Timnas Aljazair
Libero.id - Juara bertahan Aljazair kini terancam tersingkir dari Piala Afrika 2021. Itu karena mereka hanya mendulang satu poin dari dua laga awal. Dan, di laga terakhir, Kamis (20/1/2022), tim kuat Pantai Gading menanti.
Aljazair mengawali kampanye di Grup E dengan hasil imbang tanpa gol melawan Sierra Leone, Selasa (11/1/2022). Kemudian, pada pertarungan kedua, Minggu (16/1/2022), The Fennec Foxes harus mengakui keunggulan Guinea-Khatulistiwa 0-1. Gol semata wayang Esteban Obiang pada menit 70 membawa mereka mengakhiri rentetan 35 kemenangan beruntun Aljazair.
Sang juara bertahan kini berada di posisi terbawah Grup E. Sebaliknya, sang lawan di pertandingan terakhir Kokoh di puncak empat poin. Dan, dengan semua tim yang masih memiliki kesempatan ke fase knock-out, bisa dipastikan Les Elephants tidak akan bersantai menghadapi Aljazair.
Kondisi itu membuat Pelatih Aljazair, Djamel Belmadi, mulai pesimistis. Dia mengakui timnya berada dalam situasi "sangat sulit" dan terancam pulang kampung lebih cepat dari jadwal yang sudah direncanakan.
"Kami berada dalam situasi sulit. Ini situasi sulit besar yang sudah lama tidak kami alami. Saya akan memberitahu anda bahwa kita berada dalam periode yang sulit, yang benar-benar sulit," ujar Belmadi, dikutip BBC Sport.
The Fennec Foxes memiliki dua gol yang dianulir karena off side melawan Guinea-Khatulistiwa. Mereka tidak dapat menemukan solusi untuk melewati kiper, Jesus Owonu, yang membuat dua penyelamatan dari Youcef Belaili. Kekalahan melawan tim peringkat 114 dunia juga mengakhiri rekor 35 pertandingan tak terkalahkan Aljazair sejak Oktober 2018.
"Bolanya tidak mau masuk. Kami menciptakan situasi, saya akan mengatakan hampir puluhan jika saya tidak salah, tidak ada peluang yang ingin masuk," kata pelatih berusia 45 tahun itu menjawab pertanyaan tentang kemungkinan peran ilmu hitam terhadap kekalahan itu.
? ALGERIA'S 35-GAME UNBEATEN STREAK IS FINISHED ?
Equatorial Guinea take the 1-0 victory for only their second ever win in AFCON ?? pic.twitter.com/xEFaSXouI0
— International Champions Cup (@IntChampionsCup) January 16, 2022
Namun, beda dengan Belmadi, salah satu pemain Alzaiar, Youcef Atal, mengaku masih optimistis. Dia menggambarkan skuad sebagai "keluarga". Bek kanan tersebut menyatakan semua komponen tim akan bersatu setelah kekalahan dalam upaya untuk mencapai babak berikutnya.
"Kami akan melakukan segalanya. Kami akan memberikan segalanya. Terkadang, anda mengalami masa-masa sulit seperti ini. Kami telah bekerja sama untuk sementara waktu, kami telah menang, memainkan permainan yang bagus," ujar Atal.
"Kami seperti keluarga dan sekarang kami sedang melalui masa sulit, kami sadar akan hal itu. Kami akan terus bekerja dan kami akan memberikan segalanya di pertandingan berikutnya dan semoga kami akan lolos," tambah pemain berusia 25 tahun itu.
Jika melihat konfigurasi yang ada, target paling masuk akal Aljazair adalah lolos sebagai runner-up atau salah satu peringkat ketiga terbaik. Tapi, untuk mencapai hal itu, sang juara bertahan tetap harus mengalahkan Pantai Gading. Jika imbang, mereka hanya punya dua poin. Itu artinya, tidak cukup bersaing dengan peringkat tiga di grup lain.
Over here?
A timeline of some AFCON champions who exited subsequent edition.
Algeria 2019 Champions#Afcon2021 1st round exit?#AFCONwithJuliet pic.twitter.com/AbMyLupBIE
— Juliet Bawuah (@julietbawuah) January 16, 2022
(atmaja wijaya/anda)
Kisah Jersey ala Cristiano Ronaldo di Barito Putera, Kini Puncaki Klasemen Liga 1
Apakah ini akan bertahan lama atau sementara?Gokil! Marselino Ferdinan Cetak 2 Gol Lawan FC Groningen di Laga Pramusim KMSK Deinze
Sayang, skor akhir tidak memihak Lino dkk. Cek videonya!Mundur atau Dipecat Persib Bandung? Ini Penjelasan Lengkap Luis Milla
Sepakbola dianggap mie instan. Baru 3 laga langsung pisah.Analisis Masa Depan 3 Pemain Timnas U-23 yang Dihukum AFC di Era Shin Tae-yong
Masih dipanggil atau tidak? Ini prediksinya.
Opini