Suporter Kamerun
Libero.id - Insiden memilukan terjadi di Piala Afrika 2021. Keberhasilan Kamerun melangkah ke perempat dinal ternyata harus dibayar mahal dengan meninggalkan enam penonton dan melukai puluhan lainnya. Itu karena penonton yang dilanda euforia berjubel memicu desak-desakan.
Kamerun menghadapi Komoro di Omnisports Paul Biya Stadium, Yaounde, Selasa (25/1/2022) dini hari WIB. Singa-singa Perkasa berhasil memetik kemenangan 2-1. Itu laga yang berat sebelah lantaran 12 anggota skuad Komoro harus absen karena Covid-19, termasuk dua kiper. Sementara satu kiper lainnya cedera.
Bahkan, saat pertandingan memasuki menit ketujuh, Komoro juga harus bermain 10 orang setelah Nadjim Abdou dikartu merah.
Meski Komoro dalam kondisi kurang ideal, Kamerun justru mendapatkan perlawanan yang sangat berat. Tim debut itu terlihat pantang menyerah untuk memberikan pertandingan yang fair. Faktanya, gol Karl Toko Ekambi dan Vincent Aboubakar dibalas Youssouf M'Changama.
Sayang, kemenangan tuan rumah dipetik dengan harga yang sangat mahal. Media-media lokal dan internasional melaporkan terjadi insiden mematikan sebelum pertandingan. Saat itu, para pendukung berdesak-desakan untuk masuk ke stadion.
Situasi kacau terjadi dengan ribuan orang yang tidak sabar melihat pertandingan. Kekacauan membuat setidaknya enam orang tewas akibat terinjak-injak. Selain itu, tak kurang 40 orang terluka akibat kejadian tersebut. Ambulans hilir mudik mengangkut korban dan polisi terlihat mencoba meredakan situasi.
BREAKING: AFCON stampede leaves fans hospitalised and children crushed in stadium chaoshttps://t.co/UVd9hf07Uh pic.twitter.com/PekjmjVWoi
— Mirror Football (@MirrorFootball) January 24, 2022
Laporan menyatakan, stadion sebenarnya memiliki kapasitas besar, 80 ribu tempat duduk. Tapi, akibat pandemi Covid-19 dan aturan Konfederasi Sepakbola Afrika (CAF), pertandingan hanya diizinkan menampung 75% penonton.
Petugas keamanan menyebut setidaknya 50 ribu orang berduyun-duyun untuk masuk ke stadion. "Sejumlah orang yang cedera dalam kondisi mengkhawatirkan. Kami harus mengevakuasi mereka ke rumah sakit khusus," ungkap seorang petugas medis, Olinga Prudence, di RS Messassi, dilansir Sky Sports.
CAF kemudian langsung mengeluarkan pernyataan. Mereka akan menginvestigasi kejadian ini dan terus menggali informasi terkait kejadian memilukan tersebut. Mereka menyesalkan jatuhnya korban jiwa di Piala Afrika.
AFCON stampede: Six dead as fans hospitalised and children crushed in stadium chaos in the buildup to Cameroon-Comoros match.#www.sportsnetgh.com pic.twitter.com/NxniP71EJW
— Bill Dodzi (@billdodzi) January 24, 2022
(andri ananto/anda)
Media Malaysia Soroti 9 Pemain Timnas Indonesia yang Pilih Ikut Pendidikan Polisi
Di Malaysia, mimpi pemain muda gabung Real Madrid. Di Indonesia, jadi Polisi.Tegas! Termasuk Rumput, PSSI Pasti Benahi JIS Sesuai Arahan FIFA
PSSI pastikan jalankan semua rekomendasi FIFA.Sindir Pemain Timnas yang Daftar Polisi? Marselino Ferdinan Pose jadi Maling
Ada-ada saja ulah pemuda Indonesia yang satu ini.Piala AFF U-23 2023 di Depan Mata, 4 Pemain Timnas ini Justru Ikut Pendidikan Polisi
Cita-cita pemain itu seharusnya main di Real Madrid. Bukan jadi Polisi atau PNS.Asnawi Mangkualam Berpakaian Layaknya Artis K-Pop, Ini Tanggapan Kocak Netizen
Makin terbiasa dengan budaya di Korsel wkwk...
Opini