Libero.id - Terens Puhiri harus menunggu cukup lama untuk mendapatkan panggilan tim nasional Indonesia di pertandingan bertajuk FIFA matchday. Winger mungil Borneo FC itu butuh perjuangan yang tidak mudah untuk bisa mendapatkan kesempatan dari Shin Tae-yong.
Seperti yang sudah diumumkan PSSI, pertandingan uji coba melawan Timor Leste di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Senin (24/1/2022) dan Kamis (27/1/2022), terdapat 27 pemain yang dipanggil. Salah satunya Terens. Dia akan menjadi utusan tunggal Pesut Etam "pengganti" Marckho Sandy.
Manajer Borneo, Dandri Dauri, mengatakan, pemanggilan Terens membuat seluruh elemen tim bangga. Ini dapat menjadi pelecut bagi pemain lain untuk tampil maksimal di Liga 1 2021/2022.
"Artinya, permainan Terens dianggap sangat layak untuk level internasional, meski status pertandingan nanti hanya FIFA matchday. Tapi, ini membuktikan kalau pemain Borneo punya kualitas," kata Dandri di situs resmi klub asal Samarinda, Kalimantan Timur, tersebut.
Saat Piala AFF 2020 di Singapura beberapa waktu lalu, Borneo juga menyumbangkan Sandy sebagai satu-satunya pemain yang dipanggil Tae-yong. Meski tak mendapat menit bermain, keberadaan Sandy ternyata mampu melecut semangat rekan-rekan setim, salah satunya Terens.
"Dan, kini Terens yang mendapatkan kesempatan untuk merasakan sentuhan latihan Shin Tae-yong. Kebangaan pemain sepakbola adalah saat dia mendapat kepercayaan membela negaranya," tambah Dandri.
Bagi Terens, pemanggilan ini adalah hal yang cukup membanggakan. Pasalnya, untuk berstatus pemain nasional, pemuda kelahiran Jayapura, 13 Oktober 1996, itu harus melalui jalan berliku.
Memulai dari SSB Numbay Star Papua dan terpilih menjadi Pemain Terbaik Danone Cup Indonesia 2008, Terens kemudian bergabung dengan proyek PSSI di Uruguay, yaitu Deportivo Indonesia. Dari sana, pemilik nama Terens Owang Priska Puhiri itu bergabung dengan Persisam Putra Samarinda U-21. Lalu, saat Borneo dibentuk, Terens menjadi salah satu pemain yang direkrut.
Pada 23 Oktober 2017, pada pekan 31 Liga 1 2017, aksi Terens viral di YouTube dan jadi pembicaraan ke seluruh dunia. Saat itu, dia mencetak gol solorun super cepat saat menghadapi Mitra Kukar. Konon, kecepatannya disandingkan dengan pemain-pemain hebat seperti Michael Owen dan Neymar.
Rekaman video yang viral itu ternyata membawa berkah bagi Terens. Dia dikenal luas ke luar negeri. Akibatnya, pada 20 Desember 2017, Terens mendapatkan kontrak dari klub elite Thailand, Port FC. Dia berada di Bangkok dengan status pinjaman dari Borneo selama satu musim.
Meski hanya menjadi pemain cadangan dan merumput 11 kali di Thai League 1, Terens mendapatkan banyak pelajaran berharga. Pasalnya, dia bekerja di klub yang dikelola manajer tim Gajah Perang pada Piala AFF 2020, Nualphan Lamsam alias Madame Pang.
Kini, dengan pemanggilan oleh Tae-yong, Terens berharap bisa meningkatkan kemampuan. Apalagi, musim ini dia sudah menyumbang empat gol di Liga 1. "Yang pasti, saya akan kerja keras saat pemusatan latihan agar bisa mendapat tempat di (pertandingan) uji coba internasional," ujar Terens.
(andri ananto/anda)
Opini