Erik Lamela-Olivier Giroud
Libero.id - Erik Lamela adalah penerima penghargaan FIFA Puskas Award 2021 alias yang terbaru, tetapi pertanyaannya adalah gol mana yang menjadi terbaik secara keseluruhan sejak era dimulainya penghargaan tersebut pada 2009?
Penghargaan ini didirikan untuk mengenang Ferenc Puskas, mantan bintang timnas Hungaria dan Real Madrid yang mencetak 512 gol dalam 528 penampilan, dan rekor dunia saat itu 84 dalam 85 pertandingan internasional.
FIFA Puskas Award juga dimaksudkan untuk merayakan seni, sebuah gol yang indah, dan paling estetis dalam satu tahun kalender - dan inilah daftarnya:
13. Mohamed Salah – 2018
Tidak ada keraguan bahwa Salah adalah salah satu pemain terbaik di dunia selama musim 2017/2018. Dan, salah satu bukti tak terbantahkan itu adalah golnya yang satu ini ketika Derby Merseyside.
Salah berhasil melepaskan pengawalan sebelum masuk ke dalam dan menendang bola dengan kuat, hingga bola melengkung melewati kiper.
THAT sensational derby day strike... ?#TheBest #FIFAFootballAwards pic.twitter.com/XOM9G9P5zD
— Liverpool FC (@LFC) September 24, 2018
12. Wendell Lira – 2015
Bio Twitter Lira hanya berbunyi 'Pemenang Penghargaan Puskas FIFA 2015'. Meskipun dia layak menerimanya, banyak yang beranggapan bahwa gol pemenang tahun 2015 bisa lebih baik.
Lionel Messi berada di urutan kedua dengan gol khas Messi, sementara yang ketiga adalah gol Alessandro Florenzi dari dekat garis tengah – melawan Barcelona.
Itu juga merupakan tahun di mana David Ball dari Fleetwood Town masuk daftar pendek, dan mungkin pantas untuk menang karena keterampilannya yang brilian lewat gol lob dari jarak 25 yard.
Tapi, kenyataannya gol akrobatik dari dalam kotak penalti dengan kerja sama yang juga apik membuat Lira menerima penghargaan tersebut.
VIDEO: Wendall Lira FIFA Puskas Award winning goal.pic.twitter.com/2aLI7EIUKx
— Femi & the Gang (@FATGofficial) January 11, 2016
11. Mohd Faiz Subri – 2016
Tidak diragukan lagi ini adalah gol yang luar biasa, Faiz Subri menjadi pemain Asia pertama yang melakukannya. Tendangan bebas dari jarak jauh yang tiba-tiba berbelok arah ketika di udara itu benar-benar memukau.
10. Son Heung-min – 2020
Alih-alih mengoper ke salah satu rekan setimnya di Tottenham, Son memutuskan berlari sendirian menghadapi hampir seluruh pemain Burnley.
Meskipun dikelilingi oleh lima pemain pada satu titik, penyerang asal Korea Selatan itu mampu berlari hampir sepanjang lapangan sebelum mencetak gol dengan cara yang benar-benar keren.
Heung-min Son’s stunning goal against Burnley wins the Puskas Award! ☀️ (? @FIFAcom) pic.twitter.com/ai8yFv0jsz
— B/R Football (@brfootball) December 17, 2020
9. Cristiano Ronaldo – 2009
Penerimaan penghargaan puskas untuk kali pertama diberikan ke Cristiano Ronaldo untuk sebuah gol sepakan jarak jauhnya yang menghujam kencang ke gawang lawan.
Throwback to when Cristiano Ronaldo fired in this absolute thunder-bastard ? for #MUFC against FC Porto back in 2009. Boom!pic.twitter.com/57qPg2ztsO
— RedMancunian (@RedMancunian) September 14, 2018
8. Daniel Zsori – 2019
Melalui improvisasi yang brilian, Zsori mengubah umpan silang yang mengerikan menjadi gol kelas dunia.
Fakta bahwa tendangan salto ini menjadi penentu kemenangan pada menit ke-93 pada debut senior Zsori membuatnya semakin pantas untuk mendapatkan penghargaan tersebut.
OFFICIAL: Daniel Zsori wins the wins the 2019 #Puskas award for his goal against Ferencvaros.#TheBestAwards pic.twitter.com/IcBhRKa8Il
— GOAL (@goal) September 23, 2019
7. Erik Lamela – 2021
Setelah Son Heung-min memenangkan penghargaan untuk golnya melawan Burnley pada tahun 2020, Lamela memastikan bahwa gol Tottenham menjadi yang teratas dalam beberapa tahun berturut-turut.
