Luis Diaz
Libero.id - Liverpool baru saja merekrut Luis Diaz di bursa transfer Januari dari FC Porto. Pemain berusia 25 tahun itu diincar oleh banyak klub, dan Juergen Klopp dengan jeli memastikan tanda tangan Diaz.
Siapakah sebetulnya sosok pemain yang satu ini, dan mengapa Liverpool sampai kepincut. Padahal, sudah begitu banyak pemain bintang di skuad.
The moment you’ve been waiting for…
BACA ANALISIS LAINNYA
Kisah Sial Klub Kasta Bawah Inggris Kehilangan Sponsor Gara-gara Salah Beli PemainLuis Diaz is a RED ? #VamosLuis pic.twitter.com/wl9koUlPgl
— Liverpool FC (@LFC) January 30, 2022
Sebagai seorang anak, Diaz dibesarkan di desa kecil Barrancas di suku Wayuu dari penduduk asli Kolombia. Kelompok etnis tersebut sebagian besar tinggal di Semenanjung Guajira yang gersang dekat perbatasan dengan Venezuela, di pantai Karibia.
Kesempatannya untuk keluar dari lingkungannya datang lewat turnamen sepakbola lokal. Copa Americana de Pueblos Indigenas 2015, turnamen sepakbola Amerika Selatan untuk masyarakat adat.
Di sana, dia membuat kagum legenda timnas Kolombia, Carlos Valderrama. Dari situlah bakat Diaz ditemukan dan Valderrama tanpa ragu membawa Diaz untuk menjalani ujicoba di divisi pertama Atletico Junior sebelum dia langsung dikirim ke tim asuhan Barranquilla FC.
Namun, dia harus menjalani diet khusus untuk menambah berat badan setelah menderita kekurangan gizi. Namun, hal itu tidak menghentikan Diaz untuk menjadi superstar di Porto, sekaligus top skorer Copa America tahun lalu bersama Lionel Messi.
Baru-baru ini, dia menjadi ayah dari seorang bayi perempuan bernama Gera.
Cerita Masa Kecil Luis Diaz
Sebagai seorang anak, Diaz akan menonton kereta api yang membawa batu bara meluncur melewati desanya.
Dia adalah salah satu dari 380.000 orang Wayuu, kelompok etnis pribumi terbesar di Kolombia yang mendiami wilayah La Guajira. Bermain sepakbola adalah pelariannya dari kenyataan. Memberinya harapan dan mimpi untuk melepaskan diri dari asal-usulnya yang sederhana untuk kehidupan yang berbeda.
Tetapi, pada saat baru memulai kariernya, Diaz yang waktu itu berbadan kurus sempat diragukan oleh pelatihnya.
"Untuk sesaat, kami pikir akan sangat sulit baginya untuk tampil karena 'Lucho' tampaknya memiliki masalah gizi buruk," ucap Valderama kepada BBC.
"Dia sangat kurus dan kalah duel dengan pemain lain. Tapi, meskipun begitu, dia berhasil menonjol di antara 400 kandidat dan masuk ke dalam skuad 26 orang."
Diaz berperan penting dalam membawa negaranya ke final kompetisi di Chile. Dia mencetak dua gol di sepanjang jalan, tetapi mengalami kekecewaan di final ketika mereka dikalahkan 1-0 oleh Paraguay.
Luis juga sangat disukai karena kerendahan hati dan tekadnya untuk mengeluarkan semua kemampuannya.
Setelah hanya satu musim bersama Barranquilla, Atletico Junior menyambutnya dan dia menjadi starter reguler pada 2018 - hanya tiga tahun setelah dia ditemukan.
Dia mencetak 16 gol dalam musim keduanya untuk klub, memenangkan divisi pertama negara itu dua kali.
(mochamad rahmatul haq/yul)
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini