Libero.id - Nama pemain Southampton, James Ward-Prowse, menjadi perbincangan hangat di kalangan insan sepakbola belakangan ini, terutama karena kemampuan tendangan bebasnya yang sangat berkelas.
Bahkan, kemampuannya itu menempatkan Ward-Prowse hampir sejajar dengan David Beckham dalam hal jumlah bola mati yang dikonversi jadi gol di Liga Premier.
Ya, bola mati Ward-Prowse telah menjadi bagian integral dari permainannya dan kesuksesan Southampton dalam beberapa tahun terakhir, baik itu mencetak gol atau membantu rekan satu timnya.
Capaian Ward-Prowse sekali lagi dibuktikan ketika The Saints menghadapi Wolverhampton Wanderers dalam lanjutan Liga Premier akhir pekan lalu. Ketika itu, Southampton tertinggal 2-0 di babak kedua berkat gol dari Raul Jimenez (dari titik penalty) dan Connor Coady.
Seiring berjalannya waktu, Ward-Prowse mendapat peluang untuk mencetak gol dengan cara yang biasa dia lakukan.
Pemain berusia 27 tahun itu mencetak gol tendangan bebas yang begitu indah dari jarak sekitar 40 meter. Dengan tenang namun penuh teknik terukur, Ward-Prowse menempatkan bola di ujung kiri atas gawang Jose Sa.
Sepakan sekeras dan seakurat itu plus menggunakan skill brilian, kiper manapun diyakini tak dapat menghentikannya.
Gol tersebut merupakan gol ke-12 yang dicetak oleh kapten Southampton di kasta tertinggi sepakbola Inggris musim ini, capaian terbaik Ward-Prowse setelah menjalani debut bersama Southampton saat masih di divisi Championship.
Gol yang mempertipis skor menjadi 2-1 itu berarti juga membuat seorang Ward-Prowse sekarang sejajar dengan legenda Liga Premier, Thierry Henry dan Gianfranco Zola, dalam hal gol dari tendangan bebas langsung.
Hanya David Beckham yang mencetak lebih banyak gol dalam situasi seperti itu dalam sejarah Liga Premier, di mana mantan bintang Manchester United itu mengantongi 18 gol dengan cara seperti itu.
Sayangnya untuk penggemar Ward-Prowse, Hasenhuttl, dan The Saints, gol tersebut tidak terlalu berarti karena di sisa laga Adama Traore membuat skor menjadi 3-1. Skor itu sekaligus membuat tim besutan Ralph Hasenhuttl mengalami kekalahan pertama sejak awal Desember.
(mochamad rahmatul haq/yul)
Opini