasil positif melawan tim papan atas.

#7 Newcastle

Benitez bergabung dengan The Magpies pada Maret 2016 ketika mereka berada di ambang degradasi dengan duduk di urutan ke-19 dan hanya berjarak satu poin dari zona aman. Dia hanya memiliki 10 pertandingan untuk menutupi jarak.

Setelah kalah dalam pertandingan pertamanya dari Leicester City, yang kemudian menjadi juara liga, Benitez memperoleh 16 poin dari sembilan pertandingan, termasuk hasil imbang 1-1 dengan Manchester City, hasil imbang 2-2 melawan Liverpool dan kemenangan gemilang 5-1 atas Spurs di pertandingan terakhir musim. Tetapi, itu tidak cukup karena Newcastle mengakhiri musim di urutan ke-18, hanya berjarak dua poin dari zona aman dan akhirnya terdegradasi.

Benitez tetap di posisinya di St James Park, langsung mendapatkan kembali tempatnya di Liga Premier dengan memenangkan gelar Championsip pada musim 2016/2017. Mereka kemudian meraih tempat ke-10 pada musim berikutnya. Dia sangat dihormati oleh pendukung Newcastle.

#8 Dalian Professional

Setelah absen satu tahun dari sepakbola, Benitez ditunjuk sebagai manajer klub Liga Super China, Dalian Professional, dengan kontrak dua setengah tahun.

Setelah enam bulan pertamanya di klub, Dalian Pro menyelesaikan musim 2019 dengan finis di posisi kesembilan di papan tengah. Dalam 14 pertandingan liga pertamanya, Dalian menang lima kali, seri tiga kali dan kalah enam kali, dibantu oleh pemain baru Salomon Rondon, yang pada akhirnya mengikuti Rafa ke Everton.

Musim 2020 berikutnya ditunda karena Covid-19, dan Benitez mengundurkan diri dari perannya sebagai manajer dengan alasan kekhawatiran atas kesehatan dan kesejahteraan keluarganya karena pandemi.

(diaz alvioriki/yul)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network