Sean Dyche
Libero.id - Sean Dyche adalah satu dari sedikit pelatih asli Inggris yang mendapatkan kesempatan mengelola klub Liga Premier. Meski menukangi klub sekelas Burnley, mantan bek itu adalah pelatih paling lama di kompetisi sepakbola kasta tertinggi Inggris musim 2021/2022.
Dyche sudah bekerja untuk Burnley sejak 30 Oktober 2012. Dia telah membimbing klub untuk dua promosi ke Liga Premier dalam tiga musim, yang terakhir setelah degradasi kembali ke Championship pada akhir 2014/2015.
Menyusul degradasi Bournemouth asuhan Eddie Howe pada akhir musim 2019/2020, Dyche resmi menjadi pelatih terlama di sebuah klub Liga Premier pada 2021/2022. Dia mengalahkan nama-nama tenar seperti Juergen Klopp di Liverpool (2015) atau Pep Guardiola di Manchester City (2016).
Catatan tidak resmi itu cukup membanggakan, meski kemungkinan bertahan hingga akhir musim. Pasalnya, The Clarets saat ini berada di posisi paling bawah klasemen sementara. Dan, jika Burnley terdegradasi, maka status Dyche untuk musim depan akan resmi diambil alih Klopp.
Uniknya, karier Dyche dan Klopp sebelum menjadi pelatih mirip. Beda dengan Guardiola yang bergelimang gelar di klub besar, Dyche serta Klopp hanya pemain di kompetisi kasta bawah.
Juru taktik berusia 50 tahun tersebut dulunya adalah bek tangguh di klub-klub kasta kedua, ketiga, hingga keempat Inggris. Dyche lulus dari Akademi Nottingham Forest sebelum bermain untuk Chesterfield, Bristol City, Luton Town, Millwall, Watford, hingga Northampton Town.
Dari semua klub itu, Dyche menghabiskan tujuh tahun di Derbyshire Utara bersama Chesterfield. Di sana, dia menjadi kapten The Spireites, dan menjalani karier yang cukup berkesan.
Salah satu musim yang paling mengesankan adalah pada 1996/1997. Itu adalah era ketika Chesterfield mengejutkan sepakbola Inggris dengan berhasil tampil gemilang mencapai semifinal Piala FA untuk kali pertama dalam sejarah. Saat itu, mereka berkompetisi di Divisi II (sekarang League One).
Tidak tangung-tanggung, Dyche adalah pemain yang mencetak gol penentu kemenangan dalam pertandingan dramatis melawan Middlesbrough di Old Trafford. Itu terjadi 24 tahun lalu. Saat itu, laga berlangsung hingga perpanjangan waktu, enam gol, satu kartu merah, dan tendangan penalti yang menentukan dari Dyche.
Sean Dyche knew how to take a penalty. Pass it on.
(Chesterfield v Middlesbrough - 1997)#twitterclaretspic.twitter.com/USG9eQD0PS
— Bᴜʀɴʟᴇʏsᴛᴀᴛs | Dave Roberts ? (@DLRbrts) April 19, 2020
Saat itu, Dyche benar-benar menunjukkan mentalitas hebatnya. Dalam kondisi tertekan, dia melakukan sepakan keras bola ke arah tengah. Tendangan yang membuat kiper The Boro, Ben Roberts, terkecoh dan tidak berdaya.
Menariknya, pemain Middlesbrough lain mencoba memberikan instruksi ke Roberts dengan menunjuk arah penalti Dyche. Pemain itu menunjukkan ke arah kanan, tapi Roberts melompat ke arah sebaliknya. Dan, dengan jeli Dyche menaruh bola di tengah.
Sayang, tim asuhan John Duncan tersebut pada akhirnya gagal ke final. Meski bermain imbang 3-3, mereka menyerah 0-3 pada pertandingan ulang (replay) sepekan kemudian.
Pengalaman itu ternyata benar-benar bermanfaat bagi Dyche saat beralih profesi menjadi pelatih. Sejak pertama kali berkarier sebagai asisten pelatih di Watford, Dyche menekankan kepada para pemainnya untuk memiliki mentalitas dan semangat patarung tinggi.
Itu bisa dilihat dari keberhasilannya membawa The Clarets naik-turun Liga Premier. Itu tidak mudah karena mengembalikan tim yang terdegradasi ke Liga Premier dalam waktu singkat butuh pelatih yang punya daya juang tinggi.
? "I wasn't expecting Woody to leave the building but he did."
Sean Dyche can't rule out any departures at Burnley with the likes of James Tarkowski being linked to Newcastle pic.twitter.com/qwTeup5t9b
— Football Daily (@footballdaily) January 24, 2022
(mochamad rahmatul haq/anda)
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini