Libero.id - Sepakbola adalah olahraga tim. Dan, napas dari itu semua adalah operan. Dengan rumput yang bagus, mengoper bola akan jauh lebih mudah karena bisa bergerak lebih efesien dengan kecepatan yang konsisten.
Liga Premier, La Liga, Bundesliga, Serie A, atau Ligue 1 adalah beberapa liga top dunia yang melibatkan permainan passing rapi. Ketika bintang-bintang di masa lalu (sebelum 2000) berfokus pada menggiring bola ke depan dan mencetak gol, permainan sekarang lebih tentang membuat bola mengalir dari kaki ke kaki.
Beberapa pemain benar-benar menonjol dalam hal ini. Kemampuan mereka untuk memanipulasi ruang dan membantu tim maju ke sepertiga lapangan luar biasa. Mereka adalah pemain-pemain yang dikenal sebagai "tukang umpan" di sepakbola modern, khususnya dalam 10-20 tahun terakhir.
Nah, berikut ini peringkat 5 pesepakbola dengan kemampuan umpan terbaik di era modern, khususnya pada abad 21:
5. Mesut Oezil
Mesut Oezil adalah salah satu pesepakbola paling kreatif, inovatif, dan unik sepanjang masa. Kemampuannya untuk memindai lapangan demi rekan satu tim membuat dirinya hampir tidak tertandingi. Pemain asal Jerman ini bermain cantik untuk klub-klub elite seperti Real Madrid dan Arsenal.
Hanya dalam tiga musim di Madrid, Oezil sanggup memberikan 80 assist di semua kompetisi. Itu cukup membantu Los Blancos meraih beberapa trofi. Oezil juga menunjukkan kelasnya di Arsenal. Pada musim 2015/2016, dirinya mencatatkan 18 assist jelang Tahun Baru.
Pemain Jerman itu telah memenangkan beberapa penghargaan dalam kariernya, termasuk Piala Dunia 2014. Dan, saat ini dirinya bermain untuk Fenerbahce di Liga Super Turki.
4. Cesc Fabregas
Cesc Fabregas bersinar dalam tim yang dipenuhi bintang-bintang dunia seperti Thierry Henry, Dennis Bergkamp, Patrick Vieira, hingga Robert Pires. Dia akhirnya dinobatkan sebagai kapten Arsenal untuk musim 2009/2010. Di sana, dia menjadi kapten paling muda di usianya yang 21 tahun.
Fabregas mengukir namanya dalam sejarah Spanyol saat ia memberikan assist untuk gol kemenangan Andres Iniesta di final Piala Dunia 2010. Fabregas juga menikmati masa-masa sukses di Barcelona dan Chelsea di kemudian. Bersama Chelsea, dia nyaris menyamai rekor assist Henry ketika memberikan 19 assist dalam kampanye 2014/2015.
Saat ini di penghujung kariernya, Fabregas masih bermain kompetitif untuk AS Monaco di Ligue 1.
3. Juan Roman Riquelme
Sepanjang kariernya Juan Roman Riquelme dikenal ketika bermain untuk Barcelona, Villarreal, dan Boca Juniors. Gelandang asal Argentina ini membuat lebih dari 400 penampilan di level klub, mencetak 106 gol, dan mencatatkan 71 assist. Sementara di level timnas, dia membuat 51 penampilan, mencetak 17 gol, dan membuat 20 assist
Kehadirannya yang tinggi dan kuat di lini tengah telah membuat Riquelme menjadi pemain yang sangat menonjol, terutama karena kemampuan fisik dan teknisnya seperti passing, dribbling, dan tembakan jarak jauh yang sangat bagus. Dia pensiun pada 2014 dan sekarang diangkat menjadi Wakil presiden Boca.
2. Andres Iniesta
Andres Iniesta benar-benar menyenangkan untuk ditonton di lapangan. Dia menggabungkan kelincahan, kemampuan passing, keterampilan menggiring bola, dan kemampuan mengontrol lini tengah. Bersama dengan Xavi Hernandez dan Sergio Busquets, Iniesta membentuk salah satu trio lini tengah terbesar yang pernah ada di Barcelona.
Iniesta memulai karier sebagai gelandang bertahan. Tapi, dia menunjukkan kemampuan menyerang yang luar biasa, pengambilan keputusan di ruang sempit, dan berlari cepat ke depan. Itu membantunya memantapkan diri sebagai gelandang serang jempolan di kemudian.
Dia menghabiskan 22 tahun di Barcelona, memenangkan total 35 trofi. Iniesta juga memenangkan dua Euro dan satu Piala Dunia bersama Spanyol. Iniesta telah membuat 783 penampilan klub, mencetak 82 gol, dan memberikan 160 assist. Untuk Spanyol, dia bermain 131 pertandingan, mencetak 13 dan memberikan 30 assist.
Sekarang, Iniesta masih aktif bermain di kompetisi Jepang bersama Vissel Kobe.
1. Xavi Hernandez
Xavi Hernandez adalah pengumpan terbaik yang pernah memainkan sepakbola di abad 21. Xavi mengontrol tempo permainan dengan sangat baik. Pemain asal Spanyol itu adalah salah satu dari sedikit pemain dalam sejarah yang menyelesaikan permainan dengan akurasi passing 100%.
Saat melawan Paris Saint-Germain di Liga Champions pada 2013, Xavi pernah membuat 92 operan, yang semuanya sukses. Itu menjadi rekor yang belum bisa dilewati hingga hari ini. Dia juga merupakan segelintir pemain yang telah bermain di lebih dari 1.000 pertandingan sepakbola profesional.
Perannya adalah bermain sebagai playmaker. Dia jarang berhenti bergerak atau menciptakan ruang untuk rekan satu timnya selama pertandingan. Dengan pusat gravitasi yang rendah, kelincahan, kontrol bola yang luar biasa, dan penglihatan yang hampir sempurna, Xavi dapat mengambil umpan dari jarak mana pun.
Setelah pensiun sebagai pemain pada 2019, Xavi kini telah kembali ke Spanyol dan menjadi pelatih di almamaternya, Barcelona.
(mochamad rahmatul haq/anda)
Opini