Mungkinkah Guinea-Bissau Singkirkan Mesir dari Piala Afrika 2021? Ini Analisisnya

"Setelah kalah di laga pertama, Salah harus membawa Mesir menang pada duel kedua."

Analisis | 14 January 2022, 22:13
Mungkinkah Guinea-Bissau Singkirkan Mesir dari Piala Afrika 2021? Ini Analisisnya

Libero.id - Meski mengandalkan Mohamed Salah, Mesir mengawali Piala Afrika 2021 dengan hasil mengecewakan saat dikalahkan Nigeria. Selanjutnya, The Pharaohs akan bertemu Guinea-Bissau, Sabtu (15/1/2022). Jika kembali kalah, Mesir harus pulang. Mungkinkah? 

Berkaca dari hasil dan jalannya pertandingan melawan Nigeria, Mesir tampil dengan skuad terbaiknya, termasuk memainkan Salah dan Mohamed Elneny sejak menit awal. Mereka menorehkan 57 persen penguasaan bola, berbanding 43 persen milik Nigeria. 

Sayangnya Mesir kesulitan membongkar barisan pertahanan Nigeria. The Pharaohs juga hanya sanggup memperoleh dua peluang bagus dari empat kesempatan.

Jadi, bagaimana dengan laga melawan Guinea-Bissau? Melihat kekalahan pada pertandingan sebelumnya, tidak ada yang bisa dilakukan Mesir selain menang. Jika imbang, nasib mereka akan ditentukan pada pertandingan penentuan melawan Sudan. Jika kalah, Salah bisa kembali ke Liverpool.

Meski tetap diunggulkan di bursa taruhan, para pendukung Mesir harus banyak berdoa. Pasalnya, Guinea-Bissau mendapatkan hasil imbang ketika melawan Sudan pada laga perdana Grup D. 

Menurut pemain Guinea-Bissau yang saat ini membela AS Monaco, Judilson Mamadu Gomes alias Pele, Mesir memang tim bagus. Tapi, melihat penampilan situasi terbaru di lapangan, gelandang berusia 30 tahun tersebut memastikan Guniea-Bissau memiliki potensi menang.

"Ini akan menjadi pertandingan yang sangat sulit. Tapi, kami akan berjuang dan memberikan segalanya untuk mendapatkan tiga poin," kata Pele, dikutip Goal Africa.

"Target kami adalah lolos ke babak berikutnya sehingga kami tahu apa yang dipertaruhkan. Kami harus berjuang keras untuk bangkit melawan Mesir dan Nigeria. Tapi, itu tidak akan mudah sama sekali karena ini adalah Piala Afrika," tambah Pele.

Saat melawan Sudan, Guinea-Bissau sebenarnya bisa menang. Tapi, penalti yang dilakukan Pele mampu diselamatkan penjaga gawang Sudan, Ali Abu-Eshrein, yang menebak arah bola dengan  tepat. Pele kemudian digantikan oleh Panutche Camara semenit kemudian.

"Saya ingin mencetak gol dan menang. Tapi, itu tidak terjadi. Saya pikir kami bermain sangat baik. Kami mencoba memenangkan pertandingan, sementara saya memiliki kesempatan untuk mencetak penalti yang saya lewatkan. Saya masih merasa tidak enak tentang itu dan saya meminta maaf," ungkap Pele.

Jika melihat persiapan yang dilakukan sebelum turnamen, peluang Guinea-Bissau memulangkan Mesir sangat besar. Itu terkait tiga pemain kunci The Pharaohs yang berasal dari Liga Premier. Selain Salah (Liverpool) dan Elneny (Arsenal, mereka punya Trezeguet (Aston Villa). 

Masalahnya, tiga pemain ini dalam kondisi lelah karena jadwal padat kompetisi Inggris. Mereka juga baru bergabung dengan skuad beberapa hari sebelum turnamen digelar. Sebaliknya, pemain-pemain Guinea-Bissau memiliki persiapan lebih lama.

(atmaja wijaya/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network