Pemain asal Argentina itu terkenal mencetak gol rabona melawan Asteras pada tahun 2014, tetapi upayanya yang sama saat melawan Arsenal ini lebih indah lagi.
Erik Lamela has won the Puskas Award for his outrageous Rabona goal against Arsenal. ? pic.twitter.com/PebwYJMpKe
— 101 Great Goals (@101greatgoals) January 17, 2022
6. Hamit Altintop – 2010
Melihat seorang pemain melakukan tendangan sudut lurus ke dalam adalah salah satu pemandangan sepakbola paling indah.
Melihat seorang pemain melakukannya dari sudut yang sangat jauh dari kotak berarti Anda baru saja melihat pemenang Puskas Award. Itulah proses gol kapten timnas Turki ini
Puskas Award Count Down: 2010
Hamit Altıntop won the award in 2010 for this volley directly from a corner against Kazakhstanpic.twitter.com/vYNKvPz84V
— Classic Football Shirts (@classicshirts) September 14, 2019
5. Miroslav Stoch – 2012
Butuh keberanian untuk melakukan tendangan voli dari luar kotak penalti yang bolanya datang dari sepak pojok, apalagi dengan ketinggian bola dan tiga pemain berlomba untuk menutupnya. Lebih kerennya lagi Stoch mencetak gol dengan kaki sampingnya.
4. James Rodriguez – 2014
Bola datang melalui sundulan ke arahnya, lalu James Rodriguez dengan tenang melakukan kontrol dada. Dengan sedikit membalikkan badan, mantan pemain Real Madrid itu melakukan tendangan voli – ini adalah gol yang sangat-sangat menyenangkan untuk ditonton.
Four years ago today, James Rodriguez GOLAZOOOO - Winner FIFA Puskas Award 2014 (via FIFA TV). #WorldCup #COL pic.twitter.com/NAnmZPywL0
— ?.?ł???? (@sportsfan_pl) June 28, 2018
3. Neymar – 2011
Menonton ini memang membuat Anda bertanya-tanya bagaimana Lionel Messi tidak pernah memenangkan penghargaan, tetapi gol dari Neymar memang benar-benar sensasional.
Yang kedua dari empat nominasi berturut-turut untuk Neymar, dan ini adalah yang terbaik.
Satu-dua, keterampilan dan kemudian finishing yang jitu dengan cara menjatuhkan badan setelah bola ditendang. Epik.
Hace 7 años, en el 2011, Neymar anotó en Brasil este auténtico CRICK CRACK ⚡️ que le valió el Premio Puskas ⚽️?. pic.twitter.com/dttSP4oZi2
— Miguel González (@mg_michel) July 27, 2018
2. Zlatan Ibrahimovic – 2013
Ibrahimovic memenangkan penghargaan ini untuk gol salto di luar nalar dari jarak luar kotak penalti. Joe Hart cuma bisa garuk-garuk kepala saat Inggris dikalahkan oleh Swedia.
Itu adalah gol keempat Ibra pada malam itu. Dia menghadap jauh dari gawang. Bola itu sekitar tujuh kaki dari tanah. Itu adalah tendangan overhead.
1. Olivier Giroud – 2017
Definisi 'gol indah', mulai dari tendangan Giroud di setengah lapangannya sendiri, hingga tendangan kalajengking yang membentur pojok atas, melalui bagian bawah mistar gawang.
Giroud sendiri mengaku beruntung bisa melakukan gerakan seperti itu, tapi inilah yang dimaksud dengan Puskas Award. Jenis gol yang hanya bisa Anda lihat sekali seumur hidup – atau, dalam hal ini, dua kali dalam waktu seminggu setelah Henrikh Mkhitaryan melakukan hal serupa.
Tempat kedua pada 2017, kebetulan adalah seorang penjaga gawang yang mencetak gol penyeimbang pada menit ke-96 dengan tendangan salto dari jarak 18 yard.
(mochamad rahmatul haq/yul)
Kisah Jersey ala Cristiano Ronaldo di Barito Putera, Kini Puncaki Klasemen Liga 1
Apakah ini akan bertahan lama atau sementara?Gokil! Marselino Ferdinan Cetak 2 Gol Lawan FC Groningen di Laga Pramusim KMSK Deinze
Sayang, skor akhir tidak memihak Lino dkk. Cek videonya!Mundur atau Dipecat Persib Bandung? Ini Penjelasan Lengkap Luis Milla
Sepakbola dianggap mie instan. Baru 3 laga langsung pisah.Analisis Masa Depan 3 Pemain Timnas U-23 yang Dihukum AFC di Era Shin Tae-yong
Masih dipanggil atau tidak? Ini prediksinya.
Opini