Sani Rizky Fauzi
Libero.id - Setelah menanti dua tahun, Sani Rizky Fauzi akhirnya mendapatkan panggilan timnas senior. Full back Bhayangkara FC itu termasuk satu dari 27 pemain yang dipanggil Shin Tae-yong untuk FIFA matchday melawan Timor Leste, pekan depan.
Pemain kelahiran Sukabumi, 7 Januari 1998 itu sudah membela Bhayangkara sejak 2017 saat masih di tim junior. Itu karena status Sani sebagai anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dari Korps Brimob. Lalu, pada Liga 1 2018, Sani mulai bermain di skuad utama.
Berkat penampilan yang bagus, Sani kemudian mendapatkan panggilan membela timnas junior. Dia bermain untuk timnas U-22 saat tampil di Piala AFF U-22 2019 di Kamboja. Saat itu, dia menjadi bagian penting dari skuad yang sukses mengalahkan Thailand di final.
Namanya mencuat ketika sukses mencetak gol penyeimbang Indonesia di partai puncak kontra. Itu adalah sebuah tendangan dari luar kotak penalti yang membentur pemain Thailand. Gelar juara akhirnya digenggam tim besutan Indra Sjafri itu setelah Osvaldo Haay mencetak gol kemenangan 2-1.
Keberhasilan itu ternyata membuat Sani mendapatkan berkah tak ternilai. Dia mendapatkan penghargaan khusus dari Kapolri saat itu, Jenderal (Pol) Tito Karnavian. Pangkatnya dinaikkan dari Brigadir Polisi Dua (Bripda) menjadi Brigadir Polisi Satu (Briptu).
Dari Piala AFF U-22, Sani kembali masuk skuad Garuda Muda untuk SEA Games 2019 di Filipina. Sani mencetak gol di fase grup ketika melawan Vietnam. Indonesia kalah 1-2. Timnas U-23 kembali kalah dari Vietnam di pertandingan perebutan medali emas. Saat itu, skornya 0-3.
Ternyata, itu menjadi penampilan terakhir Sani berseragam Metah-Putih. Ketika tampuk kepemimpinan timnas beralih ke Shin Tae-yong, Sani seperti diabaikan. Itu karena di posisinya, bek kiri, terdapat Pratama Arhan, yang tampil moncer bersama timnas junior maupun senior.
Sani baru kembali mendapatkan panggilan ke timnas senior pekan ini setelah tampil bagus pada Liga 2021/2022. Tae-yong belum menjelaskan alasan pemanggilan sejumlah pemain.
Tapi, pelatih asal Korea Selatan itu tampaknya sedang mencari pemain pelapis Arhan di kiri. Pasalnya, dari hasil eveluasi selama Piala AFF, posisi Arhan termasuk yang paling rawan. Buktinya saat pemain PSIS Semarang itu absen melawan Thailand di leg pertama final, sektor kiri Indonesia jadi titik paling lemah.
Selain dengan Arhan, Sani juga harus bersaing melawan Edo Febriansyah. Full back Persita Tangerang itu ikut ke Piala AFF, tapi tidak terlalu memuaskan.
"Alhamdulillah sangat bersyukur. Saya berterima kasih kepada Allah SWT. Saya ingin membuktikan diri di Timnas Indonesia. Semoga saya menampilkan yang terbaik," ujar Sani dalam sesi konferensi pers virtual setelah pertandingan yang melibatkan Bhayangkana dengan Persebaya Surabaya.
GOAL .. !! ?
?SEA GAMES 2019 FILIPINA ?
?? Indonesia 1️⃣ vs 0️⃣ Vietnam ??
⚽ 23' Sani Rizky Fauzi
Bravo Garuda Muda ?#TimnasDay #SeaGames2019 #TimnasIndonesia pic.twitter.com/r1nw9PsNEI
— M. Fahmi (@miladi_fahmi) December 1, 2019
(andri ananto/anda)
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini