Lewis Hall
Libero.id - Mari berkenalan dengan Lewis Hall. Pemain Chelsea yang serba bisa berusia 17 tahun itu dinobatkan sebagai Man of the Match pada debut profesionalnya saat The Blues mengalahkan klub kasta kelima, Chesterfield dengan skor 5-1.
Ada sekitar 41.000 penggemar yang memadati Stamford Bridge pada awal Januari ketika laga itu digelar. Mereka disuguhi permainan berkelas dari seorang bintang muda bernama Lewis Hall.
Dalam laga di mana dia mencetak satu assist dan melalukan operan-operan penting, Lewis Hall menjadi pemain termuda kesembilan yang pernah bermain untuk Chelsea, dan pemain termuda mereka yang dimainkan di Piala FA.
Dia masuk dalam starting line-up, dan dia tampil tidak mengecewakan. Aksi-aksinya sepanjang laga membuatnya mendapatkan penghargaan Man of the Match.
Lewis Hall wins possession high up the field and crosses for Lukaku to turn it home! ✊
? 3-0 ? [22’] #EmiratesFACup https://t.co/EOjEtOe0tP
— Chelsea FC (@ChelseaFC) January 8, 2022
"Sejak saya masih kecil di Chelsea, inilah yang saya kerjakan. Untuk akhirnya mendapatkan kesempatan, dan di depan keluarga saya dan para penggemar adalah perasaan yang luar biasa," katanya.
Namun, Hall mengakui sempat gugup dan tidak menyangka ketika pelatih Chelsea Thomas Tuchel mempercayainya untuk bermain sejak menit awal.
“Kami mengadakan pertemuan di siang hari ketika dia (Tuchel) mengumumkan tim, dan saya langsung gugup,” timpalnya. "Saya melihat nama saya di lembar tim dan saya gemetar. Butuh beberapa jam untuk memprosesnya."
Hall tidak menunjukkan tanda-tanda gugup begitu dia berada di lapangan. Dia akhirnya melalukan debut di tim utama, sebuah pencapaian yang patut disyukuri. Apalagi, Hall sudah bergabung dengan akademi Chelsea sejak 10 tahun lalu.
Namun, hanya selama musim 2021/2022, reputasinya telah meningkat sedemikian rupa. Dia sekarang dianggap sebagai salah satu prospek teratas dalam akademi Cobham.
Dia memulai kampanye di tahun di mana dia berpindah-pindah antara Chelsea U-16 dan U-18, tetapi segera menjadi jelas bahwa Hall telah membawa permainannya ke level lain ketika dia kembali setelah liburan musim panasnya.
Remaja itu masuk ke tim U-23 pada September, dan ketika Covid-19 melihat sejumlah pemain tim utama dipaksa untuk diisolasi pada Desember, Hall adalah salah satu nama pertama yang dipanggil untuk berlatih dengan skuad utama oleh Tuchel.
Dia tetap bersama tim utama sejak itu, membuatnya menjadi pemain pengganti untuk dua dari empat pertandingan Liga Premier terakhir.
“Dia pantas bermain,” kata Tuchel setelah debut Hall. "Dia pria yang baik dan sangat tenang.”
“Kualitas yang dia tunjukkan (dalam Latihan) sangat tenang, dan dia sangat bagus dalam penguasaan bola kami dan permainan kecil yang dia latih,” timpal pelatih berpaspor Jerman itu.
"Itu adalah peluang besar di Stamford Bridge. Dia memanfaatkan peluangnya dan sangat terlibat dalam beberapa gol. Jadi, saya senang untuknya," puji mantan pelatih PSG tersebut.
Hall berasal dari keluarga olahragawan dan kakak laki-lakinya, Connor, memiliki kenangan indah tentang Piala FA. Connor sebelumnya membintangi Chorley di non-liga dalam perjalanan mereka ke putaran keempat.
Hall sebetulnya adalah seorang multi-olahraga berbakat. Dia juga jago bermain kriket, bahkan bermain untuk klub lokal di Binfield, di mana dia digambarkan sebagai "serba kidal berbakat".
Bakat serba bisa itu juga terlihat jelas saat dia memutuskan menjadi pesepakbola. Meskipun dia sebagian besar datang melalui barisan bermain di lini tengah, dia telah berkembang pesat di sejumlah posisi berbeda dalam beberapa bulan terakhir.
Dia telah bermain dengan mengagumkan di bek kiri atau sayap kiri, sementara debutnya di tim utama datang bermain di sisi kiri dari pertahanan tiga orang – pertama kali dia pernah memainkan posisi itu.
Mengingat siapa pahlawan sepakbolanya, pasti ada bagian dari Hall yang masih menyimpan harapan untuk mengunci peran lini tengah dalam jangka panjang.
“Saya memiliki dua yang saya suka untuk menjadi dasar permainan saya, dan itu adalah Kevin de Bruyne dan Frank Lampard,” katanya kepada situs resmi Chelsea.
“Keduanya sangat bagus secara teknis, tapi saya juga suka bagaimana mereka berdua berkontribusi pada tim dengan gol dan assist, dan bagaimana mereka terlihat begitu nyaman saat menguasai bola.”
Hall tampaknya telah memahami bagaimana berkontribusi di sepertiga akhir lapangan, dengan torehan enam gol dan tujuh assistnya dalam 25 pertandingan tim junior musim ini menjadi bukti dari apa yang dapat dilakukan pemain timnas Inggris U-18 ketika dimainkan lebih jauh ke depan.
Statusnya juga berkembang di luar tempat latihan, dengan Hall mendapatkan 60.000 pengikut tambahan di Instagram dalam 24 jam setelah penampilan debutnya.
(mochamad rahmatul haq/yul)
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini