Ivan Rakitic, Julen Lopetegui
Libero.id - Jika anda perhatikan klasemen sementara La Liga 2021/2022, ada dua klub Andalusia di empat besar. Salahnya, Sevilla. Bahkan, mereka ada di posisi kedua dengan hanya berselisih enam poin dari Real Madrid.
Musim ini adalah musim yang bersemi-semi untuk Sevilla. Mereka menempel ketat Real Madrid yang berada di puncak klasemen sementara. Tidak pernah kalah sejak menyerah 1-2 dari Los Blancos pada 28 November 2021, Los Rojiblancos kini mulai bermimpi untuk menjuarai kompetisi perdana sejak 1945/1946.
Sejak kembali ke La Liga pada 2001, Sevilla memang timbul-tenggelam. Dikenal sebagai spesialis Piala UEFA dan Liga Europa, mereka tidak pernah benar-benar bisa mematahkan dominasi domestik Madrid, Barcelona, atau Atletico Madrid.
Kini, mereka sangat serius untuk tidak lagi menjadi Liga Europa prioritas, melainkan La Liga. "Ketika saya kembali, saya benar-benar terkejut dengan langkah besar yang dilakukan klub. Klub ini telah berubah dan levelnya meningkat," kata Ivan Rakitic, kepada BBC Sport.
"Level tim, pemain yang bisa direkrut klub hari ini, jauh berbeda dari tujuh atau delapan tahun lalu ketika saya datang pertama kali. Semua pemain besar ini, mereka sangat ingin menjadi bagian dari Sevilla. Sekarang, para pemain tidak harus pergi untuk berada di klub besar karena Sevilla berjuang untuk segalanya, untuk semua gelar," tambah eks pemain Barcelona itu.
Kualitas pemain yang direkrut adalah sesuatu yang membuat Sevilla terus berkembang. Sama pentingnya dengan kedatangan mereka selama jendela transfer Januari adalah para pemain yang dipertahankan Sevilla.
Tapi, di atas itu semua, ada peran besar dibalik layar dari Direktur Olahraga Sevilla. "Di sinilah Monchi dan presiden bekerja dengan cara yang sempurna," ucap Rakitic.
Monchi adalah mantan penjaga gawang cadangan klub yang menjadi direktur olahraga. Dia adalah orang yang disebut Rakitic sebagai "paling penting di klub", yang bekerja 24 jam tanpa istirahat, yang membawa dirinya ke Spanyol dari Schalke pada 2011.
"Ketika saya mulai bekerja dengannya, sungguh luar biasa. Dia sudah melihat saya sejak di Basel. Dia tidak hanya seperti merekrut pemain untuk timnya. Ini seperti merekrut pemain untuk keluarganya. Inilah perbedaan besarnya," kata Rakitic.
Dalam 22 tahun sejak pertama kali mengambil peran itu, Monchi telah membantu menjadikan Sevilla sebagai salah satu klub paling irit di Eropa. Itu karena sistem pembinaan pemain muda mereka yang mengesankan, jaringan pemandu bakat yang luas, dan lain sebagainya.
"Setiap pemain di Sevilla, seolah-olah mereka adalah anak-anak saya. Anda harus membawa mereka dan anda harus mengenal mereka. Terkadang saya memiliki mereka di pikiran saya dan sebagian besar waktu di hati saya," kata Monchi.
Sevilla’s emergence as La Liga title contenders comes on the back of years of innovative planning and masterful recruitment.
Here’s Ivan Rakitic & Monchi with insight on how the Europa League kings are doing it at home, too.
@SevillaFC_ENG https://t.co/P5zxlaAFal
— Alex Bysouth (@alexbysouth) February 4, 2022
Saat ditanyai tentang strategi transfer, pria yang sempat bekerja singkat di AS Roma itu mengatakan dengan retoris. "Kami mencoba menggunakan semua kapasitas keuangan dan kerja kami untuk memastikan pertumbuhan Sevilla berkelanjutan dan konstan," ujar Monchi.
Sekali lagi perlu dikatakan bahwa salah satu evolusi kunci dalam perekrutan Monchi adalah penggunaan data dan kecerdasan pemandu bakat, pengembangan pemain, dan pelatihan. Dua tahun lalu, Sevilla membuat departemen khusus untuk tujuan ini.
"Saya jatuh cinta dengan data. Saya jatuh cinta dengan analisis! Kami memiliki aplikasi sepakbola khusus. Kami bekerja untuk mencapai pekerjaan tambahan khusus untuk pemandu bakat kami menggunakan data. Pertumbuhan klub di area ini luar biasa dan ini adalah salah satu batu loncatan kami yang benar-benar membantu Sevilla," ungkap Monchi.
Dengan semua visi yang disampaikan Monchi, penggemar Sevilla berada dalam gelombang optimisme dan kegembiraan dengan prospek mengakhiri penantian tujuh dekade untuk gelar liga.
"Kami mencoba untuk menantang dan mematahkan status quo. Kami telah menunjukkan bahwa kami dapat mencapai lebih banyak dengan lebih sedikit. Ini adalah tim yang tidak pernah menyerah, tidak pernah menyerah. Kami harus selalu berada di depan permainan. Itu harus menjadi ambisi kami," ujar GM Sevilla, Jorge Paradela.
Julen Lopetegui said Anthony Martial "has to give much more" after a disappointing debut for Sevillahttps://t.co/Qi4RFeCs7s
— FootballJOE (@FootballJOE) February 6, 2022
(mochamad rahmatul haq/anda)
17-12-2023 | ||
Sevilla | 0 - 3 | Getafe CF |
10-12-2023 | ||
RCD Mallorca | 1 - 0 | Sevilla |
04-12-2023 | ||
Sevilla | 1 - 1 | Villarreal CF |
Kisah Jersey ala Cristiano Ronaldo di Barito Putera, Kini Puncaki Klasemen Liga 1
Apakah ini akan bertahan lama atau sementara?Gokil! Marselino Ferdinan Cetak 2 Gol Lawan FC Groningen di Laga Pramusim KMSK Deinze
Sayang, skor akhir tidak memihak Lino dkk. Cek videonya!Mundur atau Dipecat Persib Bandung? Ini Penjelasan Lengkap Luis Milla
Sepakbola dianggap mie instan. Baru 3 laga langsung pisah.Analisis Masa Depan 3 Pemain Timnas U-23 yang Dihukum AFC di Era Shin Tae-yong
Masih dipanggil atau tidak? Ini prediksinya.
Opini