Mengingat Kembali Aksi Berkelas David Luiz di Final Liga Champions 2011/2012

"Drogba memang pahlawannya. Tapi, jika tidak ada Luiz, belum tentu Chelsea bertahan 120 menit."

Analisis | 08 February 2022, 19:12
Mengingat Kembali Aksi Berkelas David Luiz di Final Liga Champions 2011/2012

Libero.id - Bagi banyak penggemar Chelsea, kemenangan Liga Champions 2011/2012 dianggap sebagai puncak prestasi penyerang legendaris Didier Drogba. Tapi, apakah hanya dia? Tentu saja tidak! Salah satu yang tidak bisa diremehkan adalah David Luiz.

Hanya beberapa hari sebelum kemenangan Chelsea atas Bayern Muenchen di final Liga Champions bersejarah itu, ada tanda tanya besar terkait kebugaran dan kondisi kesehatan Luiz. Cedera pemain Brasil itu menjadi salah satu dari banyak kekhawatiran Roberto di Matteo.

Chelsea, yang tidak diunggulkan melawan raksasa Bundesliga itu, menghadapi tugas yang cukup besar untuk melakukan perjalanan ke di Allianz Arena, tempat final diselenggarakan. Bermain tanpa kapten John Terry karena skorsing, Di Matteo harus menghadapi krisis di jantung pertahanannya pada petandingan penting itu. 

Dalam situasi itu, Luiz dan Gary Cahill menjadi dua bek tengah senior yang memiliki peluang untuk dimainkan. Tapi, keduanya harus berpacu dengan waktu agar fit di final. Cahill sedang berjuang mengatasi masalah paha. Sementara Luiz cedera paha yang lebih parah.

"Saya absen selama 35 hari dan saya kembali. Tapi, dua hari sebelum final, saya merasakan sakit lagi di kaki saya dan ada kemungkinan saya tidak akan bermain," kata Luiz kepada Evening Standard setelah final.

Meski prospeknya suram, baik Luiz maupun Cahill akhirnya dinyatakan cukup fit untuk diturunkan pada malam final. Dan, seperti yang menjadi sejarah, keduanya memainkan peran utama dalam salah satu kemenangan paling terkenal dalam sejarah The Blues.

Luiz menjadi adalah sosok tangguh di lini belakang tim asuhan Di Matteo. Dia berhasil menunjukkan kinerja luar biasa untuk membantu The Blues meraih kesuksesan di Bavaria.

Bermain dengan rasa sakit, Luiz terus mengawasi deretan pemain penyerang Bayern yang mengesankan, termasuk Thomas Mueller, Mario Gomez, dan Arjen Robben. Dirinya tidak memberikan satu centimeter pun lepas dari pengawalannya selama 90 menit.

Namun, dengan kedua belah pihak mengakhiri waktu normal dengan skor 1-1, tugas Luiz belum selesai. Dia dengan gagah memimpin lini belakang timnya melalui periode perpanjangan waktu 30 menit yang melelahkan.

Ketika sampai pada adu penalti, banyak yang mendukung agar Luiz ditunjuk sebagai salah satu eksekutor. Dan, benar saja dia melakukan tugas dengan gaya yang khas.

Membuka rekening Chelsea setelah Juan Mata gagal dalam tendangan penalti pertama The Blues, Luiz membuat Manuel Neuer sama sekali tidak memiliki peluang ketika mengarahkan bola ke sudut kanan atas.

"Ketika saya masih kecil, ini adalah mimpi saya. Saya sangat senang bisa memenangkan Liga Champions. Sehari sebelumnya, saya menjalani tes untuk melihat apakah saya bisa bermain dan akhirnya saya bermain 120 menit," kata pemain berambut ikal itu.

"Saya selalu berusaha membantu tim. Saya melewatkan pertandingan terakhir musim itu dan saya sangat sedih. Tapi, penalti ini menunggu saya. Saya memiliki kesempatan lain, saya mencetak gol, dan saya senang dengan ini," pungkas Luiz.

(diaz alvioriki/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




Hasil Pertandingan Chelsea


  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network