Libero.id - Sepakbola di era modern terus bertransformasi. Kemajuan teknologi membuat olahraga ini mengalami perkembangan pesat. Segala fasilitas canggih mulai diciptakan demi kemudahan. Setelah VAR, kini "wasit robot" akan dicoba saat Piala Dunia Antarklub 2021 yang mundur ke 2022.
Meski namanya robot, ini bukan robot dalam arti yang sebenarnya seperti yang biasa kita lihat di film-film Hollywood. Wasit robot hanyalah istilah sebuah teknologi yang fungsinya membantu hakim garis untuk mendeteksi gerak tubuh pemain apakah terjebak off side atau tidak.
Teknologi ini akan mulai diuji coba dalam pertandingan semifinal piala Dunia Antarklub di Uni Emirat Arab (UEA), Rabu (9/2/2022). Dan, pertandingan itu melibatkan juara Liga Champions 2020/2021, Chelsea.
Alat ini bertujuan untuk membuat keputusan off side otomatis dalam waktu setengah detik. Ini untuk mengakhiri penundaan lama yang terkait dengan VAR. Jika sukses, FIFA berharap digunakan sepenuhnya untuk Piala Dunia 2022 di Qatar pada November tahun ini.
Sistem pengambilan keputusan semi-otomatis menggunakan hingga 12 kamera di atap stadion untuk menangkap pergerakan semua pemain dan bola. Teknologi ini menciptakan kerangka animasi para pemain melalui 29 titik data, yang dapat diakses 50 kali per detik untuk melakukan panggilan off side yang benar.
Jika seorang pemain dalam posisi off side, sistem pelacakan memberi tahu operator VAR dalam waktu setengah detik sehingga wasit bisa langsung mengambil keputusan.
"Ketika bola dimainkan, perangkat lunak AI (kecerdasan buatan) real time dapat mengirim sinyal secara otomatis ke VAR. Kami akan memiliki pembantu VAR yang berkomitmen yang dapat memproses data off side dan membantu menentukan apakah pemain yang dianggap off side aktif dan mengganggu permainan. Tujuannya, memvalidasi dan mengonfirmasi keputusan dengan cepat," ungkap Direktur Teknologi dan Inovasi Sepakbola FIFA, Johannes Holzmuller, dikutip BBC Sport.
"Kami sangat percaya bahwa akses ke sumber data baru ini dapat berdampak positif pada permainan dengan mengoptimalkan proses pengambilan keputusan dan meningkatkan objektivitas," tambah Holzmuller.
"Namun, kami saat ini baru berada di awal perjalanan dalam melakukan pengembangan teknologi ini. Kemungkinan kasus penggunaan perlu diuji secara menyeluruh untuk menilai kemampuan dengan maksud untuk implementasi akhirnya," beber Holzmuller.
Pertandingan pertama Chelsea di Piala Dunia Antarklub akan melawan AS Pirae dari Tahiti, Al Jazira dari Abu Dhabi, atau Al Hilal dari Arab Saudi. Dan, seperti biasa wakil Eropa diskenariokan bejumpa utusan Amerika Selatan di final. Untuk edisi kali ini, CONMEBOL akan diwakili Palmeiras dari Brasil.
(atmaja wijaya/anda)
Opini