Libero.id - Merk perlengkapan atau pakaian olahraga ternama, Nike sangat prihatin dengan tuduhan yang dibuat terhadap Mason Greenwood. Hal ini membuat perusahaan asal Amerika Serikat tersebut menangguhkan hubungan mereka dengan penyerang Manchester United itu.

Police Greater Manchester (GMP) mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka telah menangkap seorang pria berusia 20-an karena dicurigai melakukan pemerkosaan dan penyerangan, menyusul tuduhan yang ditujukan kepada Greenwood di media sosial.

United telah mengatakan pada hari sebelumnya bahwa pemain depan Inggris berusia 20 tahun Greenwood "tidak akan kembali berlatih atau bermain pertandingan sampai pemberitahuan lebih lanjut".

Sebelum mengumumkan keputusan itu, klub mengatakan mereka "mengetahui gambar dan tuduhan yang beredar" sehubungan dengan pemain tersebut, dengan menyatakan bahwa mereka "tidak memaafkan kekerasan dalam bentuk apa pun".

Dengan isu yang sudah beredar dimana-mana, Mason Greenwood hingga kini belum membuat tanggapan publik atas tuduhan tersebut.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, Nike mengkonfirmasi bahwa mereka telah menunda hubungan mereka dengan sang pemain.

"Kami telah menangguhkan hubungan kami dengan Mason Greenwood," bunyi pernyataan itu.

"Kami sangat prihatin dengan tuduhan yang mengganggu dan akan terus memantau situasi dengan cermat."

Greenwood menandatangani kontrak profesional pertamanya dengan United pada Oktober 2018 dan tahun lalu ia telah menyetujui kontrak baru selama empat tahun, setelah memastikan dirinya dalam skuad tim utama untuk berlaga di Liga Premier Inggris.

Saat ini, pihak kepolisian di Inggris masih menyelidiki kasus tersebut. Akan tetapi, ada satu hal yang aneh dengan komentar dari ayah korban (kekasih Greenwood). Ia mengatakan jika Greenwood sebenarnya adalah anak yang baik. Namun, harus diakui hubungan mereka kacau dalam satu tahun belakangan.

Tak hanya itu, ayah dari Harriet Robson itu juga mengungkapkan bahwa tersebarnya rekaman video itu media sosial, disebabkan handphone anaknya kena hack.

(moch imam sholikhin/nz)