Libero.id - Musim ini Everton tengah terseok-seok. Dibawah era kepelatihan Rafeel Benitez, klub yang berjuluk The Toffes itu sementara ini berada di peringkat
ke-16 dengan 19 poin. Itu artinya hanya terpaut empat poin dari Newcastle United yang menghuni zona degradasi --- peringkat 18.
Dan untuk bisa keluar dari situasi itu pihak klub memecat Benitez dan menunjuk legenda Chelsea, Frank Lampard sebagai gantinya. Lampard resmi diperkenalkan pada Senin (31/1) yang lewat.
Dengan kondisi Everton yang seperti ini, jelas pekerjaan berat menanti juru taktik berusia 43 tahun itu, eks pelatih Chelsea itu ditargetka bisa membawa Everton setidaknya ke papan tengah.
Deal! ?
Frank Lampard ditunjuk sebagai pelatih Everton sampai Juni 2024.
Lampard punya misi besar: menjauhkan resiko The Toffees tersingkir dari Liga Premier.
Everton kini hanya berjarak empat poin dari zona degdradasi.
? @Everton pic.twitter.com/1c266lix5h
— PanditFootball.com (@panditfootball) January 31, 2022
Dan untuk mencapai itu semua, Lampard mengawalinya dengan membuat sejumlah aturan ketat bagi para pemain The Toffes. Menurut laporan dari The Sun, peraturan yang dibuat Lampard terpampang di dinding ruang ganti di pusat alias markas latihan Everton, Finch Farm.
Salah satu peraturannya adalah para pemain dilarang menggunakan handphone saat pertemuan tim atau makan malam.
Siapapun yang tidak mematuhi aturan tersebut, maka sebagai konsekuensinya harus merogoh kocek yang cukup besar sebagai denda. Dengan nominal sebesar 2 ribu poundsterling atau sekitar Rp. 38 juta
Lalu, ada peraturan yang mengharuskan pemain melalukan perjalanan pulang dari laga tandang dengan rekan tim lainnya, jika pemain pulang dengan kendaraan masing-masing maka akan dikenakan denda sebesar 5 ribu pounds atau sekitar Rp. 97 juta.
“Itu bisa menjadi denda paling mahal dalam sejarah tetapi skuad sekarang tahu bahwa mereka harus mematuhi aturan,” tulis The Sun.
“Para pemain sedikit kesal karena harus melakukan perjalanan kembali sebagai sebuah kelompok. Terkadang mereka suka menyendiri, apalagi jika sudah kalah,”
Lampar tampaknya benar-benar serius, dan ia melihat ada faktor ketidakkompakan yang membuat Everton merosot.
“Tetapi Lampard mengatakan ada kurangnya disiplin dalam skuad dan denda akan membantu menyatukan semua orang dan membuat Everton naik dari urutan ke-16.,” pungkasnya.
Dan kabar baiknya denda yang terkumpul nantinya akan diserahkan untuk acara amal.
Terlepas itu, Lampard akan menjalani laga perdananya sebagai pelatih Everton saat klub tersebut menghadapi Brentford pada Sabtu (5/2) malam WIB. Kemudian, laga perdananya di Liga Premier Inggris terjadi pada Rabu (9/2) dini hari WIB, saat Everton bertandang ke markas Newcastle United.
? | Tomorrow's programme cover ?#EmiratesFACup
— Everton (@Everton) February 4, 2022
Mari kita nantikan buah dari aturan yang dibuat oleh Lampard
(gigih imanadi darma/gie)
Persiapan Kualifikasi Piala Dunia 2026, Shin Tae-yong Minta Dukungan dan Doa Masyarakat Indonesia
Semangat pokoknya coach Shin!Pimpin Daftar Top Skor Sementara Liga 1 Musim Ini, Carlos Fortes Tak Ingin Jumawa
Musim lalu sempat menurun, tapi musim ini jadi gacor...Hasil Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia Bertemu Brunei Darussalam
Semoga bisa lolos ke Piala Dunia 2026, Amin...Merupakan Rival Berat, Maciej Gajos Beri Tanggapan Soal Persija dan Persib
Bahkan pemain asing sampai tahu soal rivalitas ini...Alami Cedera Parah, Marko Simic Terpaksa Absen Membela Persija Selama 6 Pekan
Krisis penyerang dialami Persija saat ini...
Opini