Kisah John Herdman, Orang Inggris Selangkah Lagi Bawa Kanada ke Piala Dunia

"Perjalanan karier Herdman sangat unik. Inilah profil eks pelatih Akademi Sunderland itu."

Biografi | 28 January 2022, 01:02
Kisah John Herdman, Orang Inggris Selangkah Lagi Bawa Kanada ke Piala Dunia

Libero.id - Meski termasuk negara besar di dunia, sepakbola Kanada tidak sebagus tetangganya sesama anggota CONCACAF, Amerika Serikat atau Meksiko. The Canucks hanya pernah ambil bagian di Piala Dunia satu kali. Tapi, kali ini, tampaknya mereka akan tampil di Piala Dunia 2022 lewat sentuhan tangan dingin John Herdman. 

Piala Dunia adalah turnamen sepakbola paling bergengsi di bumi.  Sejumlah negara dari masing-masing konfederasi berjuang keras untuk lolos. Jadi, sangat masuk akal jika di beberapa tempat muncul kejutan-kejutan.

Salah satu kejutan terjadi di Amerika Utara, Tengah, dan Karibia. Tanpa diduga, Kanada memuncaki klasemen sementara putaran akhir. Setelah delapan pertandingan, mereka mengoleksi 16 poin alias unggul satu poin dari AS dan dua poin dari Meksiko. 

Ini membuat Kanada semakin dekat dengan mimpi untuk berlaga kembali di Piala Dunia. Jika berhasil, ini akan menjadi pengalaman kedua setelah 1986 di Meksiko.

Selain karena materi pemain yang cukup merata seperti Alphonso Davies dan Jonathan David, The Canucks juga dipimpin pelatih asal Inggris jempolan. Herdman dikenal di Kanada sebagai pelatih memimpin tim putri meraih medali perunggu berturut-turut pada Olimpiade 2012 dan 2016.

Lahir di Consett, Durham County, Inggris, Herdman meninggalkan pekerjaannya di Akademi Sunderland untuk mengambil alih tim wanita Selandia Baru pada 2006.

Keputusan itu tepat. Dia memimpin Selandia Baru tampil di Piala Dunia Wanita 2007 dan 2011. Ada lagi Olimpiade 2008 Beijing. Akibatnya, Herdman terbang ke Kanada untuk menukangi tim wanita. Setelah sukses ke Olimpiade dan sejumlah piala turnamen bergengi wanita, Hardman ditunjuk memimpin tim pria Kanada. 

"Ini nyata sekarang. Kami akan menjadi tim yang melakukannya (lolos) atau tim yang gagal (ke Piala Dunia 2022). Semua anak bermain sepakbola (untuk bermain di Piala Dunia). Itulah kenyataannya," kata Herdman, dilansir BBC Sport.

Pada Jumat (28/1/2022) pagi WIB, Kanada akan bermain di kandang Honduras. Dengan sisa enam pertandingan, The Canucks hanya terpaut dua poin di depan Panama yang berada di posisi keempat. Dan, hanya ada tiga tiket lolos otomatis yang tersedia. Satu tiket lainnya lewat play-off dengan konfederasi lain.

Sayang, menghadapi Honduras, Kanada tanpa Davies. Bek saya Bayern Muenchen tersebut didiagnosa mengalami masalah jantung. Tapi, pemain Kanada lainnya masih bisa diandalkan, termasuk David dan Cyle Larin.

"Kanada adalah negara hoki. Tapi, sepakbola adalah olahraga dengan partisipasi tertinggi. Semua anak bermain sepakbola. Itulah kenyataannya. Negara ini memiliki demografi yang sangat beragam. Kami memiliki banyak imigran, termasuk saya, yang cinta pertamanya adalah sepakbola," kata Herdman.

"Selama ini mereka tidak memiliki tim nasional (sepakbola) untuk diperjuangkan. Tim putri telah sangat sukses. Tapi, tim putra belum melanggar ambang batas itu. Ini adalah raksasa yang sedang tidur. Dia siap untuk menempatkan dirinya ke dalam kesadaran olahraga dari penggemar olahraga Kanada yang asli," tambah Haerdman.

Seperti Asia, CONCACAF adalah konferedasi yang unik. Mereka memiliki anggota yang berasal dari belahan bumi utara dan dari kawasan khatulistiwa. Itu artinya, ada dua suhu pertandingan yang ekstrim.   

"Di Haiti, pada Juni (musim panas), suhunya bisa 37 derajat. Sepatu kami meleleh di karet di rumput sintetis. Sementara sekarang kami sedang musim dingin. Salju turun di mana-mana. Tapi, kami akan main di Honduras yang kabarnya sangat panas di siang hari," kata Herdman. 

Setelah melawan Honduras di dekat garis khatulistiwa, Kanada akan kembali ke Ontario untuk menjamu AS, Senin (31/1/2022) pagi WIB, dalam cuaca yang diprediksi turun salju. Lalu, tiga hari kemudian, kembali ke kawasan tropis untuk melawan El Salvador.

"Kami akan memiliki dua setengah hari persiapan di Miami, kami akan terbang ke Honduras, memiliki satu hari untuk mempersiapkan diri di Honduras dan memainkan pertandingan," ucap Herdman.

"Keesokan paginya kami dalam penerbangan ke Kanada, yang merupakan penerbangan lima jam melintasi dua zona waktu dan beralih dari bermain dari 30 derajat ke -12 derajat. Setelah pertandingan melawan AS, kami kembali ke pesawat dan terbang sepanjang waktu. Jalan kembali ke Amerika Tengah untuk bermain El Salvador dalam panas lagi," ungkap Herdman. 

"Ketika orang mengatakan 'mengapa Kanada tidak lolos?' Anda dapat melihat tantangan mengelola kompetisi di CONCACAF. Tiga pertandingan dalam tujuh hari dan ribuan mil perjalanan untuk menyelesaikan permainan tersebut," pungkas pelatih berusia 46 tahun itu.

(atmaja wijaya/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network