Libero.id - Brasil boleh dibilang sebagai salah satu tim nasional terbaik, tak mengherankan mengingat pemain-pemainnya mentas di klub-klub terbaik Eropa. Namun sangat sedikit pemain yang berseragam tim nasional bermain di Liga lokal.
Tentu saja ada banyak alasan, tetapi sebagai gambaran kecilnya kita akan menengok salah satu momen 'gila' di kompetisi negeri Samba itu.
Momen tersebut terjadi pada hari Sabtu(22/1) malam waktu setempat, di leg kedua semifinal Copa Sao Paulo de Futebol Junior antara Sao Paulo dan Palmeiras. Kompetisi untuk pesepakbola muda dibawah 20 tahun itu terpaksa harus ditunda karena salah seorang pemain membawa pisau dan bahkan mencoba melemparkannya.
Sao Paulo tertinggal 1-0 di awal-awal babak pertama, sampai dengan sekitar menit ke-50 beberapa pendukung tuan rumah yang tak terima menerobos masuk dan berlari ke lapangan untuk mengancam para pemain Palmeiras.
Beberapa pemain Sao Paulo terpaksa menghalangi pendukung mereka sendiri yang nekat itu, sementara yang lain ikut mengamankan para pemain Palmeiras.
Wasit terlihat mengambil pisau hitam kecil, yang telah dilemparkan dari tribun ke area penalti – nyaris mengenai para pemain. Laga sempat dihentikan selama kira-kira enam menit sebelum dilanjutkan, dengan Palmeiras akhirnya menang tetap dengan skor 1-0.
São Paulo vs Palmeiras U20s Copinha semifinals is interrupted by a knife-wielding pitch invader.
Unclear how referee got his hands on weapon but thankfully he did.
Palmeiras’ pleas to call off game went unheard. Player welfare totally ignored.pic.twitter.com/zbTEVPCrfM
— Ralph Hannah (@paraguayralph) January 23, 2022
Petugas DRADE (Kantor Polisi untuk Penindasan Kejahatan Intoleransi Olahraga) Cesar Saad mengungkapkan tengah melakukan penyelidikan untuk mengetahui bagaimana pisau itu bisa melewati pemeriksaan keamanan di stadion.
Dia berkata: "Pada waktu tambahan, dua penggemar menyerbu lapangan, salah satu dari mereka naik dan menyerang secara fisik seorang pemain Palmeiras, dan penggemar kedua yang mencoba menyerang ditahan oleh para pemain Sao Paulo sendiri.
"Pada saat yang sama, beberapa benda dilemparkan ke lapangan.
"Kami mencoba mengidentifikasi gambar dari pers dan penggemar, kamera stadion dan setelah banyak analisis, mendengarkan wasit dan atlet, kami menyadari bahwa bersama dengan benda-benda lain, pisau itu dilemparkan ke halaman." ungkapnya.
Dan mulailah timbul asumsi-asumsi rekan.
"Awalnya kami mengira salah satu fans akan menyerbu untuk mencoba menyerang pemain Palmeiras dengan pisau ini.
"Wasit sendiri memanggil saya di ruang ganti wasit dan menunjukkan gambar yang beredar di grup WhatsApp dan pers di mana itu menunjukkan pisau bersama dengan benda lain yang dilempar.
"Jelas itu terserah Polisi Sipil untuk mengetahui bagaimana pisau ini berakhir di dalam stadion, siapa yang melakukan penggeledahan, bagaimana hal itu dilakukan, gerbang mana yang dimasuki penggemar.
“Semuanya akan diselidiki polisi.
"Sepertinya pisau itu ada di dalam kotak makan siang dan ketika dilempar, pisau itu terbuka dan pisaunya melompat keluar." tutupnya.
Di level junior saja sepak bola Brasil sudah sangat begitu fanatik.
(gigih imanadi darma/gie)
Media Malaysia Soroti 9 Pemain Timnas Indonesia yang Pilih Ikut Pendidikan Polisi
Di Malaysia, mimpi pemain muda gabung Real Madrid. Di Indonesia, jadi Polisi.Tegas! Termasuk Rumput, PSSI Pasti Benahi JIS Sesuai Arahan FIFA
PSSI pastikan jalankan semua rekomendasi FIFA.Sindir Pemain Timnas yang Daftar Polisi? Marselino Ferdinan Pose jadi Maling
Ada-ada saja ulah pemuda Indonesia yang satu ini.Piala AFF U-23 2023 di Depan Mata, 4 Pemain Timnas ini Justru Ikut Pendidikan Polisi
Cita-cita pemain itu seharusnya main di Real Madrid. Bukan jadi Polisi atau PNS.Asnawi Mangkualam Berpakaian Layaknya Artis K-Pop, Ini Tanggapan Kocak Netizen
Makin terbiasa dengan budaya di Korsel wkwk...
Opini