Libero.id - Jose Mourinho pernah mengancam akan menyopot posisi kapten yang telah lama dipegang oleh John Terry. Pelatih asal Portugal itu tak main-main, karena Mourinho mengutarakan gagasannya tersebut di depan seluruh skuad Chelsea.
Pada hari pertama pra-musim, Terry dan partner sesama beknya Gary Cahill tidak tampil seperti level biasanya dalam latihan dan terus-menerus membiarkan kiper Chelsea kebobolan. Ringkasnya, mereka tidak menjadi contoh yang baik.
Mourinho dengan cepat memberi tahu keduanya bahwa dia tidak akan kesulitan untuk mencopot Terry sebagai kapten, bahkan menjual keduanya, yakni Terry dan Cahill jika penampilan buruk mereka terus berlanjut.
Tapi, komentar mantan pelatih Real Madrid itu murni untuk memompa semangat keduanya dan mendapatkan reaksi dari kedua pemain berpengalaman tersebut dan itu berhasil.
Berbicara di Instagram Live dengan legenda snooker Stephen Hendry, Terry berkata: "Kami memenangkan liga dan kembali pra-musim. Hari pertama, saya dan Gary Cahill terus memberikan bola ke lawan. Mourinho menghentikan sesi latihan. Dia berkata, 'Kalian berdua, saya akan pergi dan menghabiskan 100 juta pounds untuk beberapa bek tengah lainnya jika kalian terus memberikan bola.' Kami saling memandang dan berpikir, 'Oh wow'.”
Waktu itu awal musim 2014, di mana Mourinho baru baru saja mendatangkan Cesc Fabregas, Diego Costa, beberapa lainnya di bursa transfer.
Terry kemudian menjelaskan lebih rinci dan sadar betul itu tak lebih dari cara Mourinho untuk menambah semangat pemain dan tidak terjebak untuk bersantai.
“Jadi, saya dan Cahlil harap-harap cemas di hari pertama pra-musim. Tempo telah meningkat, semua orang saling menendang. Setelah pelatihan dia datang dan merangkul kami berdua dan berkata, 'Itulah mengapa Anda akan memulai musim ini.' Dia hanya tahu persis apa yang dia lakukan, dia empat langkah di depan orang lain," ujar legenda The Blues itu.
Kisah ini terjadi saat Mourinho balik untuk melatih klub yang bermarkas di Stampord Bridge itu untuk yang kedua kalinya.
Terry sendiri telah menjalin hubungan yang baik dengan Mourinho selama periode pertamanya, di mana mereka memenangkan gelar Liga Premier berturut-turut. Tetapi, kisah yang disebutkan di atas berfungsi sebagai pengingat gaya manajemennya Mourinho yang tidak dapat diprediksi.
"Dia tahu kapan harus bertindak dan kapan tidak," Terry menambahkan.
"Bahkan hal-hal kecil, Anda akan duduk di rumah dan mendapatkan pesan teks darinya 'Luar biasa hari ini dalam pelatihan, Anda adalah panutan saya, cinta saya kepada Anda kapten.' Anda akan duduk di sana dan berkata, 'Itu luar biasa'.”
“Jadi hubungan yang sangat baik, tetapi saya juga takut kepadanya, seperti mungkin kebanyakan pemain. Anda akan pergi keesokan harinya dan Anda tidak akan mendapatkan apa pun darinya sama sekali," kata Terry.
"Dia akan berjalan melewatimu, tidak mengatakan apa-apa dan mengabaikanmu. Kamu akan mengira kamu telah membuatnya kesal. Apakah saya membalas pesanmu? Kamu melihat pesanmu dan berpikir, 'Tidak, saya baik-baik saja di sana.' Setelah pelatihan, dia berkata, 'Itulah mengapa Anda adalah kapten saya, Anda hanya perlu sedikit dorongan’."
Terry memenangkan total lima gelar Liga Premier dalam kariernya yang terkenal, tiga di antaranya datang di bawah Mourinho dalam periode yang berbeda.
(mochamad rahmatul haq/yul)
Brighton & Hove Albion
Manchester City
Opini