Libero.id - Pierre-Emerick Aubameyang mengatakan "luar biasa" memiliki Xavi sebagai pelatih, setelah menyelesaikan kepindahannya ke Barcelona.

Aubameyang bergabung ke raksasa La Liga setelah dibebaskan dari kontraknya dengan Arsenal. Di Barca, ia menyetujui kontrak hingga Juni 2025 dengan opsi untuk memutuskan hubungan lebih awal, yakni pada Juni 2023.

Pemain berusia 32 tahun itu berselisih dengan manajer Meriam London, Mikel Arteta, yang mengakibatkan dia kehilangan jabatannya sebagai kapten di Stadion Emirates dan dikeluarkan dari skuad baru-baru ini.

Berbicara kepada media sosial resmi klub, Aubameyang bilang tentang kekagumannya kepada Xavi, seorang legenda Barca dan pemenang Piala Dunia, dengan mengatakan: "Saya pikir itu luar biasa memiliki [Xavi] sebagai pelatih.

"Dia telah menjadi pemain fantastis yang semua orang tahu, dan saya yakin sebagai pelatih dia akan membawakan kami sesuatu yang akan kami pelajari, pasti."

Pemain internasional Gabon juga berbicara tentang kebanggaannya pindah ke Blaugrana, dan menjelaskan bahwa tujuan utamanya adalah membantu mereka kembali ke Liga Champions.

Dia menambahkan: "Saya sangat bangga [berada di sini], terutama karena keluarga saya adalah orang Spanyol juga dari pihak ibu saya, jadi saya sangat bangga dan senang berada di sini.

"Tujuan utama saya adalah membantu tim dan memberikan semua yang saya bisa untuk membawa tim kembali ke Liga Champions. Saya senang berada di sini dan saya akan mencoba memberikan segalanya."

Sebelumnya, Klub Catalan mendatangkan Adama Traore. Mantan siswa La Masia bergabung dengan status pinjaman dari Wolves.

Di sisi lain, presiden Barca, Joan Laporta secara terbuka mengkritik Ousmane Dembele karena tidak menyetujui kepindahannya pada Januari ini dari Camp Nou.

Klub berharap untuk mengeluarkan pemain internasional Prancis segera. Paris Saint-Germain dilaporkan menyetujui persyaratan untuk mengontrak Dembele selama akhir pekan, tetapi kepindahan itu tidak terwujud.

Barca kini masih berjuang untuk menstabilkan finansial klub yang tampaknya salah urus oleh pemimpin era sebelumnya, Josep Bartomeu. Hal ini membuat Barca hanya bisa mendatangkan pemain secara gratis, karena ada batas pengeluaran dari pihak Liga.

Para Cule (fans Barcelona) harus sabar menunggu hingga tahun depan untuk menaikkan batas pengeluaran dari 90juta Euro ke 400juta Euro. Saat ini, Laporta sedang berusaha membersihkan sampah-sampah Bartomeu.

Usaha manajemen patut diapresiasi. Terbukti, mereka berhasil menghemat keungan Barca sebesar 156juta Euro dengan menyingkirkan pemain-pemain bergaji tinggi dan juga memotong gaji pemain senior yang masih di Barca sekarang.

(moch imam sholikhin/nz)