Yoo Jae-hoon
Libero.id - Berbicara pemain asing yang berkarier di Indonesia mungkin tidak ada habisnya, karena sejak tahun 2000-an sudah banyak legiun asing yang bermain di kompetisi domestik Tanah Air seperti Cristian Gonzalez, Cristian Carrasco, Makan Konate, Miljan Radovic dan masih banyak lagi.
Namun yang terbilang sukses dan bertahan lama tidak banyak, dan salah satu pemain asing yang sukses serta mampu bertahan di Indonesia adalah Yoo Jae-hoon.
Mantan kiper Persipura Jayapura itu telah berada di Indonesia lebih dari 10 tahun dan kariernya bersama tim Mutiara Hitam terbilang sangat sukses, yang mana ia sukses meraih gelar Indonesia Super League (2010/2011 & 2013) dan Indonesia Inter Island Cup (2011).
Selain itu Yoo Jae-hoon juga pernah menyabet penghargaan Indonesia Super League Best Goalkepper pada 2013.
Tentu pada catatan tersebut, maka sangat layak Yoo Jae-hoon dikatakan sebagai pemain asing, terutama kiper, yang sukses di kompetisi Indonesia.
Pensiun pada 2019 lalu bersama Barito Putra dan kini menjadi bagian dari timnas Indonesia sebagai pelatih kiper membantu tugas Shin Tae-yong, Yoo Jae-hoon nyatanya sudah sangat nyaman dengan kondisi dan kenal betul budaya Indonesia, terutama di Papua. Di mana ia sempat kesulitan memakan makanan Indonesia seperti Papeda, namun kini menjadi makanan favoritnya.
Adapun kini menjadi pelatih kiper Skuad Garuda telah membukakan pengetahuannya soal dunia kepelatihan selama menemani coach Shin yang sudah kenyang pengalaman dalam melatih.
Yoo Jae-hoon sendiri rupanya memiliki pandangan soal kompetisi dan kesiapan para pemain muda Indoneisa untuk menjadi seorang pesepakbola profesional.
Dalam kanal YouTube Tiento Indonesia, pria berusia 37 tahun itu mengungkapkan bahwa pembinaan usia dini di Indonesia terbilang masih lemah dibandingkan yang berada di Korea Selatan.
"Jujur saya gak terlalu tahu soal SSB yang ada di Indonesia dan pembinaan sepakbola yang ada di Indonesia juga gak begitu tahu, cuma kalau dibandingkan dengan Korea, Indonesia ini masih lemah pembinaannya tapi itu juga merupakan tugas dari federasi (PSSI)" ujar mantan pemain Daejeon Citizen tersebut.
"Tapi semoga pembinaan bisa diperbaiki agar tahun tahun berikutnya sepakbola Indonesia bisa terus maju."
Pria kelahiran Ulsan 1984 itu juga menjawab soal pentingnya sikap disiplin dan attitude dalam diri seorang pesepakbola.
"Kalau menurutku yang paling penting itu adalah displin & attitude"
"Di saat sukses atau nama naik, seorang pemain harus jaga mental (attitude) & jaga diri juga, itu yang penting sekali"
Yoo Jae-hoon yang pernah mengeyam pendidikan di University of Ulsan ini juga menekankan bahwa setiap pemain tidak boleh cepat puas dengan apa yang dicapainya.
"Aku lihat selama 12 tahun kerja di Indonesia saya banyak lihat pemain memiliki kualitas dan kemampuan tapi gak bisa terus naik malah menjadi drop dan hilang nama, itu saya sering lihat. Makanya justru kalau sudah bisa main di klub, jangan cepat puas dan harus lebih keras latihannya"
"Dan satu lagi, harus berani bermain di luar negeri, jangan takut, main saja. Contohnya ya seperti Asnawi (Mangkualam)."
Bersama coach Shin, Yoo Jae-hoon akan menemani Marselino Ferdinan dkk berkompetisi di Piala AFF U-23 yang bakal digelar di Kamboja bulan Februari ini, semoga dengan adanya bantuan dari Yoo Jae-hoon dan seluruh staff kepelatihan timnas Indonesia, Tim Merah Putih mampu mempertahankan gelar Piala AFF U-23.
(muflih miftahul kamal/muf)
Persiapan Kualifikasi Piala Dunia 2026, Shin Tae-yong Minta Dukungan dan Doa Masyarakat Indonesia
Semangat pokoknya coach Shin!Pimpin Daftar Top Skor Sementara Liga 1 Musim Ini, Carlos Fortes Tak Ingin Jumawa
Musim lalu sempat menurun, tapi musim ini jadi gacor...Hasil Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia Bertemu Brunei Darussalam
Semoga bisa lolos ke Piala Dunia 2026, Amin...Merupakan Rival Berat, Maciej Gajos Beri Tanggapan Soal Persija dan Persib
Bahkan pemain asing sampai tahu soal rivalitas ini...Alami Cedera Parah, Marko Simic Terpaksa Absen Membela Persija Selama 6 Pekan
Krisis penyerang dialami Persija saat ini...
Opini