Libero.id - Liverpool belum lama ini resmi mendatangkan Luis Diaz, winger asal Kolombia itu dinilai jadi rekrutan yang ideal untuk The Reds, pasalnya selama waktunya di FC Porto Diaz bermain apik.
Tapi apa-apa yang ia capai hari ini bukanlah sesuatu yang instan dan mudah, pemain kelahiran 13 Januari 1997 itu telah melewati sejumlah lika-liku dalam perjalanannya menjadi pesepakbola hebat seperti sekarang.
Happy to have you here ☺
It’s time to watch @LuisFDiaz19’s first interview as a Red ??
— Liverpool FC (@LFC) February 4, 2022
Diaz lahir di Barrancas, Kolombia, ia berasal dari suku Wayuu, suku yang mengalami krisis endemi gizi buruk. Menurut laporan BBC International, sekitar 4.770 anak-anak Wayuu meninggal karena kekurangan gizi selama rentang 2008-2016.
Dan Diaz sendiri sempat mengalami gizi buruk hanya saja ia bernasib jauh lebih baik ketimbang teman-temannya.
Menurut laporan yang sama, seorang pelatih yang dikenal dengan nama sebutan 'Pocillo' adalah sosok yang pertama menemukan bakat Diaz dalams sebuah kompetisi sepakbola lokal.
Pertama, tentu karena kemahirannya dalam mengolah si kulit bundar. Dan kedua, bagaimanapun ada seorang calon bintang yang sangat kurus.
"Untuk sesaat, kami pikir akan sangat sulit baginya untuk tampil karena Lucho [panggilan Luis Diaz] tampaknya memiliki masalah kekurangan gizi. Dia sangat kurus dan kalah dalam duel dengan pemain lain," ucapnya dilansir dari BBC.
?“For a moment we thought that [football] would be very difficult for him because he seemed to have malnutrition problems. He was very skinny.” John 'Pocillo' Diaz, former coach of Luis Díaz, in statements to the 'BBC'.
Currently, Luis Díaz is on the verge of reinforcing reds. pic.twitter.com/psKG45LZxn
— World of Football (@Infogenuino) January 28, 2022
"Dia sangat cepat dan memiliki teknik yang sangat bagus, bola akan menempel di kakinya seperti lem," tambah Pocillo.
Pada waktu itu, Luis Diaz terpilih lewat seleksi yang panjang dan akhirnya terpilih sebagai satu dari 26 pemain dalam skuad Kolombia untuk ajang bernama Copa Americana de Pueblos Indígenas --- turnamen antarmasyarakat adat.
Meksipun Kolombia kalah 0-1 dari Paraguay di final. Akan tetapi, Luis Diaz tampil apik dengan mencetak dua gol dalam turnamen tersebut.
"Namun terlepas dari itu, dia berhasil menonjol di antara 400 kandidat dan masuk ke skuad 26 orang. Dia awalnya bermain sebagai striker, tetapi memiliki satu masalah besar dalam permainannya. Dia biasa berlari dengan bola dengan kepala menunduk, jadi terkadang dia bahkan tidak sadar telah mencapai ujung lapangan."
Ringkasnya, karena satu dan lain hal pelan-pelan Diaz mulai terbebas dari masalah gizi buruk.
Klub pertama yang dibelanya adalah klub lokal bernama Barranquilla FC (2016-2017), lalu Atletico Junior di kompetisi nasional (2017-2019). Dan makin cemerlang ketika membela Porto (2019-2022), dimana ia merupakan bagian penting untuk Porto saat klub itu menjuarai Liga Portugal, Piala Portugal, dan Supertaca Candido de Oliveira.
Di level timnas. Bersama Timnas Kolombia, Luis bisa meraih Sepatu Emas Copa America dan masuk Team of The Tournament.
?? Luiz Diáz (24 anos) em 2021 pela Colômbia:
?️ 10 jogos
? 8 titular
⚽️ 6 gols
⏱️ 1 gol a cada 107 minutosGRANDE FASE! pic.twitter.com/5w3gGyMUA2
— Footstats I2A (@Footstats) September 10, 2021
Dan itulah awal mula perjalanan karier seorang yang pernah menderita gizi buruk.
Mari kita sambut Luis Diaz.
(gigih imanadi darma/gie)
Persiapan Kualifikasi Piala Dunia 2026, Shin Tae-yong Minta Dukungan dan Doa Masyarakat Indonesia
Semangat pokoknya coach Shin!Pimpin Daftar Top Skor Sementara Liga 1 Musim Ini, Carlos Fortes Tak Ingin Jumawa
Musim lalu sempat menurun, tapi musim ini jadi gacor...Hasil Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia Bertemu Brunei Darussalam
Semoga bisa lolos ke Piala Dunia 2026, Amin...Merupakan Rival Berat, Maciej Gajos Beri Tanggapan Soal Persija dan Persib
Bahkan pemain asing sampai tahu soal rivalitas ini...Alami Cedera Parah, Marko Simic Terpaksa Absen Membela Persija Selama 6 Pekan
Krisis penyerang dialami Persija saat ini...
Opini